“Tak perlu resah tentang hidupmu, karena ceritamu sudah ditulis oleh sekenario terbaik.”
•••••
Kebanyakan orang ingin sekali kembali ke masa lalunya, dan mengulang kisah yang pernah usai. Berusaha untuk memperbaiki semuanya dan memulai kembali dari nol.
Namun berbeda dengan saya. Jika apa yang saya genggam terlepas, maka tak ada kesempatan kembali untuk bisa saya genggam.
Sesuatu yang sudah pergi dari hidup saya itu bukan suatu kebetulan atau penyesalan yang harus saya sesali. Namun, itu sudah jalan Tuhan yang diberikan pada kita untuk menjadikan suatu pelajaran tersendiri di hidup kita.
Bukan kebetulan ataupun kesalahan dia pergi meninggalkan kita. Tapi itu suatu petunjuk dari Tuhan, jika Tuhan ingin menggantikan dia dengan yang lebih baik.
"Allah tidak akan menggantikan yang baik, kecuali akan digantikan dengan yang lebih baik.”
Saya rasa kalimat ini sudah cukup untuk membuatmu sadar.
Tak perlu merasa khawatir jika kamu tidak bahagia. Karena sesungguhnya kebahagiaan yang nyata bukan saat kamu bersamanya, melainkan saat kamu bersama orang yang sudah Tuhan siapkan di masa yang akan datang.
“Bagaimana jika aku tidak menemukan orang seperti dia lagi?”
Jawabannya memang tidak. Kamu memang tidak akan menemukan orang seperti dia lagi. Jika memang dia baik, care, perhatian sama kamu, atau apapun itu, kamu akan menemukan seseorang yang lebih baik dari dia.
Em— coba berpikir begini. “Jika kamu tidak bisa melupakan dirinya. Maka buka hatimu untuk seseorang yang bisa membuatmu melupakannya.”
Bagaimana jika tidak bisa juga?
Bisa atau tidaknya itu tergantung dirimu sendiri. Kamu mau melakukan ini dengan sungguh-sungguh atau tidak, jika masih aja ada secuil perasaan ingin kembali bersama maka kamu tak akan bisa menerima orang yang akan masuk ke rumahmu.
Kamu hanya mengenal satu lelaki yang justru membuatmu terjerumus ke lingkaran yang kerap sekali membuatmu terluka. Lelaki yang bahkan menjauhkanmu dari Tuhan.
Sadarlah!
Cari lelaki yang bisa membuat kamu mencintai dirimu sendiri.
Cari lelaki yang dapat mendekatkanmu dengan Tuhan, bukan malah menjauhkan.
Cari lelaki yang perilaku atau tutur katanya tidak pernah menyakitimu.Kamu terlalu ingin orang lain yang mewarnai hidupmu, sampai kamu lupa bahwa kedua tangan, kaki dan matamu masih berfungsi untuk bisa mewarnai hidupmu sendiri.
Kamu terlalu takut akan hari esok yang sendiri, hingga kamu melupakan bahwa setiap langkahmu selalu ada Tuhan yang melindungimu tanpa henti.
Kamu terlalu khawatir jika tidak ada sosok dia, maka hidupmu akan menderita. Tanpa kamu sadari, peran paling penting di hidupmu dirimu sendiri. Orang lain hanya tokoh pendatang dan mungkin bisa pergi kapan saja.
Kamu terlalu mencintainya, sampai kamu melupakan apakah dirinya juga sangat mencintaimu? Jika kamu menjawab iya, apa perilakunya mencerminkan perkataannya?
Sebuah cerita hanya bisa berjalan jika penulis ikut serta di dalam cerita itu, dan mengembangkan sebuah kehidupan di dalamnya.
Jika sad ending, dan tokoh utama tetap ingin bersatu dengan tokoh pendatang tanpa melibatkan penulis maka tetap saja akan sia-sia. Karena poin penting di dalam cerita itu adanya Si Penulis.
Di kehidupan ini penulisnya adalah Tuhan. Semua alur, jalan kehidupan kita yang akan datang, jodoh, nasib, itu semuanya sudah di atur. Jadi tidak perlu lagi kamu meragukan hidupmu yang bahkan sudah di tulis oleh penulis skenario terbaik.
Jika kamu saja percaya bahwa penulis cerita bisa membuat ceritanya menarik dan berakhir happy ending. Lantas apa yang kamu ragukan terhadap Tuhan yang benar-benar telah membuatmu ada di dunia ini?
Penulis cerita itu manusia. Sedangkan penulis hidupmu itu Allah, Tuhan satu-satunya yang sudah menciptakan kita.
Jadi apakah kamu paham maksud saya?
Tuhan mempunyai berjuta-juta bahkan tak terhitung cara untuk membuat hidup kita happy ending, dan itu pasti! Hanya saja kamu tak pernah memahami bagaimana alur kehidupan yang sudah Tuhan terapkan di hidupmu.
“Tapi hidupku hancur, itu tandanya tidak akan pernah ada happy ending bukan?”
Begini, penulis cerita bisa membuat ceritanya sad ending karena seluruh jalannya cerita itu Si Penulis yang menentukan. Sedangkan sebuah tokoh fiksi yang ada di dalam cerita itu tidak hidup, jadi semuanya di atur oleh penulis.
Namun, berbeda dengan Tuhan. Sejak sebelum lahir Tuhan pasti membuat akhir perjalanan dari umatnya itu happy ending, jika bukan di dunia pasti di akhirat.
Tapi terkadang kita salah mengartikan. Tanpa kita sadari yang membuat akhir hidup kita sad ending itu diri kita sendiri.
Kita yang seharusnya dekat dengan Tuhan, justru malah menjauh. Yang seharusnya taat, justru bermaksiat. Yang seharusnya bahagia, justru berakhir dengan lara.
Itu semua kita yang melakukan bukan?
Jika tokoh fiksi di dalam penulis itu tidak nyata. Berbeda dengan tokoh yang ada di dalam cerita yang sudah Tuhan buat, itu jelas-jelas nyata adanya.
Jadi kesimpulannya, jika kita selalu melibatkan Tuhan, taat, menjalankan kewajibannya dan menjauhi larangannya maka hidup kita akan happy end. Ini Syaa Allah.
Saat ini yang perlu kita lakukan adalah jalani kehidupan kita yang akan datang walaupun sesulit apapun itu. Karena percuma jika kita hanya berdiam diri dan mengharapkan dia di masa lalu untuk bersama kembali.
Jika memang dia jodohmu maka sesulit apa caranya, pasti akan Tuhan temukan. Begitupun sebaliknya, meskipun kamu begitu mencintainya jika dia bukan yang terbaik untukmu pasti akan Tuhan jauhkan.
Bukankah Tuhan itu baik? Bahkan sangat-sangat baik! Tapi anehnya kamu bahkan kerap menyalahkan Tuhan.
“Kamu berjalan dan menemukan sebuah bunga mawar yang sangat cantik, dan dengan hati yang bahagia kamu ingin sekali menggenggamnya dan membawa pulang mawar itu. Namun, kamu diperingati oleh seseorang supaya tidak menyentuh mawar itu karena tanpa kamu sadari kamu bisa saja terluka. Tapi sepertinya telingamu sudah tertutup rapat-rapat, tanpa menghiraukan ucapan seseorang itu kamu tetap mendekati mawar itu dan menyentuhnya. Hingga akhirnya jari-jari tanganmu terluka karena tidak sengaja kamu memegang duri yang ada pada mawar itu.”
Mawar itu tidak salah. Dan seseorang yang sudah berniat baik padamu malah kamu hiraukan, dan akhirnya kamu terluka sendiri.
Kadang sesuatu yang terlihat indah, yang menurut kita baik, justru itu yang dapat membuat kita terluka. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, namun Tuhan tahu semuanya.
18 Oktober 2022.
°°°°°°°
TBC....Pahami kata demi kata ya.
Jangan lupa vote dan komen supaya aku nulisnya tambah semangat lagi. Share juga ke teman-teman kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Goresan
Поэзия[ FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA ] Bukan cerita fiksi, melainkan sebuah motivasi. Tulisan ini ditulis bukan semata-mata hanya untuk pembaca saja. Namun, juga untuk Si Penulis. "Tidak ada suatu kebetulan. Jika kamu sudah membaca tulisan ini b...