💫SeGian-07💫

27.9K 3K 150
                                    

Ayo ayooooo, vote dan komennya jangan lupa yaaaa.

Biar bisa up terus, 200 vote dan 60 komen.

Seara-Hagian

Semenjak hari dimana Gian mengatakan perihal Hanifa dan teman-temannya, tak jarang Seara melihat Hanifa menarik Hagian ke tempat lain.

Entah mau melakukan apa, Sea juga gak tau.

Itu sudah 5 hari sejak hari itu, dan selama 5 hari itu juga Seara selalu mendapati Hagian berduaan dengan Hanifa.

Entah apa maksudnya, tapi yang jelas Sea khawatir pada Hagian, terlihat jelas kalau cowok itu tak suka pada keberadaan Hanifa, tapi tak bisa melawan.

Mungkin dulu Hagian juga termasuk korban Hanifa dan teman-temannya?

Siang ini Sea berjalan sendirian di koridor sekolah, sudah jam 4 sore dan keadaan sekolah begitu sepi.

Sea belum pulang karena tadi harus piket di kelas terlebih dahulu.

Saat Seara berjalan melewati gudang penyimpanan meja serta kursi rusak, telinganya mendengar suara yang asing.

"Ahh..p-pelan-pelan..hiks.."

Sea berhenti seketika, dia segera mengeluarkan ponselnya dan membuka kamera belakang, tanpa perlu tau apa yang ada di dalam sana, Sea mengangkat ponselnya ke jendela dan merekam.

Tanpa menimbulkan suara.

"Badanmu makin bagus aja Kel, umhh.."

"Hiks..pelan..sakit Nifa..sakit.."

"Diem! Lo itu cuma jalang gue, diem!"

"T-tapi aku baru selesai datang bulan Nifa..sakit..hiks.."

"Oh ya gue lupa, Kelga ini kan cewek yang nyamar jadi cowok, jadi gue suka lupa kalau lo cewek hehehe, gue makin sayang sama lo Kely~"

"Umhh..ya..Kely juga sayang Hanif.."

Sea berusaha menormalkan detak jantungnya, suatu kejutan baru yang dia dapatkan hari ini.

Kelga sebenarnya perempuan sementara Hanifa laki-laki?

Jadi mereka menyamar juga seperti Sea? Tapi apa tujuan mereka melakukan ini.

Apa yang lainnya juga? Seperti Gerry, Mikhael, Jeni dan Hendri, tapi Seara rasa yang lainnya memang laki-laki dan perempuan.

Sepertinya hanya Kelga dan Hanifa saja yang menyamar.

"Lo denger ya, gue mau lo deketin Sea dan jadiin dia pacar lo, sementara gue bakalan main sama Gian."

"H-hanif..hiks..aku kan pacar kamu..aku aja..jangan mainin orang lain lagi Hanif..hiks..aku kurang apa sih?"

"Lo kurang tahan kalau gue jebol, gak suka gue!"

"Hanif..kamu bisa dipenjara..hiks..udah banyak yang kamu lecehin Hanif..terakhir kali..ada yang bunuh diri.."

Plak!

"Lo cuma jalang pribadi gue Kely! Jadi lo gak berhak ngatur hidup gue."

Selebihnya yang Sea dengar hanya isakan tangis milik Kely dan desahan lirihnya.

Pantas saja sikap Kely atau Kelga itu bisa dibilang lebih feminim dibanding yang lainnya, bahkan Jeni aja gak se feminim Kelga.

Ternyata, Kelga adalah Kely, sementara Hanifa adalah Hanif.

Keduanya seolah bertukar peran, Sea akui wajah Kely saat menjadi Kelga sangat tampan, sementara Hanif saat menjadi Hanifa sangat cantik.

Pantas mereka bertukar peran.

Bagus, Sea sudah mendapat bukti pertama, tapi dia harus mengumpulkan bukti lainnya.

"Gue harus ke rumah Gian."

Dan sepertinya Sea bisa menjadikan Gian sebagai teman dalam memecahkan kasus ini.

....

Hagian tadinya lagi nonton spongebob di kamarnya, sebelum teriakan cetar milik sang mami mengagetkannya.

"HAGIAAAAAAAAAAAAAN!"

Hagian menghela napas panjang, hendak menjawab tapi sang Mami tetap berteriak.

"HAGIAAAN TURUN CEPAT! ADA TEMEN KAMU NIH!"

"Ck, paling mereka sih yang datang."

Mereka yang dimaksud adalah Verli, Ramja dan Jaka. Dengan malas Gian beranjak dari sofa dan berjalan keluar kamar.

Hagian hanya mengenakan singlet dan celana selutut, biasa kalau di rumah memang pakaiannya kaya gitu. 

Saat Gian sampai di ruang tamu, dia membeku ditempat, apalagi saat melihat senyuman Sea yang begitu menawan.

"Hai~" sapa Sea bernada.

Hagian meneguk ludahnya pelan, dia merasakan ada yang aneh pada dirinya saat melihat Sea, ini aneh dan gak pantes sama sekali.

Sementara sang Mami terlihat tersenyum melihat Sea, beda dengan sang Papi yang terlihat cemburu.

"Sea cantik ya, temen Gian ya?" tanya Bianca, mami Gian.

Sea mengangguk pelan, entah kenapa dia merasa Papi Hagian begitu tak suka pada Sea, apa karena cemburu melihat istirnya ngobrol sama Sea?

"Sea jangan disini, ayo ke kamar gue." ajak Gian seraya menarik tangan Sea kuat.

Sea nurut aja "Permisi om, tante."

"Silahkan~"

Setelah keduanys pergi, Bianca melirik kearah Jovan yang terlihat kesal, terkihat dari alisnya yang menukik tajam.

"Kenapa kamu?"

"Aku cemburu."

"Lah? Ngapain cemburu."

"Kamu ramah sama cowok itu, apa aku kelihatan tua jadi kamu mulai tertarik sama yang lebih muda!?"

Bianca menggeleng pelan "Sea kan cewek, ya kali kamu cemburu sama perempuan."

Jovan seketika terbodoh "Hah? Bukannya dia cowok?"

"Cuma orang bodoh yang nganggep Sea cowok, aura nya sebagai seorang perempuan tetap terlihat jelas."

"Aku kira dia cowok ih."

Bianca gemas, kenapa sih, suaminya ini begitu menggemaskan.

Jadi pengen Bianca hantam di kasur hehehehehehe.

💫Bersambung💫

SWITCH [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang