Liu Haikuan membawa Xiao Zhoucheng masuk. Di dalam rumah itu masih belum banyak barang. Sejauh mata memandang, rumah 2 lantai yang sangat luas, hanya ada sofa, meja, televisi, meja bufet dan beberapa barang lain. Namun untuk dapur semua peralatan sudah lengkap. Di bagian belakang rumah terlihat dari pintu depan, terdapat air mancur buatan. Hati seakan tenang jika mendengar dan melihatnya.
"Belum banyak barang yang ku beli. Nanti kita beli bersama" ujar Liu Haikuan
"Baik. Lalu lantai 2?"
"Masih kosong. Kau mau melihatnya?"
"Ayo"Liu Haikuan mengajak Xiao Zhuocheng berkeliling. Setelah berkeliling sebentar Liu Haikuan dan Zhuocheng beristirahat, sambil menikmati acara televisi.
"Mau aku masakan sesuatu?" tanya Haikuan
"Pesan saja? Aku sedang tidak ingin makan masakan rumah"
"baiklah" ujar Haikuan lalu mengambil ponselnya
"Emn... Aku akan hubungi Zhan"
"Yibo saja. Zhan pasti sedang tidur" di angguki oleh Zhuocheng
"Halo Yibo... Bagaimana keadaan Zhan?"
'Demam. 39,5°c. Sekarang sudah tidur'
"Lebih tinggi dari kemarin. Kemarin 39°c. Ah, jika dia demam bisa sampai 3 hari lebih. Dia sudah minum obat?"
'Dia baru saja minum kopi. minum obat jika sudah waktunya'
"Dia sudah makan?"
'Dia tidak mau makan'
"Bujuklah dia agar mau makan. Dia jarang sekali makan. Selalu mempunyai alasan untuk tidak makan"
'Emn'
"Baiklah. Terima kasih Yibo. Tolong rawat dia selama di sana. Nanti malam akan ku kirim pakaiannya"
'Emn. Cheng Ge. Boleh tanya?'
"Tanya saja"
'Zhan tadi sempat bilang jika dia jarang demam, batuk, atau flu. Kenapa dia bisa seperti ini? Ini musim panas'
"Apakah perlu aku jawab pertanyaan yang pasti kau bisa tebak?"
'Karena aku?'
"Karena merindukanmu. Dia aktif di sekolah musik. Tidak hanya sekolah musik. Ia membantuku di perusahaan. Tidak hanya itu, ia dan papa keluar kota minggu lalu untuk ke cabang sekolah musik, baru kembali kemarin. Bisa kau bayangkan, anak yang tidak pernah lelah, sekarang harus bekerja memaksa tubuhnya. Ia bekerja dari pagi sampai malam. Pikirannya dengan banyak pekerjaan pasti akan perlahan melupakanmu. Tidak jarang dia kelelahan hingga minum obat agar tubuhnya kuat"
'Bukankah paman Xiao tidak memperbolehkannya terlalu lelah berkerja?'
"Kita bisa apa jika Zhan sudah memaksa? Ingat kan dia anak kesayangan seluruh rumah. Ingat kan dia bisa saja tidak minum obatnya, dan membunuh dirinya sendiri. Kau harus tau, Zhanzhan itu nekat"
'Kau juga sangat menyanyangi Zhan'
"Kau! Aku tutup! Nanti malam aku ke sana!"
"Adik Zhan kenapa?" tanya Haikuan
"Dia demam. Demam nya lebih tinggi dari kemarin" ujar Zhuocheng
"Ah pasti kelelahan" tebak Haikuan
"Kuan Ge... Nanti malam kita bertemu di rumah Yibo"
"kau ku jemput saja"
"Baik"
"Ah makanannya datang" ujar Haikuan laku beranjak dari sofa dan keluar rumah
"Benarkah? Tidak ada suara bel"
"Maps, dia sudah dekat" ujar HaikuanMalam harinya Zhoucheng dan Liu Haikuan datang kerumah Wang Yibo. Seorang maid membukakan pintu untuk mereka. Maid itu menunduk hormat dan memberitahu Haikuan jika Yibo dan Zhan berada di kamar. Haikuan dan Zhoucheng mengangguk tanpa kata dan pandangan mata mereka dingin dan cuek.
"Zhan" panggil Zhoucheng
"Disini" jawab Wang Yibo
"Kenapa kau yang menjawab?" tanya Zhoucheng setelah masuk ke kamar mereka
"Dia baru makan"
"Ini baju mu. Mama dan jie jie sempat marah kau tidak dirumah" ujar Zhoucheng
"Lalu?" tanya Xiao Zhan
"Ada papa dan aku kan... Ah iya,, ah rumah baru jie jie sebentar lagi selesai. Perlu perjalanan 20 km untuk kesana"
"Jauhnya"
"Bagaimana badanmu?"
"Berat ge..."
"Beratlah! Masih sakit saja ke pameran" omel Zhoucheng "ah sudahlah, kami pergi" imbuhnya
"Cepat sekali, Ge?"
"Aku ada acara Zhan"
"Baik. Hati-hati ge"Empat hari sudah Xiao Zhan di rumah Wang Yibo. Demamnya juga sudah mulai turun. Hari ini Xiao Zhan bersikeras untuk pergi ke sekolah Musik. Karena dia sudah terlanjur suka bertemu dengan murid yang antusias belajar piano dan biola andalannya. Wang Yibo menurutinya, karena hari ini Wang Yibo ada rapat dengan kru dan pemain lain dalam film barunya, yang akan mulai syuting 3 hari lagi.
Xiao Zhoucheng menjemput adiknya saat berangkat ke sekolah musik. Sedangkan Wang Yibo pergi pemotretan dengan asisten dan managernya, dan di hari berikutnya Xiao Zhan pulang kembali kerumah, karena asma Zhao Wei kambuh, dan ia sakit. Sedangkan Wang Yibo berangkat ke luar kota untuk pelatiahan dan syuting film. Setelah kepulangan Xiao Zhan, Zhao Wei perlahan mulai membaik.
"Zhanzhan... Kemana Yibo? Tidak terlihat seminggu ini setelah kau pulang. Kalian tidak bertengkar lagi kan?" tanya Zhao Wei
"Dia sedang syuting film ma, di luar kota"
"Ah, jadi apa dia? Pemeran utama?"
"Tidak ma. Pemeran pendukung. Ia baru pertama ma"
"Jika dia pulang ajaklah kemari Zhan"
"Iya ma..."
"Zhan, sudah jam 7 begini papa dan A-Cheng belum pulang? Sepi sejak Weiwei bawa Lulu tinggal dirumah barunya"
"Ma... Jie jie baru pergi dua hari lalu... Kemarin dan tadi kita masih kesana"
"Tapi jie jie mu hamil muda Zhan"
"Ma... Wei ge ge, punya maid dan penjaga, rumah paman Zhang juga depannya, ma... tenang saja. Jie jie itu kuat"
"Kau benar Zhan... Kemarin dokter bilang, kandungan kakakmu termasuk kuat"
"Jadi mama tenang saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Zhan, Kau Keajaiban
RomansaXiao Zhan, seseorang yang sudah tidak sempurna sejak lahir. Sakitnya sejak lahir membuatnya lemah, dan sering sakit. Namun mengapa saat sakitnya sejak lahir sudah sembuh muncul hal lain yang membuatnya tidak bisa bangkit dan semakin menutup diri. In...