Suasana apartemen Satria-Juna menjadi sepi dan muram. Mereka di kamar masing-masing tidak saling menyapa satu sama lain. Menghabiskan malam dengan overthinking dan penuh kesedihan. Juna dengan masalahnya terhadap Esta dan ibunya, lalu Satria dengan masalahnya terhadap Ratu dan kejadian bersama Laura.
Satria berusaha untuk berolahraga tengah malam agar dirinya letih dan bisa tidur nyenyak. Tapi bayangan bagaimana pria lain menghisap penisnya membuat Satria merasa dirinya kotor dan menjijikan. Satria sudah mandi 3 kali semenjak pulang dari rumah Laura, dia bahkan tidak bisa melihat miliknya sendiri. Seakan cambuk yang tajam, kejadian dengan Laura dan Andika mendadak memudarkan sisi Hypersexnya. Laura meneleponnya, tapi Satria tidak angkat. Satria yang dulu selalu merasa dirinya adalah Kesatria Sex, sekarang merasa harga dirinya hancur berantakan.
Juna menangis lama malam itu. Esta meneleponnya berkali-kali sampai Juna memblokir nomor teleponnya. Udara juga menelepon, Juna blokir juga. Juna melihat koin bulannya lalu dia tangisi semua kemalangan yang dia alami. Dia sudah menemukan pria yang benar-benar mencintainya. Tapi faktanya Esta adalah seseorang dengan tanggung jawab besar. Keluarga inti dari perguruan yang bukanlah main-main. Esta jelas harus memiliki keturunan dan dengan tradisi keluarga Juna dan Esta tidaklah memiliki masa depan.
Satria merokok di balkon menggunakan baju singlet dan celana boxer. Dia bisa mendengar tangisan Juna dari luar kamar tapi dia memutuskan untuk diam dan tidak ikut campur. Saat jam sudah menunjuk pukul 1 malam, Juna keluar dari kamarnya menuju Balkon dan melihat Satria di sana. Juna membawa satu toples popcorn dan meletakkan toples popcorn di lantai. Sisa popcorn yang dia dan Esta masak waktu mereka menonton film dulu.
"Rokok?" Satria menawarkan rokok ke Juna.
"Emang lo pernah liat gue ngerokok?" tanya Juna sambil duduk bersila di lantai balkon dan makan popcornnya dengan baju tidur lucu yang jarang dia pakai.
"Kali aja mau"
"Lo kenapa lemes banget hari ini Sat?" tanya Juna "Gak dapet jatah?"
Satria tersenyum dan menghisap rokoknya "Dapet kok, tapi ya... Dapet masalah juga"
"Kayanya dengan nafsu lo yang gak ada batas, mending lo kawin gak sih sat" Juna mengunyah popcorn yang penuh di pipinya.
"Kalopun gue kawin trus gue selinguh juga sana-sini ya akhirnya cerai juga kan?"
Juna tertawa kecil "Berarti nafsunya itu yang harus lo kontrol. Coba ikut organisasi keagamaan gitu, biar otak isinya gak sex aja"
"Lo gay Juna, jangan bahas mengontrol nafsu deh sama gue" Satria terlihat kesal dan ingin masuk kamarnya.
"Gue putus sama Esta, putus dengan semua anggota keluarganya juga" Juna melihat Satria dengan mata yang berkaca-kaca "Kisah cinta gue ancur dalam satu hari Sat" suaranya gemetar dan mata bengkaknya tidak bisa bohong.
"Kenapa?" Satria duduk disamping Juna.
"Panjang masalahnya, lo bener. Keluarga itu gak untuk kita, harusnya kita gak main-main dengan mereka"
"Tapi dari sisi lo gimana Jun? Esta kan cinta banget sama lo"
"Ya gue sakit, tapi harus gimana lagi Sat. Semakin lama dia sama gue, semakin itu gak baik untuk keluarganya" Juna makan popcorn dan replika koin bulan jatuh dari sakunya.
"Dapet darimana lo nih koin?" tanya Satria dan mengambil koinnya.
"Kado perpisahan dari Mamanya Esta" Jawab Juna.
Satria melempar dan mendapatkan sisi Bulan.
"Ceritain gimana enaknya ngewe sama Esta?" Satria menunjukkan sisi koin bulan dan menusuk perut Juna dengan telunjuknya dengan maksud menghibur anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Bebek yang buruk kisah cintanya (SKY)
Ficção AdolescenteNama gue Juna, dan Gue gay. Gue ketemu dia, laki-laki paling straight yang gue kenal. Gue juga ketemu teman-temannya, orang-orang paling random yang pernah gue temuin. Nama gue Satria, gue normal. Sekian terima kasih 🔕🔕 Romance - Friendship - Acti...