Rain menghabiskan dua hari untuk memulihkan kondisi tubuhnya.
“Ah, akhirnya aku bisa keluar dari kamar. Sangat tidak nyaman berada di tempat tidur tanpa keluar sama sekali.”
“Haruskah aku bermain dengan Moe? Sudah lama aku tidak melihatnya,”
Rain mempercepat langkahnya melewati istal dan berjalan menuju kandang baru yang di siapkan secara khusus untuk Moe.
“Moe!” Rain berteriak kegirangan saat melihat Moe berlari dan menubruk tubuhnya hingga ia terjatuh di atas rerumputan.
“Sepertinya kondisi Anda sudah lebih baik nona,” ujar seseorang ksatria yang berjalan menghampiri Rain.
Rain mendongak dan mendapati Sir.Nathaniel menatapnya dengan wajah dingin, namun dengan penuh kesopanan.
“Ya, seperti yang Anda lihat Sir. Lalu apa yang membuat Anda berada di tempat ini?” tanya Rain seraya bangkit berdiri.
“Saya di tugaskan untuk menjaga Harimau milik Anda dengan baik.”
“Begitukah? Pantas saja Moe terlihat sedikit gemuk sejak terakhir kali aku melihatnya,” ujar Rain seraya menggaruk kepala Moe.
“Lalu apa yang membawa Anda kemari nona?”
“Aku merindukan Moe. Terlebih lagi aku merasa sudah terlalu lama berada di kamar, aku keluar untuk mencari udara segar,”
Sir.Nathaniel mengangguk mengerti.
“Kalau begitu sebaiknya saya pergi dan nikmati waktu Anda nona,” setelah mengatakan hal itu Sir. Nathaniel membungkuk lalu berjalan pergi dengan cepat.Rain menghabiskan waktu sepanjang pagi untuk bermain dengan Moe, hingga Daisy datang memarahinya dan mengatakan bahwa dirinya harus beristirahat.
Rain hanya mendengus. Ia melambai ke arah Moe dan berjalan kembali menuju kamarnya.
“Daisy, apa orang yang sudah meracuniku itu sudah tertangkap?” tanya Rain saat keduanya berjalan di sepanjang lorong menuju kamarnya.
“Belum nona. Tuan Besar sudah mengirim orang untuk mencari jejak pelaku, namun sampai kini masih belum di ketahui siapa yang berani melakukan hal itu.”
“Begitukah?”
“Lalu kapan aku bisa kembali ke Akademi?”
“Anda masih belum benar-benar pulih nona, jangan terlalu memaksakan diri.”
Rain mencebik kesal, ia lalu mempercepat langkahnya menuju kamar.
“Daisy, bisakah kau membawakannya beberapa buku untuk di baca dari perpustakaan? ”
“Tentu nona, lalu apa Anda ingin saya membawakan beberapa camilan dan teh?”
“Tidak,” tolak Rain cepat. Ia tidak ingin mengalami hal yang sama seperti tempo hari. Sangat tidak mengenakkan baginya karena harus berbaring sepanjang hari di ranjang tanpa melakukan sesuatu.
Daisy tersenyum. “Baiklah, tolong tunggu sebentar nona saya akan segera kembali.”
Rain berjalan menuju sofa yang berada di dekat perapian dan membaringkan tubuhnya di sana.
“Aku penasaran, siapa yang sudah berani bermain-main denganku? Terlebih lagi ia menggunakan racun yang aku buat dan membuatku keracunan, ini benar-benar memalukan, bagaimana bisa aku keracunan racun yang aku buat sendiri?” Rain mendesah seraya memijat kepalanya frustasi.
Suara ketukan yang lumayan keras membuyarkan lamunan Rain. Ia bangkit lalu berjalan menuju jendela dan mendapati seekor burung berbulu biru yang indah tengah mematuk jendelanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/323738723-288-k394419.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis Lady [END]
БоевикRain Deleux gadis remaja yang di juluki sebagai 'Anak tak berguna' dari keluarga Deleux. Setelah sekian lama menyembunyikan kemampuannya ia bertekad untuk membuat orang-orang tidak memandangnya dengan rendah. Tak tanpa ia sadari identitasnya sebagai...