Chapter 07 : Skyrim

269 43 15
                                    

"Even though there's barely any reasons

My body is starting to run by itself"

Her Blue Sky - Aimyon

< - - - - - >

"Misi pertama mu bersama Shigaraki?" Giran memandangi Izuku yang sibuk memilah beberapa peralatan. Ia masih dengan penampilan yang sama, celana jins ketat berwarna hitam, hoodie hitam dengan garis hijau gelap, masker dan topi senada. Giran berulang kali menyuruhnya mengubah penampilan, tapi Izuku selalu memberikan alasan kenyamanan.

"Awal yang buruk untuk memulai kerjasama dengannya." Mendengar jawaban Izuku, Giran mengangkat tinggi sebelah alisnya. Sementara mulutnya sibuk menghisap dalam sebatang rokok dan menghembusnya perlahan ke arah Izuku.

"Sebelumnya kau bilang tidak terlalu buruk."

Izuku menghela nafasnya kesal, mengibaskan kepulan asap di depan wajahnya. "Aku benar-benar jadi pengasuh. Jika misi ini gagal, maka aku harus siap jadi cleaning service di tempat kejadian."

Giran mengerut, "kau tidak perlu melakukan semua hal dengan bersih Izuku. Jika ingin mendapatkan perhatian, kau harus menunjukkan dirimu."

Izuku mengenggam erat sebuah pistol laras pendek Glock 26, mengelusnya sejenak sambil memikirkan kata-kata Giran. "Aku memerlukan panggung yang lebih besar, Giran." Mulainya. "Tempat dimana mereka bisa melihatku dengan jelas. Bukan di balik tirai dan bayang-bayang aparat polisi."

Giran mengangguk paham. "Dalam misi ini, mungkin kau akan membawa mereka duduk di bagian depan. Tepat di panggung yang telah kau persiapkan." Giran melirik tas di ujung ruangan. All for One sudah menyiapkan satu set pakaian untuk Izuku. Seakan-akan memintanya untuk segera naik ke atas panggung sandiwara.

"Belum. Persiapannya belum matang."

"Karena itu pula kau belum memikirkan nama?"

Izuku tersenyum culas. Menyimpan pistol hitam di tangannya ke bagian saku terdalam. "Aku harus memikirkannya dengan baik. Sebuah nama yang akan membangkitkan ketakutan dan rasa bersalah di hati mereka. Menghantui mimpi mereka setiap malamnya."

Giran menggeleng melihat gelagat Izuku. "Kau menyeramkan."

"Karena itu aku menyukainya!" Pekikan melengking terdengar di pintu tua apartemen Izuku. Toga melambai dengan antusias, menciptakan cipratan darah di sekitar pintu. Melihat hal itu, Izuku melenguh keras.

"Mandi dulu sebelum kau masuk ke kamarku Toga!" Izuku memberikan peringatan tajam yang tidak dihiraukan Toga. Gadis itu mengusapkan sepatunya ke salah satu kain lap, melemparkan pisau ke wastafel sebelum berniat menghambur pada Izuku. Tentu saja Izuku tidak menyambut gadis tersebut. Ia memukul mundur Toga dengan kasar, lalu melemparkan handuk bersih ke arahnya.

"Pergi mandi! Sekarang!!" Kalimat penuh tekanan yang memperlebar senyum di wajah Toga. Gadis itu melompat riang menuju kamar mandi Izuku.

Giran yang memperhatikan interaksi tersebut bersiul ceria. "Aku tidak tahu kalian sudah sangat dekat."

"Tidak, tentu saja. Kami tidak dekat. Sama sekali tidak." Penegasan berulang yang membuat Giran mengangguk kaku.

< - - - - - >

Setelah puas dengan persiapannya, Izuku melangkah ke pintu. Melambai singkat pada Giran sambil memakai topi dan memasang tudung kepala. Menyembunyikan rambut hijau gelapnya. Sejak awal, Izuku berpikir untuk mewarnai rambutnya, mengubah penampilan untuk melepaskan identitas Izuku Midorya. Namun tidak pernah berhasil ia lakukan. Kemana pun ia melangkah, nama itu tidak pernah bisa ia lepaskan dengan mudah. Terlalu banyak kenangan dibalik nama tersebut. Membuatnya mengurungkan niat untuk menghilangkan warna hijau di rambutnya, sebagai satu-satunya pengingat.

The Dark Side [VILLAIN DEKU AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang