Part 22

229 35 2
                                    




Happy reading guys...




Seorang perempuan bersetelan jumpsuit melangkahkan kakinya masuk ke dalam sebuah gedung bertuliskan "GF CORPORATION" terpampang jelas di depannya.

Tanpa ragu dia langsung masuk kedalam sebuah ruangan menemui seorang pria paruh baya yang terduduk di kursi kerja nya.

"Annyeonghaseyo Presiden".

Pria tersebut memutar kursinya dan menghadap pada seseorang yang baru saja masuk kedalam ruangannya.

"Yuju ssi, annyeong. Duduklah". Pria tersebut meminta agar Yuju duduk di kursi yang ada di hadapan nya dan tanpa di perintah dua kali Yuju pun menurutinya.

"Bagaimana?? Kau menemukan titik terang dari kasus ini?? Atau kau akan menyerah dan membiarkan Kim mempertanggung jawabkan semuanya??".

"Saya telah menemukan titik terang dari kasus ini. Tapi bukti yang saya kumpulkan mungkin belum cukup kuat. Jika Presiden mengizinkan bolehkah saya kembali ke TKP??".

"Untuk apa??".

"Saya yakin masih ada jejak yang tertinggal disana dari pelaku sebenarnya".

"Geurae, ikuti aku".

Yuju pun berjalan mengikuti Presiden untuk kembali ke ruangan tempat chip negara itu di curi.

"Kau lihat, setelah penyelidikan terakhir itu, tidak ada lagi yang datang kesini".

"Apakah CCTV yang rusak itu bisa dipulihkan, Presiden??".

"Aniyo, CCTV itu telah rusak terlalu parah dan tidak bisa dipulihkan. Micro SD nya pun sudah hilang".

Yuju mengangguk mengerti, kemudian mengedarkan pandangannya, menatap setiap sudut ruangan tersebut.

Dia mulai berjalan untuk mencari sesuatu atau siapa tau pelakunya meninggalkan sesuatu yang tidak ditemukan saat penyelidikan pertama.

Matanya benar-benar menatap setiap jengkal dari ruangan itu dan dia pun berhenti di depan tembok yang mencuri perhatiannya. Dia menatap tembok itu dengan lekat dan tangannya terulur hendak menyentuh tembok tersebut.


Drrrrtttt drrrrtttt drrrrtttt...


Belum sempat tangannya mendarat di tembok itu, getaran handphone nya membuat Yuju harus menarik kembali tangannya dan memeriksa siapa yang telah membuat panggilan padanya.

"Presiden, Permisi".

Dengan mengangguk, Presiden pun mengizinkan Yuju untuk mengangkat panggilan yang masuk ke handphone nya.

Sementara Presiden masih berkeliling ruangan itu namun dengan mata yang terus memperhatikan gerak-gerik Yuju saat menerima panggilan tersebut.

"Jeosonghamnida Presiden, saya harus pergi sekarang karena ada keperluan mendesak. Saya akan kembali lagi kesini nanti".

"Geurae yuju ssi. Buat saja janji denganku seperti sekarang saat kau ingin datang kesini lagi".

"Ne Presiden, Kamsahamnida".

Presiden pun mengangguk kemudian mempersilahkan Yuju untuk pergi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Seseorang menatap Yuju dengan tajam saat Yuju baru saja keluar dari perusahaan itu. Kemudian orang itu pun berjalan dengan terburu-buru menuju sebuah ruangan.

Ceklek....

"Darimana kau??". Tanya seseorang lainnya yang melihat rekannya baru saja kembali.

I Love My BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang