32 : PECAH

800 71 19
                                    

Sebelumnya :
Setelah Juna mengetahui bahwa Esta melakukan hal licik terhadapnya dan mantannya (Jeki) dulu, sesuatu mengganjal di hati Juna. Dia butuh kejelasan mengenai semua yang terjadi dibelakangnya. Namun berdasarkan ucapan Udara, Esta pergi ke Singapur untuk menemui papanya yang koma.

Sepulangnya Satria dari rumah Laura yang melibatkan peristiwa "main bertiga yang tidak mengenakkan, Juna berencana pergi menuju rumah Esta untuk mendapatkan jawaban.

Jawaban apa yang dia dapatkan?

=== POV JUNA

Setelah meminjam mobil Esta. Gue paksa Udara untuk ikut gue ke rumah Esta. Dia sempat menolak tapi karena persahabatan kami yang dipertaruhkan akhirnya dia menurut dengan syarat gue gak ngamuk nanti sampe di rumah Esta. Kami masuk ke lingkungan Rumah Esta yang berada di tengah hutan lebat dan disambut oleh Mama Esta di depan pagar. Gue curiga Esta udah ngasih tahu sama sosok yang mereka panggil "Ibunda" itu.

Kami turun dari mobil, berjalan mendekat gerbang dan Ibunda tersenyum ramah.

"Ibunda" Udara menunduk menunjukkan rasa hormatnya.

"Ada apa gerangan kalian kesini sayang?" tanya Mama Esta dengan lembut. Selendang putih tipisnya tertiup angin sepoi sepoi hutan. Matanya yang berkilau seakan membuat hati tenang dan postur tubuhnya seperti lukisan yang halus dan sangat indah.

"Saya mau bertemu Esta" tanya gue. Banyak emosi yang gue pendam, tapi karena perempuan didepan gue menyambut dengan lembut gue harus lembut juga.

"Maaf Bunda, Udara sudah bilang kalau Esta ke Singapura, tapi sepertinya Juna tidak percaya" ucap Udara.

"Saya sudah tidak tahu apa saya bisa percaya dengan keluarga kalian lagi" ucap gue dengan air mata dan suara yang bergetar.

"Ada apa nak? kenapa Juna terdengar sedih dan marah" Ibunda berjalan mendekati gue, lalu dia ingin mengelus rambut gue. Gue mundur dan mengelak sentuhannya.

"Mana Esta, teleponnya gak diangket, dia kaya ngejauh, tepat setelah saya tahu rahasianya"

Bunda menghela nafas dan meminta Udara menunggu di luar. Gue dibawanya masuk dan duduk di ruang tamunya. Dia menuangkan teh tapi gue gak percaya, bisa aja ada racun disana. Bunda mengambil tablet 10 inchi dan membuka sebuah aplikasi.

"Ayahanda Esta sedang sekarat Juna. Beruntung dengan kehadiran Esta disisinya dia siuman dari koma" Ibunda menunjukkan aplikasi dimana kami bisa melihat CCTV di rumah sakit tempat ayah Esta dirawat.

Terlihat dari CCTV Esta sedang duduk memegang tangan seorang laki-laki tua yang terbaring diatas kasur.

"Darimana saya tahu ini rekaman asli, bisa saja kalian merekam ini terlebih dulu untuk menipu saya"

"Kau sebegitu tidak percaya kepada kami ya?" Ibunda tersenyum.

"Saya sudah kehilangan kepercayaan itu"

Ibunda menekan tombol dan dia bisa mengirim pesan "Sakit ayahanda Esta sangat keras, bahkan sinyal ponsel bisa mengganggu penyembuhannya. Tapi setidaknya kami tetap bisa berkomunikasi dengannya menggunakan sinyal satelit khusus"

Ibunda mengetik pesan "Apa ayahanda baik-baik saja?"

Dalam CCTV itu Esta membaca pesan dari alat khusus lalu dia menunjukkan jempolnya ke arah kamera. Esta lanjut duduk disebelah ayahnya yang dipasangi berbagai alat penyokong hidup.

"aman" balas Esta dengan tablet juga.

"Lihat Juna, Esta sangat mencintai ayahnya ya" suara lembut ibunda seakan menghipnotis "anak seperti dia sangat menurut, sangat perhatian, sangat berbakti. Benar-benar sempurna"

Anak Bebek yang buruk kisah cintanya (SKY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang