"backstreet and hurt in one side"
***
Sebagian kisah, mungkin menganggap 'backstreet' adalah kisah yang tenang dan meminimalisir kehebohan publik.
Tapi, berbeda halnya dengan Sesil. Dia harus memendam beribu luka, dikala dia harus menjalin kisah dia...
Apidibalas api, tidak akan bisa bisa padam. Yang ada malahmakinhangusterbakar. #AuthorCeek
✨✨
Flashback on
Beberapa menit sebelum kejadian baku hantam terjadi..
Daffa baru saja mendudukkan dirinya, diatas kursinya. Hingga bunyi 'Kling!' di ponselnya. Mengalihkan pandangannya kearah ponsel yang baru dirogohnya dari saku celananya.
Sebuah nomor tanpa nama, mengiriminya sebuah video.
"Nico" Gumamnya yang hafal akan pemilik nomor tanpa nama tersebut. Yang sejak awal Daffa memang tidak berkeinginan untuk menyimpan nomor rivalnya tersebut.
Penasaran, Daffapun menonton video tersebut dengan memakai headset. Seketika raut wajahnya menegang. Dan tanpa basa-basi Daffa mengirim pesan kepada Nico dengan tangan bergetar menahan emosi usai menghapus video tadi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ka!" Panggil Daffa dengan keras pada Raka yang tengah sibuk menulis di buku catatannya.
Raka sempat terkejut, dan tulisannya hampir saja tercoret. namun dia tetap mencoba tenang dan bersabar. Karena pada dasarnya dia bukan tipe orang yang suka mencari keributan.
"Apa?"
"Izinin gue ke toilet. Kalo gurunya udah masuk!"
"I--" belum selesai Raka membalas, Daffa sudah ngeloyor pergi keluar kelas dengan langkah tergesa.
"Kebiasaan" Gumam Raka dengan menggeleng maklum. Sebelum kembali fokus pada catatannya.
***
Di Toilet Pria Lt. 3
"Mau lo apa hah?!" Pekik Daffa geram sambil mencengkram kuat kerah seragam Nico.
Keadaan toilet yang sepi, memudahkan Daffa untuk berteriak lantang.
"Mau gue? Mudah! Cukup jauhin Kania! Dan Gue pastiin bakal hapus vidio itu!"
Mendengar penuturan Nico, Daffa langsung tertawa remeh.
"Jauhin Kania? Hahaha lawak lo! Semua orang juga tahu. Kalo si Kania yang mrepet gua mulu! Harusnya lo ngomong gini ke Kania bukan gua! Dasar Idi*t!" Cela Daffa dengan melepaskan cengkeramannya sambil tersenyum remeh.
