(3) Harapan

1.5K 158 16
                                    

Jam menunjukkan pukul 14.20. Sepasang sejoli itu sekarang tengah berada di supermarket, membeli bahan makanan karena kulkas mereka kosong gara-gara [Nama]. Awalnya gadis itu sangat malas dan tidak mau ikut, tapi sayang sekali Hali menyeretnya.

[Nama] hanya diam, melihat dan mengikuti suaminya yg tengah sibuk mengambil bahan makanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Nama] hanya diam, melihat dan mengikuti suaminya yg tengah sibuk mengambil bahan makanan. "Kenapa kau diam saja? Ayo bantuin," ucap Hali dengan wajah sinis.

[Nama] memutar bola matanya. "Bantuin apaan? Lagian ngapain beli bahan makanan, siapa juga yg masak? Enakan juga beli, gak perlu repot."

"Boros kalo beli terus, tau gak? Pegang nih troli."

"Nye nye nye. Padahal situ orang kaya, dasar!" [Nama] mengambil troli itu dengan malas. Hali hanya bisa memutar bola matanya. Ia kembali mengambil cemilan dan bahan makanan yg lain sampai [Nama] membelalakkan mata dan menoel-noel bahunya.

"Ada apa?"

'Bruk!'

"A--/"

"Shsstt!" Gadis itu menutup mulut Hali dengan telapak tangan, mereka berdua tengah bersembunyi di balik rak cemilan. Saat [Nama] menarik tangan Hali, kepala cowok itu terbentur rak tersebut dengan cukup keras, bunyinya juga sangat renyah bisa membuat gigi ngilu.

[Nama] mengintip di balik rak tersebut, terdapat dua gadis di sana berambut cokelat dan pirang. [Nama] masih mengintip dengan wajah gelisah, kemudian dua gadis itu pergi membuat [Nama] menghela nafas.

Ia menatap tangannya yg menempel di mulut Hali, cukup lama sampai ia bergegas untuk menariknya. "Hii..! Tangan ku jadi najis! Harus di basuh 7 kali ini mah. Ah, repot banget!"

"Kau pikir aku Anjing?!"

"Ah, apa kau berpikir dirimu itu Anjing?"

Tatapan Hali semakin dingin menatap istrinya yg tersenyum sok polos. Ia menghela nafas berusaha menenangkan pikirannya. "Kenapa kita seperti bersembunyi begini?"

"Astaga ... kita emang lagi sembunyi, bodoh banget," awab [Nama] dengan tatapan remeh. Kalo gadis itu bukan istrinya, pasti Hali sudah melemparnya ke sumur dari tadi. [Nama] beruntung suaminya bisa lebih lembut pada perempuan, jadi cowok itu hanya menggetok pala istrinya.

'Tuk!'

"Aduh! Berani bang--/"

"Apa? Mau lagi?"

"Mau lagi, mau lagi ... ish! Gelud kita! Lapangan luas. Kau pikir aku takut?"

'Tuk!'

"Aw!" [Nama] mengusap kepalanya, menatap Hali dengan sinis. Sementara yg di tatap menaikkan satu alisnya sambil tersenyum remeh.

"Apa? Tadi katanya mau lagi."

[Nama] mengepalkan tangannya, sampai suara gadis yg ada di belakang tubuhnya mengalihkan atensi. Ia menoleh ke belakang dengan keringat dingin, sementara Hali mendongak. "Eh, [Nama]. Apa yg kau lakukan disini?" tanya gadis berambut coklat, namanya Kaila.

My Tsundere Wife || Boboiboy HalilintarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang