Prolog

34 3 0
                                    

Anak laki-laki itu berlari membawa anak adam yang tampak lebih besar darinya, berlarian entah kemana melewati gang kumuh yang ada ditengah kota hanya untuk mencari tempat perlindungan yang pas untuk mereka berlindung dari orang-orang yang sedang mengejar mereka.

"Hah, hah, hah" mata anak laki-laki itu terus melihat ke segala arah dengan napas yang tidak beraturan. Ia berhenti sebentar setelah berbelok disebuah gang untuk mengatur napasnya, lalu menyadari bahwa bocah yang ada berada dipunggungnya telah pingsan.

"Hei! bangun kenapa kamu malah tidur disaat kita dalam bahaya sih" dia menggerutu kesal, namun saat dia melihat kearah depan tiba tiba dia tersenyum bahagia karna akhirnya menemukan tempat yang pas untuk mereka berlindung.

Ia membawa seseorang yang lebih tua darinya kedalam gudang kecil yang sudah terbengkalai, gudang tersebut sepertinya bekas gudang boneka. Saat dia memasuki gudang tersebut begitu banyak boneka didalam gudang tersebut, cukup mengerikan ia merasa diperhatikan oleh boneka-boneka yang ada didalam gudang tersebut.

Dia menyesal karena selalu menonton film horor dimalam hari. Karena badan kecil tersebut sudah tidak kuat menanggung beban yang ada dipunggungnya akhirnya anak laki laki itu meletakan beban tersebut ditumpukkan boneka.

"Aneh, padahal kamu itu kurus tapi mengapa berat mu seperti gajah saja" ucap bocah kecil itu sambil mengambil beberapa boneka besar dengan tergesa-gesa untuk menutupi tubuh anak itu.

Setelah tertutup, ia mengambil boneka yang terlihat mirip dengan bocah itu lalu dengan cepat menutupinya dengan jaket yang di pakai oleh anak itu, mengambil seluruh aksesorisnya dan dipasangkan keboneka tersebut kemudian berbisik untuk meminta maaf

"maafkan aku karena mengambil barangmu, akan ku kembalikan jika kita bertemu lagi"

lalu meninggalkan gudang tersebut dan kembali ke tempat ia berhenti tadi dan melihat orang orang yang mengejar mereka. Bocah itu mendorong tong yang ada disebelahnya untuk menarik perhatian lalu kabur dengan cepat.

"ITU DIA, TANGKAP ANAK ITU JANGAN SAMPAI DIA LOLOS" teriak salah satu dari mereka lalu pergi mengejar anak laki-laki itu diikuti oleh yang lain.

Kegelapan yang ia lihat saat mengejapkan matanya, rasa sakit yang langsung menghantam kepalanya membuat ia meringis, mencoba menyingkirkan sesuatu yang berada diatasnya. Setelah menyingkirkan benda tersebut yang ternyata adalah boneka, menumpukan tangannya Kelantai yang kotor untuk berdiri. Cahaya bulan meneranginya, ia pikir ini sudah sangat larut malam dan hawa dingin pun mulai dirasakan oleh dirinya.

"Huh? Kemana jaket dan barangku?" Bingung, anak itu yakin sekali saat kabur dari rumah ia memakai jaket dan aksesoris yang diberikan oleh ibunya, namun kini lenyap dan hanya tertinggal pakaiannya saja.

Ia melihat sekeliling, tempat ini dipenuhi oleh banyak boneka rusak dan melihat salah satu rak yang memiliki empat tingkatan, ditingkat kedua dari bawah terdapat bagian yang kosong. "Apa anak itu menjadikan boneka sebagai penyamaran?" Yah, dia ingat ada anak laki laki yang membantu dirinya untuk kabur.

BRAK

"Tuan muda" yang dipanggil tuan muda itu menoleh kearah pintu melihat pria yang menggunakan jas mewah, Ada ekspresi sedikit khawatir dari pria tersebut. Tuan muda itu hanya menatap dingin kearahnya

"Tuan besar meminta saya mencari anda dan membawa anda kepadanya" ucap pria itu.

Ia langsung berjalan keluar dari gudang boneka itu diikuti oleh pria tersebut.

T.B.C

Halo semuanya ini adalah pertama kalinya saya membuat cerita, ini adalah imajinasi saya sendiri. Jika ada kesamaan dengan pengarang lain tolong beritahu saya dan saya minta bantuannya karna ini adalah pertama kalinya saya membuat cerita, saya tidak terlalu mengerti membuat paragraf yang bagus.

Dari Penulis
-T i n a

King Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang