Rio sedang serius memeriksa hasil laporan keuangan dan beberapa dokumen penting lainnya mengenai kerjasama perusahaan. Ia sesekali mengernyitkan dahinya karena melihat beberapa berkas perjanjian maupun dokumen kerjasama yang tidak sesuai kemauannya, saat ia memeriksa laporan keuangan ia pun menatap tajam dan rahangnya mengeras.
"Laporan macem apa ini, berantakan banget...!". Ucap Rio kesal sambil membolak-balik isi laporan tersebut.
Sudah berulang kali ia memeriksa laporan keuangan tersebut, tapi memang berantakan dan di luar ekspektasi dan standarisasi seorang Rio Rayden Ramajaya yang perfeksionis.
Dengan segera Rio meraih telepon, ia menelepon seseorang dengan telepon yang berada di meja kerjanya.
"Pak Akmal... Siapa yang buat laporan keuangan Rio Airlines?? Suruh ke ruangan saya orangnya. Saya tunggu sekarang...!". Ucap Rio tegas.
"Babaaik pak Rio, staff baru pak yang buat". Balas pak Akmal sambil gemetar.
Pak Akmal langsung ke meja Mentari, ia pun takut karena tadi dengar nada bicara Rio yang nampak marah.
"Tari... Kamu dipanggil ke ruangan pak Rio. Sekarang...!". Perintah pak Akmal ke Mentari.
Mentari pun bingung, apa yang terjadi bukankah ia sudah menyelesaikan tugasnya dengan baik.
"Saya pak?? Ada apa emangnya pak??". Tanya Mentari heran.
"Udah kamu jangan banyak tanya, buruan ke ruangan CEO, tanya apa kesalahan kamu". Ucap pak Akmal dan kembali duduk di kursi kerjanya.
"Siapin mental ya Tar, kamu pasti bisa kok hadapin pak Rio". Ucap Saskia menyemangati Mentari.
Mentari bingung dan berjalan menuju ruangan Rio si CEO galak.
"Duuh gue salah apa ya?? Perasaan tadi ok semua laporannya". Gumam Mentari dalam hati.
Untuk pertama kalinya Mentari ke ruangan CEO dan bertemu boss besar pemilik 3R Group. Jantungnya berdetak lebih kencang, ia berkali-kali menarik napas dalam-dalam untuk merilekskan dirinya.
Tok... Tok... Tok...
Mentari mengentuk pelan pintu CEO's Room dengan rasa takut dan deg-degan.Di dalam ruangan Rio sedang duduk dengan kursi yang berbalik membelakangi meja kerjanya. Ia sedang kepikiran wanita cantik itu, benar-benar tak tahu waktu bayangan wanita itu selalu mengganggu Rio dimana pun berada. Sehingga Rio sering kali tidak fokus dalam bekerja karena kepikiran wanita itu.
"Kok diem aja si, gue ketuk lagi aja kali ya". Lirih Mentari pelan.
Ketukan tadi tidak dapat sahutan dari Rio, alhasil Mentari harus mengetuk pintu besar bertuliskan CEO's room.
Tok.. Tok.. Tok..!
Mentari mengetuk pintu untuk kedua kalinya agak lebih keras."Masuk..!". Sahut Rio tegas.
Mendengar suara tersebut Mentari terdiam seperti tidak asing. Dengan langkah pelan Mentari masuk ke ruangan Rio. Ia melihat ruangan yang megah dan mewah terdapat meja billiard pula di dalam ruangan CEO tersebut.
Mentari mengernyitkan dahi, saat melihat CEO 3R Group duduk membelakangi meja.
"Ma-maaf... Pak. Apa ada kesalahan saya dalam buat la-la-laaporan tersebut??". Tanya Mentari terbata-bata dan gugup.
Hati Rio bergetar saat mendengar suara Mentari, ia langsung memutar kursi kebesarannya dan seketika jantung Rio seperti berhenti berdetak saat melihat Mentari. Sosok cantik berbola mata coklat yang indah. Mentari pun shock ketika melihat wajah Rio, matanya terasa memanas dan langsung berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Boss
Любовные романыDi pertemukan dalam keadaan yang salah, membawa mereka pada suatu hubungan yang tak terpisahkan. Meski di liputi trauma seorang gadis cantik yang merelakan kesuciannya, Mentari Raisa Yunardi mencoba menentang keinginan orangtuanya yang ingin menjodo...