Part 20

2.3K 82 0
                                    

Part ini Pov Dari Pak Arga ...

"aku akan membawa Disa dan Ansel ke Jakarta bu" Arga mulai membuka suara saat berada di meja makan

"ibu setuju, kamu akan menikahi Disa terlebih dulu bukan?" ucap Ratih ke anaknya

"tidak, aku belum ada niatan untuk menikah" ucapnya sambil mengambil roti dihadapannya

"arga yang benar saja kamu membawa Disa ke rumah tanpa ada ikatan?"

"aku sudah merencanakan ini ibu, aku akan membawa Disa dan menyekolahkan ansel Disana, berhubung ansel sekarang sudah ada perubahan dan Disa akan mengawasinya, aku tidak perlu cape bolak balik kesini untuk berkunjung" arga mulai memakan rotinya yang sudah ia beri selai kacang.

"ibu tidak akan setuju"

"kalo kamu menikahinya dulu baru ibu setuju"

"apa kata orang jika ada perempuan lain berada dirumah tanpa ada ikatan arga?" lanjutnya, Ratih menatap anaknya dengan tajam. Arga tidak menghiraukan tatapan tajam dari ibunya.

"bi siti ada dirumahku, tapi tidak ada yang membicarakannya"

"karna dia asisten rumah tangga arga beda dengan Disa" ratih mempertegas ucapannya

"aku tidak mencintai Disa bu, aku tidak akan menikah tanpa ada dasar cinta"

"bukan tidak mencintai tapi belum"

Arga menyudahi sarapannya lalu bergegas kehalaman belakang untuk menyalakan sebatang rokok

"Disa akan tinggal di apartemenku untuk istirahat setelah ia mengurus keperluan ansel dan aku dirumah" ucapnya enteng

"Apa bedanya dengan ia melakukan peran sebagai ibu juga sebagai istri, ia akan mengurus ansel dan merawatmu serta melayanimu arga"

Arga hanya terdiam, kalimat terakhir yang ibunya ucapkan menjadi alasan ia berpikir lagi.

***

"mau kemana kamu?" Arga melihat Disa keluar rumah sudah berpakaian rapih

"mau kemana kamu?" Arga melihat Disa keluar rumah sudah berpakaian rapih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Source by : Pinterest)

"mau berangkat kerja, saya ada shift pagi hari ini, Pak Arga sendiri ngapain disini? Bukannya Pak Arga harus kerja? Malah berpakaian santai?" tanyaku sambil melihat Pak Arga dari ujung kepala sampai kaki

"mau berangkat kerja, saya ada shift pagi hari ini, Pak Arga sendiri ngapain disini? Bukannya Pak Arga harus kerja? Malah berpakaian santai?" tanyaku sambil melihat Pak Arga dari ujung kepala sampai kaki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Source by : Pinterest)

"Saya mau bicara dengan kamu, saya suruh kamu untuk berhenti kerja Disa!" A

rga mempertegas kalimatnya

"saya tidak mau, saya mau berangkat kerja, minggir dulu pak saya harus berangkat nanti telat"

Bukan arga namanya jika tidak menghalangi Disa

"ini menyangkut ansel" Disa terdiam, dia menatapku dengan heran

"saya izin dulu dengan bos untuk masuk siang" dia mengambil hpnya dan mengetik sesuatu, dia meminta izin untuk masuk siang kepada bosnya.

"Pak Arga mau bicara soal apa?" sekarang kami berada di café tak jauh dari rumah.

"saya akan bawa kamu dan Ansel ke Jakarta"

"saya tidak mau" Disa memalingkan wajahnya ke jendela

"ini agar saya dan ansel berdekatan Disa" aku tau Disa adalah anak yang keras kepala ia akan tetap dengan pendiriannya

"kalo gitu Pak Arga saja yang pindah kesini" kini dia menatapku

"tidak bisa, kerjaan saya semua Disa, perusahaan saya tidak mungkin saya pindahkan kesini"

"kalo gitu saya tidak mau, Pak Arga saja yang bawa ansel kenapa dengan harus sama saya?"

"karna ansel tidak akan mau, dia dekat denganmu Disa, kalo dia nurut ikut dengan saya dia akan kembali seperti ansel yang dulu kamu kenal"

Karna di jakartalah ansel akan kembali mengingat arumi

"saya mohon sama kamu"

"kalo saya ikut saya akan tinggal dimana? Tidak mungkinkan saya tinggal satu rumah dengan Pak Arga tanpa adanya ikatan?"

"kita akan menikah disini" aku melihat Disa tampak kaget saat mendengar kalimat terakhirku

"ansel menyayangimu dia akan bahagia jika dia terus bersamamu" lanjutku

Tbc ..

F A M I L YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang