Perdebatan kecil sedikit mengisi keheningan malam di antara bising suara kendaraan yang berlalu lalang di saat waktu telah menunjukkan pukul 23.50 malam. Sepuluh menit lagi sebelum hari berganti. Kyuhyun bergegas turun dari mobilnya, lalu membukakan pintu untuk sang istri yang terus merengek ingin membuka penutup mata yang dikenakannya.
"Udah sampe?" tanya Seohyun seraya menggenggam tangan suaminya.
"Eum..." gumam Kyuhyun seraya menuntun istrinya berjalan menuju tempat yang telah ia siapkan.
"Sebenernya kita ada di mana, sih, By? Aku belum boleh buka mata?" tanya Seohyun sambil meraba-raba tembok dan beberapa kursi yang tak sengaja ia sentuh. Namun, ia masih belum bisa menebak tempat seperti apa yang mereka kunjungi malam ini.
"Kamu bisa duduk di sini. Hati-hati," ucap Kyuhyun, membantu sang istri untuk duduk di salah satu kursi, lalu membantu membuka penutup mata itu. "Tetep tutup mata kamu. Jangan ngintip sampai nanti aku hitung."
Seohyun yang hendak membuka matanya pun langsung membatalkan niatnya. "Ya udah, cepetan hitung, By. Aku udah penasaran bangeeetttt!!!"
"Sabar. Orang sabar disayang Allah."
"Disayang Hubby juga, kan?"
Kyuhyun tersenyum geli mendengar gurauan konyol istrinya, membuatnya memberi kecupan singkat di puncak kepala wanita itu. Ia melangkah pergi dengan hati-hati agar tidak ketahuan. "Aku hitung, ya? Setelah hitungan ketiga kamu boleh buka mata. Oke?"
"Okeeee!!!!" jawab Seohyun antusias.
"Satu... dua... tiga..."
Seohyun membuka matanya, lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kafe yang ternyata hanya ada dirinya sendiri di tempat itu. Lalu ke mana pergi suaminya? Tiba-tiba terdengar suara petikan gitar yang berhasil membuat perhatiannya teralihkan, dan tak lama kemudian disusul suara merdu seseorang yang terdengar familer di telinganya. Ya, itu suaminya, yang kini berjalan ke arahnya dengan gitar di tangannya.
Neoui moksoriman neomna keuge deullyeo
(Hanya suaramu yang terdengar begitu keras olehku)Dareungeon amugeosdo andeulligo
(Aku tak bisa mendengar apa-apa lagi)Neoui nundongjaman neomna keuge boyeo
(Hanya matamu yang terlihat begitu besar olehku)Ani naega jeongmal michingeolkka?
(Apakah aku gila?)Harujongil neoman saenggakhada boni
(Seharian, aku hanya memikirkanmu)Meoriga isanghaejin geot gata
(Mungkin ada sesuatu yang salah dengan kepalaku)Hoksi naega neoreul johahage doebeoringeolkka?
(Apakah sekarang aku menyukaimu?)Ani naega geunyang michingeolkka?
(Ataukah aku yang gila?)Senyum lebar menghiasi wajah cantik Seohyun mendengar sang suami yang dengan percaya dirinya menyanyikan lagu favoritnya. Suara merdunya pun mulai bergabung mengiringi petikan gitar yang dimainkan jemari panjang pria itu dengan lihainya.
Neoneun jakku iraessda jeoraessdaga
(Kau kan tetap seperti ini dan itu)Nareul heundeulgo
(Mengguncangku)Yeogijeogi wassdagassda
(Kau terus bolak-balik tak menentu)Hesgallige mandeulgo
(Membingungkanku)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta (SELESAI)
FanfictionSeohyun Pramudita Gantari, seorang gadis yang selalu tampil modis di setiap waktunya. Baginya fashion bukahlah sekadar pakaian atau aksesoris yang melekat di tubuh si pemakai, namun juga menjadi identitas diri si pemakai. Kyuhyun Abyan Athar, seoran...