Dua bulan kemudian
Dua bulan setelah majalah Come and Go memuat tentang artikel hotel dan Kim Seokjin, pengunjung hotel milik 'Star Group' yang ada di Daegu meningkat drastis. Banyak wisatawan lokal dan asing yang memilih menginap dan beristirahat disana. Semua ini juga merupakan hasil kerja keras dan campur tangan seorang Kim Seokjin sebagai manajer pengembangan hotel.
Bagi para pengunjung wanita, mereka tidak hanya menginap disana. Mereka bahkan rela untuk menginap beberapa hari hanya untuk bisa bertemu dengan manajer tampan Kim Seokjin.
Tentu saja, hal itu sampai ke telinga Kim Jisoo.
Jisoo mendapat laporan bahwa pengunjung hotel wanita disana banyak yang mencari Kim Seokjin. Ada rasa kesal ketika mendengarnya.
Bagaimana tidak? Seokjin dan Jisoo yang terpisah oleh jarak dan waktu tidak bisa bertemu setiap saat. Itu membuat rasa cemburu muncul. Namun Jisoo harus bisa bersikap profesional dengan mengesampingkan rasa egonya.
"Beginilah resiko memiliki kekasih yang tampan, Kim Jisoo!" Gumam Jisoo.
Namun bukan Jisoo namanya jika ia hanya diam saja dan mendengar berita-berita mengesalkan itu. Ia langsung meminta supir dan sekertarisnya untuk mengantarnya ke Daegu dengan alasan kunjungan rutin.
"Tapi jadwal kunjungan rutinnya baru minggu depan, Isanim." Protes Hwang Biseo, sekertaris Jisoo.
"Kita ajukan saja." Titah Jisoo. "Lagipula beberapa hari ini pekerjaanku tidak terlalu banyak. Jadi ada waktu untuk berkunjung kesana."
Tanpa berpikir macam-macam, Hwang Biseo menuruti perintah atasannya itu dan mengubah jadwal Jisoo untuk dua hari ke depan.
Setelah berkendara selama lebih dari tiga jam, mobil yang Jisoo tumpangi tiba di depan hotel. Kebetulan, Jisoo tiba disana saat hari masih sore dan Seokjin mungkin masih ada disana.
Setelah salah satu pegawai membukakan pintu mobil untuknya, Jisoo keluar dari mobil dan mengenakan kacamata hitam untuk melengkapi penampilannya.
Sebenarnya bukan itu alasan utama Jisoo mengenakan kacamata hitam. Lagipula siapa yang akan mengenakan kacamata hitam di sore hari dan di dalam ruangan pula?
Jisoo mengenakan kacamata hitam untuk sedikit melakukan penyamaran agar Seokjin tak langsumg mengenalinya jika melihatnya dari jauh.
Benar saja, baru saja Jisoo hendak melangkahkan kakinya menuju ke lift, ia mendapati presensi Seokjin yang berada di lobi sedang berbincang dengan dua orang wanita paruh baya.
Jisoo yang masih mengenakan kacamata hitamnya lebih memilih duduk di seberang tempat Seokjin duduk bersama dua wanita paruh baya itu. Namun Seokjin masih belum menyadari kehadiran Jisoo disana.
Dari tempat Jisoo duduk, ia bisa mendengar apa saja yang mereka perbincangkan.
"Apa benar kau tidak mau kujodohkan dengan putriku?" Ucap salah satu dari wanita paruh baya itu. "Kau sudah melihat fotonya tadi, dia cantik, kan?"
"Maaf, Nyonya.. Aku sudah memiliki kekasih." Jawab Seokjin.
"Baru kekasih, belum menikah, kan?" Sahut wanita itu lagi.
Wahh.. Rasanya Jisoo ingin menghampiri wanita tua itu dan meneriakkan bahwa Kim Seokjin adalah miliknya. Namun ia tidak ingin mengundang perhatian orang lain. Jadi ia memutuskan untuk tetap diam sambil menahan amarahnya dan tetap menguping pembicaraan mereka yang ada di seberang mejanya.
"Atau dengan putriku saja?" Sahut wanita lainnya. "Ini dia putriku."
Jisoo bisa melihat bahwa wanita itu sedang memperlihatkan ponselnya pada Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Be Mine (Complete)
FanficDulu yang Kim Seokjin tau, Kim Jisoo adalah pribadi yang ceria dan ramah pada setiap orang. Namum setelah beberapa tahun bertemu kembali, kini pribadi Kim Jisoo berubah menjadi pribadi yang dingin dan lebih pendiam. Dan kini takdir mempertemukan mer...