Life Partner 🔞 [ End ]

03

Keesokan paginya Renjun yang sudah bangun dari tidurnya, Renjun pun mulai perlahan duduk di kasur nya namun tiba-tiba.

"ahk."

Renjun merasakan lengannya sebelah kanan sakit itu karena lengannya kemarin malam terkilir.

"sakit sekali sih." ucap Renjun meringis kesakitan namun tak berapa lama pintu kamarnya terbuka.

Mark masuk kedalam kamar Renjun sembari membawakan semangkuk bubur dan satu gelas air hangat untuk Renjun dan tak lupa obat.

"hyung."

"sekarang kamu makan Renjun sini biar hyung yang suapin kamu makan."

"hyung aku kenapa?" tanya Renjun bingung.

"kemarin malam kamu demam jadi hyung ngompres kamu tadi malam."

"oh begitu kalau begitu makasih ya hyung udah mau ngurusin Renjun." ucap Renjun tersenyum.

"iya Ren tapi lebih baik kamu makan dulu habis itu minum obat terus istirahat."

"hm."

Mark pun tersenyum lalu menyuapi bubur kepada Renjun setelah itu Mark memberikan air minum kepada Renjun dan meminum obatnya.

"yaudah kamu istirahat jangan pergi kemana lagi."

"nee hyung."

Setelah itu Mark keluar dari kamar Renjun.

"Mark."

"iya mama ada apa?"

"Renjun bagaimana demamnya?" ucap Winwin khawatir dengan anak bungsu nya itu.

"demam nya sudah mulai turun mama tapi hari ini dia harus istirahat itu kata dokter kemarin malam."

"mama tahu yaudah sana kamu sarapan terus berangkat kuliah."

"iya mama."

Mark pun duduk di ruang makan dan sarapan bersama dengan papa nya.

"Mark."

"ada apa papa?"

"setelah pulang kuliah jangan lupa jemput Lucas hari ini dia pulang."

"iya papa."

Mark kembali melanjutkan sarapan nya , setelah selesai sarapan Mark berangkat ke kampus.

              
                           🐰🐰🦊🦊

Mark sudah sampai di kampus dan dia keluar dari dalam mobil nya. Mark pun melihat Jeno yang tersenyum kepada nya dan menghampiri nya.

"yo markeu."

"nee."

"tumben kamu sendiri datang ke kampus biasanya kamu bareng adik kamu, btw dimana Renjun?"

"dia sakit makannya dia tidak ke kampus." ucap Mark datar.

"oh astaga si mungil ku sakit!." ucap Jeno kaget dan Mark pun menatap nya kesal.

"berhenti memanggil adikku mungil sialan." ucap Mark mendengus kesal.

"oh ayolah jangan emosi ini masih pagi loh Mark dan kau tahukan aku itu sudah menganggap Renjun sebagai adikku juga dan otomatis aku sangat khawatir sama keadaan nya."

Jeno merangkul Mark dan Mark pun kesal melihat Jaemin dan kekasih nya itu baru saja tiba di kampus, dia pun mengepalkan tangannya dengan geram.

"dasar sialan gara-gara dia adikku jatuh sakit dan tangannya juga ikutan terkilir."