-20- Always Be Mine

518 59 15
                                    

Keesokan harinya

Seokjin baru saja keluar dari kamarnya. Ia sudah terlihat rapi dengan setelan jas kerjanya.

Seokjin langsung menuju ke meja makan dan mendapati ibunya yang sedang menata makanan di atas meja makan.

"Ayo sarapan dulu, nak." Ucap Nyonya Kang setelah menyadari kehadiran putra sulungnya di ruang makan.

Sebenarnya Seokjin masih kecewa dengan ibunya karena kejadian semalam ketika ibunya juga mengundang Rosè. Bukan hanya itu, ibunya juga terlihat mengabaikan Jisoo seolah Jisoo seperti tak ada disana. Namun karena Seokjin sangat menghormati orang tuanya, ia lebih memilih untuk meredam kekecewaannya dengan diam.

"Jungkook belum keluar?" Tanya Seokjin setelah duduk di kursi.

"Dia sudah berangkat tadi." Jawab Nyonya Kang. "Ada meeting pagi katanya."

Seokjin menerima mangkuk yang sudah berisi nasi dari ibunya. Kemudian ia mulai menyantap sarapannya.

"Seokjin.. Nanti sebelum ke kantor mampirlah dulu ke apartemen Rosè. Antarkan lauk ini untuknya." Ucap Nyonya Kang sambil menata beberapa kotak makanan di atas meja.

"Untuk apa repot-repot memberi lauk untuk Rosè, Eomma?"

"Kasihan dia!" Sahut Nyonya Kang. "Dia tinggal sendirian disini. Kedua orang tuanya tinggal di luar negeri."

"Kenapa Eomma mendadak perhatian dengannya?" Tanya Seokjin. Ia tidak habis pikir kenapa ibunya ini perhatian pada Rosè yang bahkan Seokjin pun tidak mempedulikan Rosè lagi.

"Ah, sudah! Jangan banyak tanya! Nanti antarkan ini ke tempatnya Rosè." Nyonya Kang menyodorkan satu set kotak yang berisi lauk pada putra sulungnya.

Karena Seokjin tak ingin dicap sebagai anak yang durhaka, dengan terpaksa ia melaksanakan perintah ibunya itu.

***

"Oppa.." Rosè berseru ketika melihat siapa yang datang pagi-pagi ke apartemennya. "Ayo masuk!"

Rosè tadinya hendak menarik tangan Seokjin agar mantan kekasihnya itu mau masuk ke dalam. Namun Seokjin lebih dulu menahan tubuhnya.

"Ada apa, Oppa?" Tanya Rosè.

"Ini.." Seokjin menyerahkan titipan ibunya lada Rosè. "Lauk untukmu dari ibuku."

Rosè menerimanya dengan wajah berbinar. "Waahh.. Ibumu perhatian sekali! Padahal aku hanya mantan kekasihmu. Kenapa Eomma harus repot-repot membuatkan ini untukku?"

Seokjin memutar kedua bola matanya jengah.

"Ucapkan terima kasihku pada Eomma." Imbuhnya. "Terima kasih juga karena Oppa sudah mau mengantarnya kesini."

"Ya sudah, aku permisi dulu."

Seokjin hendak melangkahkan kakinya namun lengannya ditahan Rosè.

"Kenapa buru-buru sekali? Oppa tidak mau mampir dulu?" Ucap Rosè.

"Kau tidak tau aku harus bekerja?" Jawab Seokjin ketus.

"Ah, iya. Oppa benar." Rosè kemudian melepaskan lengan Seokjin. "Kalau begitu nanti malam sepulang kerja mampirlah kesini."

"Untuk apa?" Sahut Seokjin.

"Apa perlu alasan jika kau kesini? Pintu rumahku selalu terbuka lebar untukmu."

Always Be Mine (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang