BAB 13

519 41 2
                                    

"Pelayan!" panggil Xiao Zhan
"Ya tuan?"
"Berikan saya satu kopi"
"Tiga kopi" imbuh Liu Haikuan
"Kuan Ge... Kau disini?" tanya Zhoucheng pura-pura kaget dan terlihat senang
"Emn... halo Zhanzhan, apa kabar? Lama tidak jumpa... Sepertinya kau tambah kecil" ujar Liu Haikuan
"Benar. Berat badannya turun lagi, 4 kg jadi 7 kg sekarang" ujar Zhoucheng
"Ge!" bentak Xiao Zhan  "Kalian bicara saja, aku akan jalan-jalan" ujar Xiao Zhan lalu berdiri
"Tidak jika sendiri Zhan"
"Tidak apa, hari ini jantungku sehat" ujar Xiao Zhan
"Iya sejak kau minum kopi sehat jantungmu. Tubuhmu?Sehat apa? Tidak ingat kemarin suhu tubuhmu 39°c? Hari ini kau memaksa kemari karena pembukaan tidak ingin kau lewatkan tadi! padahal kau masih demam tinggi"
"Tidak tinggi. Tadi pagi hanya 38°c ge!!" bantah Xiao Zhan
"Adik Zhan, kau sakit?"
"Tidak!! Jangan percaya ge ge!! Sudah ge, aku pergi"
"Tidak, jika sendiri... Telponlah Yibo, undang dia kemari" ujar Zhoucheng
Xiao Zhan berhenti "Dia akan keluar kota untuk melakukan penandatanganan kontrak film hari ini Ge... Lagipula bukankah kau ingin aku berpisah dengannya?" tanya Xiao Zhan lalu duduk kembali di hadapan Zhoucheng
"Wah, adik Zhan, kau tau jadwal Yibo?" ujar Liu Haikuan, Wang Yibo yang mendengarnya merasa senang. Karena itu berarti Xiao Zhan masih mencintainya
"Ehm... Kemarin aku lihat sekilas jadwalnya di Story-nya"
"Sekilas hem? Oke sekilas. Ge ge percaya kebohonganmu Zhan" ejek Zhoucheng
"Tuan minumnya" ujar pelayan membawa tiga kopi
Xiao Zhan mepoutkan bibir nya "Ge... Jangan menggodaku"
"Zhan... Kau masih mencintai Yibo?" tanya Zhoucheng serius yang membuat mimik muka Xiao berubah
pandangan mata Xiao Zhan menerawang jauh ke langit "Apa penting jawabanku ge? Memang ge ge akan memperbolehkan aku bertemu dengannya lagi?" tanya Xiao Zhan
"Jawab saja"
"Aku mencintainya seperti ge ge mencintai Kuan ge... Tapi aku malam dan dia siang" ujar Xiao Zhan
"Apa maksudmu Zhan?"
"Awalnya aku sangat tersiksa Ge... Tapi aku sadar, dia hidup di dunia yang gemerlap, dia akan mudah melupakanku... Sedangkan hidupku? Rumah-Rumah sakit... Rumah-Rumah sakit..."
"Xiao Zhan... Yibo masih sangat mencintaimu" ujar Liu Haikuan melirik Wang Yibo yang sudah seperti ingin memeluk Xiao Zhan
"Kuan Ge... Biarlah dia berjalan di jalan terang dan ramai, dan biarkan aku berjalan di jalan gelap dan sepi" ujar Xiao Zhan lalu menyesap kopi di depannya
"Bagaimana jika Yibo ada di depanmu?"
"Aku akan menutup mata. Berusaha mengubur semua perasaan. Aku lebih memilih menuruti mu ge, karena kau keluargaku. Kau tau yang terbaik untukku"
"Jika aku merestui kau kembali dan Yibo di depanmu, apakah jawabanmu masih sama?"
"Ge...  Aku masih aku yang punya asma dan sakit jantung. Aku masih aku yang labil yang bisa saja aku tolak permintaannya lagi. Lalu bisa jadi aku yang memintanya kembali. Ge aku cinta dia, dia mate ku. Tapi hidupku merugikannya ge"
"Merugikannya?" tanya Liu Haikuan
"Maksudmu kau memilih tidak bersamanya?" tanya Xiao Zhoucheng
"Ge. Aku bisa Mati kapan pun.Entah karena asma / jantung. Cheng Ge... Kuan Ge,, di masa depan aku akan terluka lagi karena sakit yang sama. Bisa saja aku membuatnya mengorbankan beberapa hal yang dia sukai. Aku tidak ingin merugikan hidupnya Ge. Biarkan dia bahagia dengan apa yang ia miliki sekarang tanpa ada aku. Dia pasti akan terbiasa tanpa aku. Aku juga sudah belajar menerima hidupku Ge. Tanpa dia atau orang lain"
"Zhan.... Kau terlalu pesimis" ujar Zhoucheng
"Ge... Kalian pikir aku tidak tau suara fans Yibo di luar sana yang mengejekku lemah. Punya banyak penyakit, tidak pantas untuk Yibo. Aku tidak bersama Yibo beberapa bulan, bagaimana tanggapan mereka aku juga tau"
"Untuk apa kau melihat mereka?"
"Hidup dan pekerjaan Yibo dengan fansnya ge. Mereka tidak menerimaku! Ge, aku lihat tanggapan mereka saat kebersamaan kami sudah jarang di post oleh media, Mereka bahagia ge tidak ada aku! Mereka sekarang berebut ingin di tandai Yibo. Ge,, kau melihat ini, membaca ini, jika kau jadi aku apa kau akan bertahan di tengah seseorang yang bergelimang pujian saat sendiri dan bergelimang cacian saat bersamaku" kata Xiao Zhan sambil melempar ponsel baru nya ke Xiao Zhoucheng, di layarnya tanpa beberapa komentar Fans Yibo
"Aku tau Zhan, aku tau komentar mereka"
"Zhanzhan... Yibo akan memilihmu. Selalu memilihmu. Fans nya tidak berarti untuknya" kata Liu Haikuan
"Dia tanpa Fans akan meredup, Kuan Ge" kata Xiao Zhan

Brugh

Seseorang memeluk Xiao Zhan dari belakang. Ia mengenal bau ini. Bau yang ia rindukan selama ini. Tenggorokan Xiao Zhan tercekat. Air mata Xiao Zhan sudah  berkumpul di pelupuk mata. Nafas Xiao Zhan memburu, ia tidak berani untuk menoleh melihat orang ini. Karena ia tau siapa orang ini. Orang itu memanggil nama Xiao Zhan pelan. Namun berat. Hati Xiao Zhan melebur, air mata akhirnya mengalir karena terlalu rindu suara ini. Suara di layar kaca memang mampu membuat kerinduannya berkurang. Tapi suaranya, dekapannya secara langsung dari orangnya sendiri adalah sesuatu yang benar-benar mampu membuat kerinduannya berakhir.

"Zhan... Xiao Zhan"Panggil Wang Yibo
"Zhan, maafkan ge ge. Tidak seharusnya ge ge melakukan hal ini padamu dan Yibo" ujar Zhoucheng
"Ge,, jadi ini sebab kau memberiku ponsel baru dengan nomor lama saat itu? Kau ingin aku kembali padanya karena kau merasa bersalah?" tanya Xiao Zhan berusaha melepaskan pelukan Wang Yibo
"Benar Zhan. Ge ge sudah lama merasa bersalah. Tapi ge ge baru memiliki kesempatan sekarang Zhan, saat pekerjaan sudah normal kembali"
"Ge... Bukankah aku tadi bilang aku sudah belajar menerima hidupku? Itu berarti tidak ada dia... Tuan Wang Yibo, maaf saya harus pergi" ujar Xiao Zhan lalu meraih kunci mobil Zhoucheng yang ada di atas meja dan pergi menjauh
"Jangan pergi Zhan" ujar Wang Yibo lalu menarik tangan Xiao Zhan
"Zhan kemarilah jangan langsung pergi" ujar Xiao Zhoucheng ikut mengejar Xiao Zhan
"Zhan... Berjalan di jalan gelap dan sepi tidak buruk juga" ujar Wang Yibo setengah berteriak
Xiao Zhan berbalik dan menatap Wang Yibo.
"Bo... Jangan baik padaku... Aku tidak mampu menerima kebaikanmu. Kau akan rugi sendiri jika bersamaku"
Wang Yibo berlari mendekat "Cukup Zhan membohongi dirimu sendiri. Jangan dengar kata Fans" ujar Wang Yibo
"Baik. Baik! Aku bohong! Aku bohong jika aku sudah menerima hidupku yang sekarang.. Aku bohong jika aku bisa berusaha mengubur perasaanku..... Karena aku tidak mampu melakukan hal itu"
"Jangan kau kubur perasaanmu, Kembalilah bersamaku lagi"
"Bo..." panggil Xiao Zhan lalu di peluk Wang Yibo lagi
"Zhan, badanmu panas sekali?" tanya Wang Yibo
"Aku baik-baik saja" ujar Xiao Zhan
"Kita pulang kerumah kita Zhan... . Ge, Izinkan aku meminjam Zhan untuk beberapa hari“ ujar Wang Yibo ke Zhoucheng
"Hem, baiklah, ayo aku ambilkan obat Zhan di mobil. Bawalah"
"Eh... Aku barang, kau pinjam?" tanya Xiao Zhan
"Kita pulang juga, aku akan memberimu kejutan" ujar Liu Haikuan

Xiao Zhoucheng memberikan obat Xiao Zhan. "Pastikan Zhan aman. Jika terjadi sesuatu langsung bawa ke rumah sakit dan hubungi kami. Satu hal lagi jangan memaksanya gunakan kondom jika akan berhubungan"
"Ge... Jangan berlebihan. Aku tidak kuat berdiri bisa buka mobilnya?" ujar Xiao Zhan dengan wajah yang sudah merah dan mata sayu karena merasakan tubuhnya lemas
"Ah Yibo kau pakai mobilku saja. Aku akan pakai mobil A-Cheng" ujar Liu Haikuan

Wang Yibo segera membuka pintu mobil tersebut dan Xiao Zhan langsung masuk ke dalam. Xiao Zhan merasakan kepalanya pusing dan berdenyut nyeri. Wang Yibo langsung membawa Zhan ke rumah pribadinya. Sedangkan Liu Haikuan dan Xiao Zhoucheng menuju jalan searah namun untuk Wang Yibo menuju timur dan Liu Haikuan menuju Timur laut.

Sebelum sampai tempat tujuan, Liu Haikuan menutup mata Zhoucheng. Setelah kurang lebih 30 menit berkendara sampailah mereka di depan pagar biru yang menjulang tinggi. Mobil berwarna ungu milik Zhoucheng tersebut masuk. Keluarlah Liu Haikuan dan memandu Zhoucheng pelan-pelan. Tepat di depan mobil tersebut Liu Haikuan membuka mata Zhoucheng.

"Rumah? Rumah siapa ini?"
"Bagaimana?"
"Bagus. Ini rumah siapa?"
"Rumah masa depan kita"
"Maksudmu? Kau membeli rumah?"
"Membangun lebih tepatnya"
"Bisa kita masuk?"
"Tentu. Ayo"

Zhan, Kau KeajaibanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang