BAB 26~ Percintaan Kedua 21+

18.1K 357 48
                                    

Hai Readers. Salam sayang author.

⚠️Part kali ini masih mengandung beberapa adegan 21+. Jadi mohon bijak dalam membaca ya!!!!

Happy Reading🍂
*
*

Setelah mengetakan itu Kevin pamit untuk mencari keberadaan Saski dan yang lainnya. Dia mencoba menanyakan keberadaan mereka kepada beberapa orang yang ada disana. Namun, tidak ada satu pun petunjuk yang Kevin dapatkan.

"Mereka bener-bener yah, bisa nya cuman nyari gara-gara." Gerutu Kevin disepanjang langkahnya.

Kali ini Kevin mencoba turun ke lantai bawah dimana beberapa orang menginap. Pasalnya pesta Dady Elon diadakan dilantai paling atas.

"Astaga...bisa-bisanya sih lagi gituan pintu nggak dikunci." Gumam Kevin saat melewati satu kamar dengan pintu sedikit terbuka.

Deg...

Jantung Kevin tiba-tiba terasa terhenti setelah menyadari kedua suara dari kamar tersebut. Dia memundurkan langkahnya yang tadi sudah sedikit menjauh.

Dengan sangat hati-hati Kevin membuka pintu dihadapannya, dia harus memastikan apa dugaannya ini salah atau benar. Kevin mencoba menguping pembicaraan mereka.

"Sas, kamu serius kan?"

"Iyaa Ran, cepet aku udah nggak kuat."

Hati Kevin terasa terbakar setelah mendengar sedikit pembicaraan dari orang di dalam kamar tersebut. Tidak ingin salah sangka Kevin pun memberanikan diri mengintip dari celah pintu.

"Cih...buka mata kamu Vin," monolog Kevin. Dia mencoba menguatkan dirinya sendiri.

Kevin memutuskan untuk pulang ke rumah, sepertinya dia sudah kehilangan mood nya saat ini. Hatinya benar-benar hancur, harapan untuk mendapatkan cinta Saski sudah musnah. Bahkan dia bisa melihat percintaan keduanya dengan mata kepala nya sendiri.

****

Di dalam kamar yang Kevin maksud, Saski dan Gibran sudah saling menautkan pelukan satu sama lain. Sepertinya Tuhan memang sengaja memberikan penghalang seperti Kanaya dikehidupan mereka berdua. Buktinya kehadirannya tidak selamanya buruk, toh karena Kanaya mereka berdua bisa kembali memadu kasih.

"Sas, kamu serius kan?" tanya Gibran, meskipun dalam pengaruh obat kesadarannya masih ada.

"Iyaa Ran, cepet aku udah nggak kuat." Saski merasakan tubuhnya yang semakin lama semakin panas, dia begitu mendamba sentuhan dari pria dihadapannya.

Karena sang empu sudah mengizinkan Gibran mencoba memberikan Saski sebuah pemanasan.

Cup...

Gibran mencium Saski dengan penuh kelembutan. Saski yang mendapatkan ciuman itu pun tidak hanya diam, dia membalas ciuman pria dihadapannya. Mereka saling memberikan kenikmatan.

"Sas...aku tanya sekali lagi sama kamu, kamu yakin kan?" Gibran masih ragu pasalnya dia tidak ingin melakukan percintaan tanpa persetujuan Saski.

Cup...

Bukannya menjawab Saski malah mencuri ciuman Gibran. Tangannya sudah melingkar manja dileher Gibran. Hal itu membuat Gibran semakin tertantang untuk melakukan sesuatu yang lebih.

Dengan perlahan Gibran membuka dress yang Saski kenakan. Begitu pun dengan Saski, tangannya sudah lincah membuka satu persatu kancing dari kemeja yang Gibran pakai.

"Eumh..." Satu buah desahan keluar dari mulut Saski sesaat setelah Gibran berhasil menyesap leher jenjangnya.

Tidak berhenti hanya dileher, bahkan Gibran sukses menyesap semua inci tubuh Saski. Saski hanya pasrah, hatinya memang ragu tetapi tubuhnya tidak bisa berbohong.

GISAS || CEO Penakluk (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang