Hai semuanya salam kenal.
U can call me Kari yaa😉
kalian tim #HappyEnd atau #SadEnd?
Enjoy gaes💜
°°°
" Saya terima nikah dan kawinnya Arumi Astuti binti Karno dengan mas kawin tersebut, tunai!" Dengan sekali tarikan nafas ijab kabul itu terucap dengan begitu lantang.
"Sah?"
"Sah."
Hari ini 25 Mei 2014, seorang ibu yang memiliki anak tiga resmi menjadi seorang istri, lagi. Di dalam kantor agama orang-orang beragam ekspresi ketika menyaksikan mereka, namun banyak dari mereka yang bahagia entah itu pura-pura atau sebaliknya. Seperti anak gadis berusia sekitar 10 tahun itu memandang dengan tatapan yang sulit di artikan.
Ia hanya tersenyum sekilas lalu pergi dari tempat yang saat ini sedang diisi oleh orang-orang yang sedang bahagia. Kaki mungilnya melangkah ke arah taman di dekat tempat itu, ia duduk seraya melihat-lihat yang ada di sekitarnya. Namun, tak lama pandangannya berubah menjadi sendu, gadis kecil itu mendonggakkan kepalanya.
"Ayah, aku takut. Kata teman-teman aku kalau kita punya ayah baru itu pasti galak. Rai takut," ucap gadis kecil itu
"Ayah bahagia lihat mamah nikah lagi? Rai enggak tahu harus bahagia atau sedih,"
"Rai kangen ayah...hiks" Air mata yang ia tahan akhirnya tumpah dengan sendirinya, saat ini hatinya sakit dan hancur. Dari sekian banyaknya orang di hidupnya tidak ada satupun yang perduli dengan perasaan rapuh gadis kecil itu. Bahkan mamahnya saja tak perduli.
Gadis kecil itu menghapus air matanya, ia kembali mengangangkat kepalanya melihar langit yang saat ini sudah berubah mendung, "Rai selalu berdoa sama Tuhan untuk berentiin pertengkarannya, bukan ambil ayah. Sekarang jadinya Rai sendiri, Tuhan...hikss"
"Tuhan...jangan tinggalin Rai ya."
Ini awal mula kisah hidup seorang Raina Amaya.
Jangan lupa tinggalkan jejak bestie🤗©RAIN(A)
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN(A)•ON GOING
Teen Fiction-Aku suka hujan, karena hujan adalah simbol harapan- Apakah jika kita sering tertawa tanda hidup ini baik-baik saja? Apakah jika setiap malam selalu menangis, kita adalah orang yang lemah? Berkeluh kesah di media sosial itu perkara yang lebay? Nyata...