CHAP 6:💐BERBEDA TAPI ISTIMEWA DAN INDAH💐

6 0 0
                                    

Siang hari terlihat Aleena yng sedang bekerja diruang tamu beberapa jam kemudian anak anaknya datang dari sekolah dan juga mereka kelelahan

"Kami pulang!!"

Ucap ketiga anak itu sesampai mereka masuk kedalam rumah Aleena segera menyapa ketiga anak mereka yang baru pulang kerumah itu, setelahnya Jevariel dan Janendra pergi kekamar meninggalkan Jaanesh yang terdiam saja sambil memegang kertas putih

Aleena yang menyadari bahwa anak bungsunya terdiam sangat bingung

"Jaanesh ada apa sayang? Kok diam disitu?"

Jaanesh yang diam segera menatap sang ibu yang kebingungan segera Aleena meminta Jaanesh duduk didekatnya Jaanesh pun menurut

Aleena yang khawatir segera memegang tangan sang anak dan juga mengelus kepala sang anak dengan lembut dan penuh kasih sayang

"Sayang ada apa? Apakah ada masalah?"

Jaanesh yang ditanya hanya menangis dan Aleena yang Kaget khawatir dan segera memeluk Jaanesh

"Hei sayang ada apa? Jangan buat bunda khawatir"

"Sayang tidak apa apa katakan saja bunda siap menjadi pendengar untuk Jaanesh, cerita saja yaa kalau udh siap bunda tungguin okee nangis aja dulu lampiaskan saja semuanyaa setelah itu kalau udh tenang dan siap cerita ceritakan sama bundaa yaa"

Jaanesh menghapus air matanya dan ia dengan takut secara perlahan ia memperlihatkan kertas putih yang ia genggam erat tadi ternyata kertas itu ialah kertas hasil ulangan milik Jaanesh, Aleena segera menatap nilai itu ia tau bahwa ketiga anaknya disekolah sedang ulangan

Jaanesh menghapus air matanya dan ia dengan takut secara perlahan ia memperlihatkan kertas putih yang ia genggam erat tadi ternyata kertas itu ialah kertas hasil ulangan milik Jaanesh, Aleena segera menatap nilai itu ia tau bahwa ketiga anaknya di...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf bunda nilai Jaanesh begini padahal Jaanesh udah belajar giat bundaa tapi hasilnya seperti itu"

Aleena menatap nilai milik anak nya dan menjadi teringat dulunya ia semasa kecilnya disaat ia mendapat nilai yg lumayan tetapi baginya itu kurang karena kedua orangtuanya yang mengharuskan ia mendapatkan nilai terbaik disekolah

Jaanesh menangis Aleena yang melihat anaknya menangis segera ia memeluk lembut anaknya Aleena pun mencium kening sang anak lalu ia melepaskan pelukannya tersenyum pada Jaanesh dan berkata lembut

"Sayang,,bunda bangga sama Jaanesh karna Jaanesh melakukan semuanya dengan cara jujur dan jaanesh juga sudah berjuang sendiri dengan belajar sekeras mungkin untuk dapat nilai bagus tapi ini sudah jauh lebih baik dan bunda bangga sama Jaanesh"

"Bunda tidak marah kah?"

"Tidak dong kenapa bunda harus marah ke Jaanesh kan ini hasil Jaanesh sendiri bukan hasil mencontek jika Jaanesh mencontek itu tentu bunda marah dan itu tidak baik ingat kan bunda selalu bilang tidak apa hal yang dilakukan Jaanesh itu ada gagalnya tetapi Jaanesh melakukannya sendirian tapi Jaanesh harus tau bahwa bunda hari ini sangat bangga sama Jaanesh karena berhasil mengerjakan soal ulangan tanpa melakukan dosa"

ETERNAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang