Pagi hari, Eunseo dan Bona sudah berada di fast boat yang akan membawa mereka ke Nusa Penida. Sampai saat ini Eunseo masih belum mengetahui penyebab kemarahan Bona dan juga tentang pesan yang dikirim Eunha karena langsung dihapus oleh Bona .
"Sayang, are you ok ?" Tanya Eunseo khawatir takut Bona mengalami mabuk laut, sedangkan Bona yang mendapat pertanyaan dari Eunseo hanya menatap Eunseo dingin tanpa bersuara sama sekali.
"Kamu mau makan ? atau minum ?" Tanya Eunseo kembali, meskipun dia tahu Bona tidak akan menjawab pertanyaannya namun dia tetap berusaha untuk memberi perhatian kepada Bona.
Hampir 40 menit boat yang mereka naiki mengarungi lautan Bali akhirnya mereka tiba di tujuan mereka.
"Sayangg, kita sudah sampai" ucap Eunseo pada Bona yang tertidur dibahunya. Meskipun marah dengan Eunseo nyatanya Bona tidak bisa tidur tanpa memeluk Eunseo.
ehhhmmmm
"Kita dimana ?" Tanya Bona yang masih setengah sadar
"Kita sampai di Nusa Penida sayangg. Ayo kita turun dulu" ajak Eunseo segera menggenggam tangan Bona untuk turun dari Boat, sedangkan koper mereka sudah lebih dahulu dibawa oleh bodyguard yang ikut.
Setelah turun dari Boat, Bona merasa takjub dengan pemandangan yang masih asri karena tidak terlalu banyak kendaraan yang digunakan di pulau itu. Mereka pun menuju ke villa yang sudah Eunseo pesan dengan menggunakan sepeda motor yang mereka sewa.
"Kamu mau kamar yang mana sayang ?" Tanya Eunseo pada Bona. Tanpa menjawab Bona langsung menuju ke salah satu pintu rumah yang berada di villa tersebut dan Eunseo hanya bisa tersenyum memandang Bona yang sudah tidak terlihat lagi.
"Kalian istirahat dulu!" ucap Eunseo memberikan perintah kepada bodyguard nya.
Sedangkan di dalam kamar, Bona langsung merebahkan tubuhnya tanpa memperdulikan Eunseo yang sedang merapikan pakaian mereka. Setelah selesai dengan pakaiannya Eunseo langsung menyusul Bona untuk beristirahat.
- SOULMATE -
Siang hari, matahari sudah sepenuhnya menampakkan sinarnya namun sepasang 'suami-istri' itu masih tidak terganggu, mereka malah semakin mengeratkan pelukan. Hingga dering dari ponsel mampu membuat mereka terbangun.
"Halo ?" ucap Eunseo dengan mata yang masih tertutup, sedangkan Bona hanya melirik ke arah Eunseo namun tidak melepaskan pelukannya.
......
"Aku di Nusa Penida. Kemarilah!" ucap Eunseo santai namun berhasil membuat Bona penasaran akan siapa orang yang sudah menelepon Eunseo dan disuruh Eunseo untuk menyusul mereka.
......
"See you" jawab Eunseo dan langsung menaruh ponselnya kembali di atas meja.
"Siapa ?" Tanya Bona dingin
"Eunha sayangg" jawab Eunseo santai dan kembali memejamkan matanya, namun belum sempat Eunseo terlelap kembali Bona langsung melepaskan pelukan mereka dan berlalu menuju ke kamar mandi.
"Sayang kamu kenapa ?" Tanya Eunseo mengikuti Bona, sedangkan Bona hanya diam dan masuk ke dalam kamar mandi.
Di dalam kamar mandi, Bona menangis tersedu-sedu hingga terdengar jelas oleh Eunseo yang masih setia menunggu Bona di depan pintu.
"Sayangg kamu kenapa ? Buka pintunya sayang" teriak Eunseo sambil menggedor-gedor pintu
"Kalo kamu gak mau buka pintunya, aku bakal dobrak pintu ini!" Ancam Eunseo, namun tetap saja tidak digubris oleh Bona. Alhasil Eunseo pun mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu itu,
Brakkkk
Eunseo berhasil membuka pintu dengan sekali tendang, dilihatnya sang 'istri' duduk memeluk kaki di sudut ruangan dengan baju yang sudah basah.
"Sayang kamu kenapa?" Tanya Eunseo memeluk Bona,
"Kamu jangan kayak gini dong sayang. Ngomong aku ada salah apa" ucap Eunseo ikut menitihkan air mata.
Dengan masih menangis Bona mengangkat kepalanya untuk menatap Eunseo "Kamu udah gak cinta sama aku kan Seo ?"
"Apa maksud kamu sayang ?" Tanya Eunseo yang tidak paham dengan pertanyaan Bona
"Jujur aja Seo, kamu udah bosen kan sama aku ? Sampai-sampai kamu nyuruh cewek lain kesini " ucap Bona membuat Eunseo sadar ternyata 'istri'nya sedang cemburu.
"Eunha maksud kamu? Dia itu cuma teman aku sayang. Lagian dia juga gak mau nyusul kita kesini" jawab Eunseo menghapus air mata di pipi Bona dan memeluk tubuh Bona.
"Jujur aja Seo, aku bakal lepasin kamu kalo emang itu buat kamu bahagia" lirih Bona, lantas Eunseo langsung menjauhkan pelukan mereka untuk melihat Bona "Kamu beneran mau lepasin aku Seo ?" Ucap Bona lagi saat dia rasakan Eunseo melepaskan pelukan mereka.
Tanpa berbicara Eunseo langsung mengangkat tubuh Bona, membaringkannya di tempat tidur dan menyelimuti tubuh Bona agar tidak demam.
"Kamu itu jangan mikir aneh-aneh sayang, aku itu cuma mau bawa kamu ke kamar biar kamu gak demam" ucap Eunseo mencium dahi Bona "Dan satu lagi, aku sama Eunha itu cuma teman. Lagian Eunha juga sudah memiliki kekasih dan itu sahabat aku sendiri" ucap Eunseo kembali membuat Bona menatap mata Eunseo yang sudah berkaca-kaca karena tidak percaya jika Bona menuduhnya.
"Seoo maafin aku" ucap Bona pelan, ingin membelai pipi Eunseo namun Eunseo hindari.
"Kamu ganti pakaian dulu aku gak mau kamu demam." suruh Eunseo dan langsung keluar dari kamar mereka.
Melihat Eunseo yang menghindar membuat Bona semakin merasa bersalah dan menangis kembali hingga tidak sadar bahwa dia tertidur pulas tanpa mengganti pakaiannya yang masih basah. Sedangkan Eunseo yang keluar dari kamar berjalan-jalan di area penginapan dan melihat suasana pedesaan yang masih alami.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE ✓
FanfictionDijodohkan dengan orang yang di sukai adalah kebahagiaan yang tak tertandingi. Tanpa harus berfikir pun akan langsung menerimanya