Chapter 14 : Salah Sasaran

797 96 53
                                    






  Seorang gadis mengusap rambut pemuda yang sedari tadi tertidur di pangkuannya, gadis itu menatap pemuda itu dengan tatapan kosong tak banyak ekspresi yang bersarang diwajah cantiknya, kendati demikian tangannya tetap mengusap halus surai coklat sang pemuda.

" hey .... para penjahat itu benar benar tak bisa diandalkan ya .. apa kita harus turun tangan sendiri ..?" Pemuda itu berujar, dia menikmati setiap elusan yang diberikan sang gadis.

" anda yakin ....?"  Suara yang terdengar datar itu singgah di indra pendengaran sang pemuda.

" yah lebih cepat lebih baik ... vargoba mati, jokertu masuk ke kartu ini, dan Borara dikalahkan oleh Kaizo dan adiknya...  sisanya hanya penjahat tak berguna. " kesalnya, pemuda itu mengambil kartu yang menampilkan sosok penjahat seperti badut di dalamnya dan tanpa rasa bersalah mencabik cabik kartu itu sampai hancur. "Huh..... mengecewakan .." pemuda itu memeluk pinggang sang gadis sembari menggesekkan wajahnya ke perut sang gadis membuat sang gadis menghentikan elusannya.

" aku ingin membuat dunia tanpa rasa sakit....  dunia baru dimana tak ada yang akan menderita tapi untuk tujuan itu dunia  lama harus dihapuskan dulu... ahhh.... aku ingin segera membuatnya..." rengeknya

"........."

"BERI RESPON KEK...!!" teriaknya saat rengekannya tak direspon oleh sang gadis.

" respon .. ? Ah ....ya " ujar sang gadis datar, pemuda itu mengembungkan pipinya tanda marah.

" sudahlah .... kau benar benar dingin sebagai  wanita ...." lagi lagi gak ada respon yang berarti dari sang gadis.

" huh .... aku ingin kau pergi dan tangkap para element  serta tikus putih kesayanganku itu besok... apa kau bisa wahai killer ladyku sayang ..?" Perintahnya.

" sesuai perintah anda tuan wind...." ujar sang gadis.






























Di sisi lain ....

" Pedas........ uhuk ..uhuk ..."

" ya ampun Kak Hali ...ini air, minum pelan pelan ...." Gempa menyodorkan segelas  air  ke arah Halilintar, dan dengan cepat dirampas  dan menegaknya guna menghilangkan rasa terbakar yang ada di tergorokannya.

" astaga .... salah sasaran aku....!!" Batin Kaze

"Ffprrr .... hahahahaha apa apa muka mu bang gledek .....hahaha " Solar tertawa saat melihat sosok Halilintar ternistakan. Halilintar menghadiahkan tatapan tajam ke arahnya.

Tak lama  semua mulai menertawakan Halilintar bahkan Ice yang berusaha keras menahan tawanya, tatapan tajam Halilintar mengarah pada Gempa yang menutup mulutnya berusaha keras tak mengeluarkan suara walau suara kikikan terdengar samar dari bibirnya.

Kaze mengambil kesempatan untuk pergi diam diam saat perhatian sang korban teralihkan ke arah Gempa, " bagaimana bisa salah sasaran coba .. aku kan ingin menjahili si Reverse bukan Hali ..." batinnya. Dia lupa kalau gempa pernah memperingatinya, sekarang dia menyesal tak mendengarkan ucapan Gempa saat itu.

" KAU ....!!!" Halilintar  menahan bahu Kaze agar dia tak bisa kabur.dengan gerakan kepala patah patah Kaze  menatap mata amarah dari sang lawan dan kemudian melirik Gempa yang tersenyum sembari melambaikan tangannya " Gem kau memberitaunya ...."

" maaf Kaze  aku tak mau dibanting kak Hali ...." batin Gempa.

" Teganya kau Gem....." seolah mereka bisa bicara hanya dari tatapan saja.

" semoga kau tenang disisinya ....kak Kaze ...." Blaze dan Thorn  mencakupkan tangan seperti memberi penghormatan terakhir.

"WOI.....!!"

Semetara  Solar dan Ice menatap iba,
"kasian kau kak harus mati di usia muda, kalo itu aku dah ku lawan si gledek itu ..." Solar mempropokasi kakaknya yang akan baku hantam, namun itu malah membuat Kaze  semakin keringat dingin " Ja.... jangan dipropokasi anjir ....." batinnya.

" TUNGGU APA LAGI HALI.... BANTING AJA BIAR TAU RASA TU ANAK HAHAHAHA" berbeda dengan yang lain Reverse malah mendukung dengan semangat membara.

"KASI PAHAM DIA HALI ....GO GO ..."

"WOI......!!" Kaze berteriak kesal karna dukungan Reverse.

"Arter .... ak.....aku bisa jelaskan ...."

Bzzzz...bzzzz....

"TETAKAN HALILINTAR ....!!"

"UAAAAAAAA......"

BZZZZ....BRZZZ....










       












    Dan disinilah Kaze yang gosong dan terkapar dilantai dengan gaya katak mati, Reverse sibuk tertawa memegangi perutnya melihat gaya estetik Kaze sementara yang lain sesekali menatap sembari bertanya apa dia baik baik saja, ya jelas jawaban tidak kan habis disetrum tegangan tinggi.

"Hahahaha..... aduh perutku ....."

"Ckrek .... "

" hay para fans Solar, lihatlah seseorang yang membuat abang Gledekku marah ..... kasian ya.... jangan lupa like ya... bye. Bye . ."  Solar malah live ig saat mendapatkan aib Kaze.

" kan udah Gem peringati ....  kan kena karmanya ...." ujar Gempa sembari berjongkok di hadapan Kaze.

   Kali ini suasana rumah para element  tak sesepi sebelumnya, mereka bersyukur mengenal Kaze dan mendapatkan penjaga seperti Reverse. Sifat Kaze yang ceria dan jahil membuat mereka mengingat kakak kedua mereka yang telah pergi meninggalkan mereka, namun disisi lain mereka kwatir bahwa sosok ini juga akan pergi hilang terbawa angin.


    Halilintar terdiam di tepi danau, menatap pantulan bulan purnama di permuakan air sembari termenung membiarkan kesunyian bersamanya saat ini, dulu tempat ini adalah tempat favorit penguasa angin. Tenang dan damai  dan jujur saja sekarang ini menjadi tempat favoritnya.

"Arter ...? Kenapa kau sendirian disini...? " seorang berjubah biru laut itu muncul dari balik kegelapan. Mata yang tertutup kain tak menghalangi pandangannya sama sekali.

Halilintar hanya menatap sekilas sebelum kembali memandangi tepian danau. Merasa tak ditanggapi sosok itu duduk disebelah Hali tanpa meminta izin  terlebih dahulu, persetan dengan ijin toh dia tak merespon.

"Tampat yang indah .... aku suka tempat ini, ah ..angin malam yang menyejukkan ya.." sosok itu membuka suara. Halilintar tak merespon sebaliknya dia malah mengambil batu dan melemparkannya ke permuakaan danau yang  berakibat merusak bayangan sang candra sesaat.

" Tempat ini kesukaan Taufan ..." Hali berguman singkat, sosok itu  tertegun mendengarnya.

" be....begitu ya .." canggung mulai menguasai suasana saat Halilintar berucap demikian.

" katakan padaku ....Kaze...!! Siapa kau sebenarnya....? Diantara semua saudaraku kau tak pernah sekalipun menyebut namaku kau selalu menyebut margaku kenapa ...? Dan kenapa kau selalu menutup matamu ?" Halilintar bertanya bertubi tubi membuat yang ditanya menjadi glagapan, "ber bertanya boleh tapi satu satu dong ..." kesal Kaze.

" ......"  Halilintar tak menjawab malah menatap lekat sosok  dihadapannya, dia punya opini namun dia  ingin mendengar langsung dari mulut orang yang ada dihadapanya saat ini.

" apa lagi yang kau sembunyikan dariku Taufan ....."

"Hah...!!"

Tbc ...

Jangan lupa like and komen ya ....

how are you (BOBOIBOY AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang