Setelah apa yang kita berdua lalui, inikah hasilnya?
Hotel Choisung luxury Hakata, Kota Fukuoka, Jepang.
Jeno tanpa ekspresi berjalan disamping Lia. Meski Lia nampak percaya diri dan sombong karena ada Jeno disampingnya, meski pria itu merasa sebaliknya.
Mereka berdua kemudian berhenti tepat didepan suatu pintu ruang hotel ini. Sejurus kemudian Lia membuka pintu dengan sebuah kartu ditangannya.
Saat wanita itu mulai berjalan masuk, Jeno hanya berdiri diluar ruangan.
"tunggu apa Jeno?" Tanya Lia.
"Saya akan pesan ruangan yang lain" Balas Jeno singkat kemudian beranjak pergi.
Tak semudah itu, Lia mencekal tangan Jeno. "Hei, kok gitu?" Protes Lia dengan bibir yang mengerucut.
"lepaskan tangan saya" desis Jeno pelan agar tak ada pelayan yang mendengar seraya pria itu mencoba menarik tangannya.
Tanpa aba-aba Lia menarik dasi Jeno membuat sang empunya membungkuk dengan terpaksa. Membuatnya mampu melihat wajah Jeno jelas. "Menurut kamu apa yang bakal ayah pikirin kalau kita nggak sekamar huh?!" Bisiknya tepat di telinga Jeno.
Jeno hanya mampu berdecak sebal. lantas ia memundurkan wajahnya sembari membenarkan dasinya dengan kasar lalu mengikuti Lia masuk kedalam kamar.
Lia tersenyum tipis.
Sesaat setelah masuk, Jeno yang langsung disuguhkan dengan sebuah single bed beserta antek-anteknya yaitu bunga mawar dan selimut yang dibentuk seperti angsa membuatnya tak habis fikir sama sekali. Jeno memijat keningnya frustasi dan beranjak duduk disebuah sofa yang ada disana sementara Lia melemparkan tas nya diatas ranjang dan beranjak duduk diatas ranjang.
Jeno kemari tanpa persiapan apa-apa. Dia hanya membawa satu setel pakaian dan itupun adalah yang dia gunakan saat ini. Jeno tak membawa handphone apalagi laptop, pria itu bahkan tak ditemani seorang sekretaris atau penjaga apalah itu. Dia hanya membawa seutas dompet berisi pasport dan sebuah atm berwarna hitam dengan desain yang terlihat mewah.
"Nggak usah kaget gitu" Ucap Lia seraya tersenyum. Ia menghirup atmosfer diruangan ini dengan perasaan bahagia.
"Berhenti bertingkah seolah kita adalah seorang pasangan Lia" ucap Jeno pelan.
"why? everyone think that we are sweet couple" Lia menyahut tanpa rasa bersalah sama sekali. Wanita itu memainkan kukunya.
"Not anymore. Kontrak kita sudah habis dan lebih baik kamu segera resign dari kantor saya"
"Kalau memang harus kaya gitu, kenapa kamu rela datang jauh-jauh ke Jepang, Jeno?" Lia menaikan satu alisnya meremehkan.
"Itu keputusan saya sebelum saya tau semuanya akan kacau seperti ini karena kamu!" Jeno menekankan kata diakhir kalimat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif-nim | JENO KARINA
RomancePagi-pagi Karina dikejutkan dengan seorang pria gagah, tampan, elegan, terkenal dan kaya tengah bersender didinding sebelah pintu luar kosan Karina. "Loh pak Jeno ngapain kesini?" "mau ngajak kamu nikah" "H-hah?!" - Karina Yoo, seorang administran...