BAB 74 [Zia Mau Punya Adik!]

104 14 8
                                    

Assalamualaikum 💜

Hallow!
Selamat datang di cerita AKI.

Maaf kalau masih ada banyak sekali kekurangan baik dari kosah kata, penempatan tanda baca, dan lainnya.
Silakan tegur saya jika di rasa ada yang tak sesuai 💜

Selamat menikmati! Semoga suka!

______________________________________

Mana mungkin Mas menyia-nyiakan berlian yang udah Mas dapatkan.

Azmi

****

Happy Reading💜✨

****

Sesampainya di ruang tamu ketiga perempuan itu mendapati para suami mereka tengah asik mengobrol, sedangkan Zia dan Ela, dua gadis kecil itu tengah khusyuk menikmati es krim cokelat yang tadi sempat dibeli oleh Rayyan di mini market.

"Duh-duh, Zia kok udah makan es krim aja, dapat dari mana?" tanya Aiza saat mendapati putrinya tengah menikmati es krim cone rasa cokelat di tangannya.

"Di kasih sama Ela, Bunda," jawab gadis kecil itu.

"Sudah bilang terima kasih?" tanya Aiza yang diangguki putrinya.

"Good job, Nak!"

"Ela Terima kasih ya, Nak." Kali ini Aiza yang mengucapkan terima kasih pada gadis kecil yang usianya lebih muda dari usia anak perempuannya itu.

"Iya, Tante. Sama-sama, ya," kata gadis kecil yang tengah menikmati es krim cone rasa stroberi itu.

"Mas Rayyan, Mas Azmi, mari makan dulu. Kebetulan Mama udah buatin soto." Ajak Kena pada suami-suami sahabatnya itu.

"Ah, repot-repot, Ken," kata Rayyan tak enak hati, takutnya kedatangannya malah merepotkan keluarga Kakak iparnya.

"Santai aja, Mas. Mama emang begitu, setiap kali kita bertiga kumpul pasti dibikinkan makanan sama, Mama. Apalagi ini kebetulan kita lagi ngumpul semua," kata Kena.

"Ayok Yan, Mi. Sesekali kita makan berenam. Ini pertama kalinya, loh. Setelah ini kan nggak tau lagi kapan kita bisa ngumpul kayak gini. Sebentar lagi Rayyan juga pasti balik lagi ke pesantrennya." Kini giliran suami Kena yang berucap.

"Yuk Mas-Mas! Zia, Ela, sama Sakeel biar dijaga sama Karin."

"Sini, Mbak Sakeelnya biar Karin gendong." Karin yang baru saja selesai mengerjakan pekerjaannya di dapur langsung menuju ke ruang tamu, ia mendekat ke Arin yang tengah menggendong anak lelakinya.

"Nggak apa-apa nih, Rin? Kamu nggak lagi busy, kan, sama tugas kuliah? Kalau lagi sibuk ini Sakeel sama Ela masih bisa Mbak handle, kok," tanya Arin memastikan. Karena ia tahu jika Karin masih menimba ilmu di bangku perkuliahan.

"Enggak, Mbak. Santai aja. Karin free kok, lagian Karin juga seneng bisa jagain mereka. Sini Sakeel biar Karin gendong," balas Karin mantap, lalu perempuan itu mengulurkan tangannya kepada Sakeel.

"Makasih ya, Rin. Nanti kalau rewel panggil Mbak, aja." Pesan Arin setelah menyerahkan Sakeel kepada Karin.

"Iya, Mbak. Santai aja."

"Zia jangan rewel ya sama Aunty Karin ya, lihat, kan, Aunty juga sedang gendong Adik Sakeel. Zia jangan lari-lari ya, Nak." Pesan Aiza pada anaknya.

Assalamu'alaikum Ketiga ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang