Chap 25

1.5K 190 23
                                    

"Jaemin" panggilan Jisung terdengar menggema di dalam hutan yang gelap itu.

Sedari ia membuka mata tadi ia telah berada ditempat asing sendirian . Kabut tebal yang telah memisahkan dirinya dengan Jaemin itu sudah tiada lagi namun kini ia harus berjuang sendiri untuk bisa menemukan Jaemin.

"Kak Jaemin walaupun kau menyebalkan tapi tolong jangan menghilang seperti ini" monolog Jisung berharap Jaemin mendengar ucapannya.

Jisung terus melangkahkan kakinya berharap ia dapat menemukan Jaemin dan kembali melanjutkan perjalanan mereka ke tahap selanjutnya.

"Mana jalan keluarnya?" Jisung frustasi. Ia hanya berkeliling sedari tadi dan kembali ke tempat ia terbangun tadinya.

"Makanan"

Deg!

Jisung terperanjat saat mendengar suara serak dari arah belakangnya. Ia berbalik dan refleks melangkah mundur saat melihat sosok yang menyeramkan berdiri tidak jauh darinya. Sosok itu serupa dengan manusia hanya saja bersisik dan lidahnya menjulur keluar masuk layaknya ular.

"Makanan" ucapnya. Tatapan sosok itu menunjukkan rasa kelaparan yang jelas saat ia melihat Jisung.

Jisung memundurkan langkahnya dan berlari menjauh untuk menyelamatkan diri. Tidak ingin menoleh ke belakang karena ia tahu sosok itu mengejar nya dan berusaha menangkapnya untuk menjadikannya santapan.

"Makanan!!"

Sosok itu terus berucap hal yang sama dan terus mengejar Jisung. Kejar-kejaran itu berlangsung cukup lama. Jisung tidak peduli lagi seberapa jauh ia akan tersesat karena yang terpenting sekarang baginya adalah menghindar dari monster itu.

Tanpa Jisung duga sosok itu terbang diatasnya dan menghadang nya. Sayap sosok itu seperti sayap kelelawar dan matanya berubah merah. Untuk pertama kalinya dalam hidup Jisung bertemu dengan mahkluk aneh seperti ini.

"Makanan!"

Deg!

Monster itu terbang ke arah Jisung dengan cepat dan berhasil melukai lengan Jisung dengan sayapnya. Darah segar mengalir dari luka itu yang membuat sosok itu semakin berambisi untuk menyantap Jisung.

"Reducto" serangan sihir Jisung berhasil mengenai monster itu.

Jisung tersenyum saat ia pikir serangan nya itu berhasil membunuh monster itu namun sayangnya Jisung salah. Mantra reducto memang berfungsi untuk menghancurkan obyek dan menjadikannya kepingan atau butiran debu tapi mantra itu tidak berfungsi untuk monster itu.

"Sial!" umpat Jisung dan berlari menjauh saat monster itu ingin menyerangnya lagi.

Lagi, monster itu kembali menghadang Jisung dan mengucapkan kata yang sama berulang kali yaitu makanan. Tidak ada cara lain selain bertarung. Jisung berusaha memusatkan pikirannya dan fokus untuk menghancurkan monster itu.

Kedua mata Jisung terpejam, ia memusatkan konsentrasinya. Monster itu terus melukai Jisung membuat darah segar mengalir dari luka itu. Perlahan kedua mata Jisung terbuka. Manik nya yang berwarna hitam kelam kini berubah warna menjadi biru langit.

"Saatnya menghancurkan!"

*****

"Jisung"

Deg!!

"Expulso!"

Duarrrr!!

Ledakan itu terdengar menggema di dalam hutan yang gelap itu setelah semburan cahaya biru dari ujung tongkat Jaemin berhasil mengenai Korbin dan menghancurkan nya. Siapa sangka mantra kutukan itu keluar begitu saja dari mulut Jaemin setelah fokusnya sempat buyar karena Korbin menyebut nama Jisung.

Perasaan khawatir memenuhi Jaemin. Ia tidak ingin terjadi apa-apa pada partnernya itu karena jauh darinya. Atensi Jaemin tertuju pada cahaya terang yang muncul setelah dirinya berhasil menghancurkan Korbin. Mengikuti kata hatinya, Jaemin pun melangkah masuk ke dalam cahaya terang itu.

Setelah dirinya masuk ke dalam cahaya itu, Jaemin langsung disambut aroma feromon seseorang yang tidak asing baginya.

'Jisung'

Jaemin berlari mengikuti aroma feromon itu. Aroma feromon Jisung sangat kuat walaupun Jaemin sendiri sudah menyamarkannya dengan menandainya namun itu belum sepenuhnya menutupi feromon Jisung karena Jaemin belum menandai Jisung sebagai hak milik sepenuhnya.

Walaupun keduanya sudah berhubungan badan tetapi cinta masih belum ada diantara mereka. Jaemin sendiri masih belum yakin pada perasaan nya pada Jisung dan itulah yang membuatnya belum membuat Jisung menjadi miliknya seutuhnya.

Deg!!

Jantung Jaemin berdetak cepat. Kakinya berhenti melangkah. Matanya membulat sempurna saat melihat pemandangan mengenaskan di depannya.

"Jisung"

Jisung menoleh saat mendengar namanya dipanggil. Kedua tangan nya penuh dengan cairan hijau yang merupakan darah dari monster itu. Sedang tubuh monster itu sendiri tercabik-cabik mengenaskan di atas tanah.

Air mata Jisung jatuh mengalir membasahi pipinya. Manik berwarna birunya kini kembali berubah warna menjadi hitam kembali. Wajah penuh emosi yang ia tunjukkan tadi kini berubah menjadi wajah polos dengan rasa bersalah yang dalam.

"Kak Jaemin.." panggil Jisung lirih . Detik kemudian pandangan nya memburam dan pingsan.

Tanpa banyak kata Jaemin mengangkat tubuh Jisung dan membawanya kembali ke hutan tempat lomba berlangsung lewat cahaya yang Jaemin lalui tadi.

Entah apa yang membuat Jisung bisa tersesat di hutan itu. Hutan itu bukan hutan yang bisa di masuki oleh kaum werewolf. Tetapi melihat Jisung berada disana dan membunuh monster itu membuat Jaemin bersyukur karena Jisung baik-baik saja.

Jaemin tahu tenaga yang Jisung keluarkan untuk menghadapi monster itu sangat banyak. Dan sepertinya kali ini Jisung kembali membangkitkan kekuatan barunya lagi.

"Kak Jaemin, aku takut"

Perhatian Jaemin teralih. Dilihatnya mata Jisung yang masih terpejam dan tersenyum tipis setelahnya. Jisung mengigau.

Jaemin kembali lanjutkan langkahnya menuju cahaya yang tadi sembari membayangkan betapa ngeri nya kekuatan Jisung yang baru ini. Betapa mengejutkan seseorang dengan paras manis dan polos, tersembunyi iblis kejam yang menunggu waktu untuk bangkit sepenuhnya.

"Jangan takut, aku akan menjaga mu" ucap Jaemin saat keduanya masuk ke dalam cahaya itu untuk kembali ke hutan tempat lomba berlangsung.

Ucapan itu mungkin terdengar biasa tetapi di dalamnya terkandung janji yang tulus. Jaemin telah meyakinkan dirinya untuk melindungi Jisung saat Goddess Seohyun memintanya untuk menjadi partner Jisung dan membantu Jisung untuk mengendalikan kekuatan besar dalam dirinya. Walaupun nantinya nyawanya sendiri yang menjadi taruhannya, Jaemin akan melakukannya.










Seorang wanita tua membuka matanya setelah dirinya menunjukkan adegan dalam layar yang ia buat dengan sihir nya. Semua orang yang menyaksikan adegan itu menyeringai. Keputusan yang diambil sudah tidak ada keraguan. Semua sepakat untuk mengorbankan nyawa seseorang demi kekuatan besar yang di dambakan.

"Kalian telah melihatnya sendiri, anak itu adalah harta Karun terpendam yang selama ini kalian cari" ucap wanita tua itu.

"Melihatnya membunuh monster itu membuat ku semakin bersemangat untuk meminum darah nya"

"Kekuatan besar itu akan menjadi milik kaum vampir dan kaum werewolf akan hancur tanpa sisa. Tunggu saat itu terjadi!"















TBC...................................................

See U

Salam hangat dari Semenya Jisung

- Ria


Historia De Amor 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang