chapter 12

220 41 5
                                    

Suara pintu mobil di tutup terdengar sedikit beriringan. Oikawa menatap bangunan besar yang jauh dari tempatnya berpijak. Iwaizumi, Kindaichi, dan beberapa bawahan mengikuti arah pandangan oikawa.

Bangunan tua dengan cat krem dan disamarkan dengan warna hijau agar sulit ditemukan dilebatnya hutan rimba. Bangunan itu adalah markas pusat Shiratorizawa, banyak orang berjaga disekelilingnya, ada juga yang menyamarkan diri dibalik semak semak.

"Sepertinya, kita tak bisa mengendarai mobil ke dalam ..." Iwaizumi membuka suara sekaligus menajamkan mata mengamati orang orang yg bersembunyi di semak belukar.

"Yah, terus kita jalan kaki nih?"
"Iya lah, udah ngga usah banyak bacot gerak aja langsung, gas!"

Oikawa mengangkat tangan, memberi isyarat kepada bawahan²nya untuk masuk dengan mengendap ngendap. Para bawahan mengikuti perintah Oikawa, mereka terbagi menjadi 3 grup, bergerak kearah yang berbeda. Iwaizumi memimpin grup Utara, Oikawa bagian barat, dan Kindaichi bagian timur.

Bagian selatan?

Daichi menatap bangunan besar tepat dihadapannya, gedung yang di duga menjadi markas pusat Shiratorizawa itu kini sudah menjadi mangsa yang siap ditelan oleh ke2 pihak, dari kepolisian, juga dari dunia bawah.

"Kageyama, Sugawara, kalian siap?" Yang dipanggil mengangguk kuat. Daichi menyeringai sebelum akhirnya seringai itu ditutup dengan masker gas.

"Ini adalah kehancuran untuk mu, Shiratorizawa.."

-----

Daichi, Kageyama dan Sugawara masuk dari selatan dengan ganas. Siapapun mereka temui, akan mereka antar ke neraka. Sugawara siap dengan senjata api abadinya, Kageyama berdiri mengahadapi musuh dengan tinju beladirinya, Daichi menembaki tanpa ampun. Granat pun mereka lempar dengan mudah.

Bagi mereka, ini hanyalah perang bantal.

DUAARRR

Tak bisa dihindari, suara itu pun sampai ke telinga Oikawa yang sedang menerobos dari arah barat.

'edan!' batin Oikawa ngeri.

"Iwa-chan, Kindaichi, kita harus mempercepat gerakan.. ntar kita keburu jadi babi panggang!" Ucap Oikawa melalui alat komunikasi mereka.

"Saya sih mending jadi lobak panggang, lebih sehat soalnya.."

"Diam kau, Kindaichi. fokus pada kerjaan mu! Dan kau Kusokawa, terobos saja ruang kontrol utama. Serahkan para babi itu pada bawahan yg menyertai mu!"

"Hai', Iwa-chan.." Oikawa langsung loncat ke lantai 2 dengan anggunnya.
"Kalian kawal aku sampai ruang kontrol, jika perlu kita abaikan saja musuhnya. Toh, kita hanya butuh ruang kendali markas ini.." perintah Oikawa pada bawahannya. Para bawahan langsung bergerak mengikuti perintah Oikawa.

DUAARRR

"Kau lihat itu, Kageyama?"

"Ho'oh, keren banget, Sugawara-san.." mereka memandangi sekumpulan mayat yang baru saja terkena lemparan granat Sugawara. Sugawara menggosok hidungnya bangga.

"Sepertinya pekerjaan kita hampir beres..." Gumam Daichi sambil menatap sekumpulan orang menyertai kelompok lainnya untuk mempertahankan markas mereka.

"Granat tingga 3, betewe.. ini kan buat ledakin ni markas.. berarti harus tarung sendiri .." Sugawara angkat suara, menyadari jumlah granat mereka. Soalnya tadi dia menggunakannya dengan membabi buta.

"Santai saja, Sugawara-san. Aku baru akan pemanasan..." Kageyama meregangkan sedikit tubuhnya, lalu dia berlari ke arah kerumunan musuh dan mengacak2 barisan mereka.

Together (?) |Π we're mafia 2nd season Π|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang