BAB 12

567 39 1
                                    

Langkah Xiao Zhan terhenti dadanya sesak. Wajah dan matanya merah. Keningnya mengeluarkan butiran keringat dingin. Xiao Zhan berjalan di papah Zhoucheng dan Zhang Haowei. Ia sejenak melupakan wajah sedih Wang Yibo dan beralih dengan rasa sesak dan nyeri di dadanya.

"Ambilkan Oxygen concentrator portable milik Zhan" ujar Haowei lalu membawa Xiao Zhan ke kamarnya.

Xiao Zhan segera memakai Oxygen concentrator miliknya. Setelah beberapa saat ia membaik, Zhoucheng memberikan air mineral ke Zhan. Xiao Zhan menatap Kakak iparnya tersebut. Zhang Haowei hanya tersenyum melihat mata sedih Xiao Zhan.

"Sudah lebih baik?" tanya Haowei
"Wei ge... Maaf"
"Sudahlah. Tidak apa. Aku paham perasaanmu. Tapi aku juga paham perasaan Yibo. Kalian masih terlalu muda. Jangan terlalu di pikirkan. Istirahatlah. Nanti ge ge akan membawakan makan malammu"
"Tapi, apakah dia marah padaku?"
"Zhanzhan. Dia tidak akan marah padamu. Tenangkan pikiranmu. Kami tidak lagi menganggu istirahatmu" kata Zhang Haowei

Kring
Kring

Ponsel Zhoucheng berdering. Ia melihat nama Wang Yibo di layar ponselnya. Ia segera menjauh dan keluar dari kamar Xiao Zhan, dan kembali ke kamarnya.

"Apa lagi?"
'Zhan kenapa?'
"Kau peduli padanya? Asmanya kambuh karena mengejarmu"
'Lalu sekarang?'
"Sedang istirahat"
'Terima kasih'
"Yibo, aku tau kau berbuat begitu karena Zhan yang belum siap. Aku tau alasan Zhan masih 17 tahun. Tapi kau juga harus tau, sakit Zhan bukan main-main! Asma Zhan sudah asma akut! Tidak jarang orang yang mati karena asma! Kau buat dia lari padahal kelemahan dia lari! Yibo, kamarku sebelah kamar Zhan, aku mendengar percakapan kalian, kau kira papa memasang cctv di kamar Zhan untuk apa? Yibo... dia sudah meminta padamu, padahal ini bukan heatnya. Dia memikirkanmu, jangan terlalu kejamlah ke adikku. Yibo, sekali lagi kau buat Zhan begini, entah kau mate atau siapa, aku tidak akan diam saja seperti tadi! Kau mengerti!?" ujar Zhoucheng lalu menutup sambungan telponnya secara sepihak

Kring
Kring

"Emn?“
'Ge. Aku hanya tidak ingin merusak masa depannya karena aku. Aku mencintainya. Aku akan kembali kesana sekarang. Dan akan kejelaskan baik-baik ke Zhanzhan, akan ku jelaskan ke paman dan bibi, aku tidak bermaksud membuatnya sakit'
"Wang Yibo, aku tau kau mencintai adikku. Tapi jika hanya menyakitinya begini lebih baik tidak perlu datang lagi. Akan ku jelaskan ke papa dan mamaku tentang hari ini dan tentang percakapan kita. Terima kasih selama ini mau menjaga adikku"
'ge, dia mateku'
"aku tau, walau dia mate mu tapi kau tidak menjaganya, padahal kalian merasakan hal yang sama. Yibo, kalian pisah saja. Kau boleh menandai orang lain atau zhan akan di tandai orang lain, walau sakit tapi itu akan mengakhiri takdir kalian. Ingat jangan kemari hanya untuk membuat Zhan melakukan hal yang sulit dia lakukan" akhir Zhoucheng lalu melemparkan ponselnya sembarangan hingga hancur. Karena dia tidak ingin di hubungi Wang Yibo lagi

Tok
Tok
Tok

"Masuk"
"A-Cheng... Kau habis bertengkar dengan Yibo?“
"A-jie? Iya... Aku habis telepon dan chat dia"
"Jangan begitu. Zhan mencintai Yibo" kata Xuanlu
"Jie, soal Zhan aku tidak bisa tidak ikut campur. Dia tidak tau perjuangan Zhan sejak lahir hingga sekarang. Kita sudah menggunakan berbagai hal untuk menyembuhkan asmanya, untuk membuatnya sehat dan bahagia, tapi akan selalu kambuh walau sempat berhenti beberapa waktu."
"Jie jie tau A-Cheng. Tapi kau juga harus ingat asma Zhan memang sudah asma akut, tapi karena ia rajin olahraga tidak separah dulu" kata Xiao Xuanlu sambil menarik tangan Zhoucheng dan membelainya
"Jie jie ingat asma Zhan selalu kambuh saat ia lari walau 70 meter? Jie jie ingat jalan 100 meter saja nafasnya sudah seperti berlari? Jie jie tau dia tadi lari turun tangga yang jumlahnya puluhan lalu mengejar Yibo dan Yibo tidak berhenti?" ujar Zhuocheng menarik tangannya dan tidak mengindahkan ucapan Xuanlu
"Ingat. Jie jie ingat semua A-Cheng, mereka masih 17 dan 19 tahun A-Cheng"
"Jie jie lihat tangisan Zhanzhan tadi seperti apa? Kita keluarganya tidak ada yang membuat Zhanzhan sampai seperti itu. Dia. Dia hanya mate yang belum menandai, sudah berani melakukan hal seperti itu!!" kata Zhoucheng sambil jarinya menujuk kearah kamar Zhan
"A-Cheng... Sabar. Jie jie tau kau sangat menyanyangi Zhanzhan. Tapi Zhanzhan juga punya pilihan sendiri"
"Jie... Jie jie ingat saat aku pertama di setubuhi Kuan Ge? Masih muda juga... Mungkin sama dengan umur Zhan sekarang"
"A-Cheng, ketahuilah, kalian kemarin habis kecelakaan. Semua butuh waktu dan kesabaran. Dengan begini, A-Zhan juga belajar untuk lebih bersabar dan menata hati" ujar Xuanlu
"Jie,, jangan membelanya. Dia tidak pantas di bela" kata Zhoucheng
"A-Cheng, kau istirahatlah. Tenangkan hatimu. Jie jie akan lihat A-Zhan" kata Xuanlu lalu pergi.

Sudah seminggu Xiao Zhan tidak bertemu Wang Yibo. Ponsel Zhan sengaja di rusak oleh Zhoucheng agar Wang Yibo tidak dapat menghubunginya. Xiao Zhan memang kesal, tapi ini keputusan kakaknya. Dia bisa apa jika Xiao Zhoucheng tidak memperbolehkan Zhan untuk sekedar berkomunikasi dengan Wang Yibo.

Xiao Zhan mencoba mengalihakan pikirannya. Begitu pula Wang Yibo. Ia tau jika Zhoucheng melarangnya. Ia tau ponsel Zhan di rusak Zhoucheng. Ia tau juga Zhan akan menuruti Zhoucheng, dan ia tidak bisa berbuat apapun lagi. Ia hanya terus berusaha berharap agar amarah Zhoucheng segera mereda.

Kali ini pun begitu, Wang Yibo datang ke rumah Zhan bersama Liu Haikuan. Zhoucheng menyambut Liu Haikuan, dan Wang Yibo langsung di usir oleh Zhoucheng. Xiao Zhan sendiri bisa melihat Wang Yibo. Wajah yang ia rindukan dari balkon kamarnya.

"Yibo" panggil Zhan
"Zhan.. Kau baik-baik saja?"
"Aku baik. Yibo... Jangan kemari lagi. Jangan temui aku lagi. Aku tidak ingin melihat kau di marahi Cheng Ge. Tandai orang lain bo. Terima kasih" kata Xiao Zhan lalu masuk ke kamarnya. Dadanya sesak, ia menangis. Berakhirlah sudah hubungannya dan Wang Yibo.
"Zhan!!! Zhan!!! Aku tidak akan menandai orang lain!!! Kau takdirku Zhan!!! Aku mencintaimu lebih dari diriku sendiri. Aku akan menunggumu Zhan" kata Wang Yibo
Zhoucheng keluar rumah,"Kau!!!! Pergi!!!" bentak Zhoucheng

Semenjak hari itu, Wang Yibo menyibukan diri dengan kuliahnya dan pekerjaannya. Tapi ia selalu update kegiatannya di media sosial. Tujuannya agar Xiao Zhan tau kegiatannya.

Xiao Zhan sendiri sama sekali tidak menghubungi Wang Yibo semenjak saat itu. Setiap Liu Haikuan datang kerumah untuk menemui Zhoucheng, Xiao Zhan selalu mendengarkan headphone dan berdiam diri di dalam kamar. Ia tidak ingin bertemu orang yang berhubungan dengan Wang Yibo. Bukan karena kesal atau marah, tapi karena terlalu merindukannya. Ia takut jika bertemu seseorang dari keluarga Wang Yibo membuatnya kembali menghubungi Yibo, dan hal ini membuat kecewa Xiao Zhoucheng.

Awalnya sakit Zhan sering kambuh, entah asma atau jantung karena faktor utama stress menghadapi kenyataan, lalu semakin kemari kesehatannya mulai stabil. Apa lagi setelah tau jika Xuanlu hamil, ia berusaha menjaga diri agar tidak membuat Xuanlu khawatir.

Sudah beberapa bulan berlalu, Xiao Zhan sebenarnya sudah sangat merindukan Wang Yibo. Tidak bertemu, tidak berkomunikasi, benar-benar menyiksa. Namun ia terlalu malu dengan apa yang terakhir terjadi. Dalam keyakinan Xiao Zhan, Wang Yibo marah karena ia minta Yibo menandai orang lain. Namun setelah Zhan memiliki ponsel baru dari Zhoucheng, Xiao Zhan sendiri selalu update aktivitas Wang Yibo lewat akun media sosialnya, seperti anggapan Wang Yibo. Sedangkan Xiao Zhan sendiri jarang update di akun nya agar tidak terlalu mencolok oleh para fans Yibo yang sangat ingin tau.

Sampai hari ini Zhoucheng mengajak Xiao Zhan ke pameran desain grafis milik Meng Ziyi. Zhoucheng sengaja ingin mempertemukan Xiao Zhan dan Wang Yibo kembali. Karena sudah lama mereka tidak bertemu. Menurut Zhoucheng ia terlalu keras dengan Wang Yibo saat itu. Karena tidak memperbolehkan Wang Yibo menemui Zhan lagi.

Liu Haikuan bertugas membawa Wang Yibo. Ia juga sudah mengatakan ke Wang Yibo jika ingin meminta maaf dan bertemu lagi dengan Zhan, inilah kesempatannya. Wang Yibo yang awalnya ada pekerjaan langsung segera ia selesaikan demi hari ini, demi bertemu Xiao Zhan.

Liu Haikuan dan Wang Yibo datang. Mereka lihat dari jauh punggung Xiao Zhan dan Xiao Zhoucheng berhadapan dengan Xiao Zhan. Mereka tengah duduk di taman belakang gedung. Di taman belakang gedung tersebut tampak sepi, tidak ada orang. Padahal taman belakang itu adalah restoran. Di hadapan mereka ada air mineral dan cemilan. Perlahan Liu Haikuan berjalan mendekati Zhoucheng. Sedangkan Wang Yibo bersembunyi di dekat mereka.

Zhan, Kau KeajaibanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang