2. Reyka?

251 20 3
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 10 malam, Ryu terlihat berjalan sendirian di trotoar mengarah rumahnya, ia baru saja selesai bekerja dan Alhamdulillah hari ini ia gajian, dan Ryu juga berniat membeli beberapa makanan di minimarket untuk stok nya di rumah.

Setelah berjalan tak cukup jauh, Ryu pun sampai di minimarket, lalu ia langsung membeli apa yang ia butuhkan.

Ryu banyak mengambil jajanan, susu, minuman dan juga sosis, lalu setelah keranjang belanjaannya penuh, Ryu langsung menuju kasir untuk membayar.

"Berapa semuanya mbak?" Ryu refleks menoleh ke belakangnya dan ia melihat Reno yang sedang mengantri di belakangnya sambil membawa beberapa obatan di tangannya.

"Reno? Gak usah, gue bisa bayar sendiri kok" jawab Ryu merasa tidak enak.

"Totalnya 600 ribu" jawab kasir wanita itu, lalu Reno langsung mengeluarkan ATM nya di dompet, dan menyerahkannya pada mbak kasir tersebut.

"Kan udah gue bilang gue bisa bayar sendiri. Gak usah pake itu mbak, pake ini aja" jawab Ryu sambil menyerahkan uang ratusan enam lembar itu pada mbak kasir yang langsung di tahan oleh Reno.

"Ini perintah dari Eksel" gumam Reno yang membuat Ryu langsung terdiam dan memasukkan uang nya lagi ke dompet.

Setelah keduanya selesai membayar, Ryu dan Reno berjalan bersama untuk mengarah rumah Ryu, Reno menawarkan diri untuk mengantarkan Ryu pulang sampai rumah yang kebetulan tidak jauh dari Minimarket ini.

"Itu obat luka buat siapa?" Tanya Ryu sambil melirik kantong plastik di tangan Reno.

"Buat Mahen, dia abis berantem sama anak SKZ" jawab Reno, dan Ryu hanya mengangguk kecil.

"Bentar, tali sepatu lo lepas" ucap Reno sambil berjongkok untuk mengikatkan kembali tali sepatu Ryu yang lepas.

"Makasih Ren" ucap Ryu setelah Reno selesai mengikat tali sepatunya.

"Santai aja, oh ya, kalo lo butuh sesuatu atau butuh bantuan, lo gak usah segan-segan buat hubungi gue, kan gue juga sahabat Eksel" ujar Reno sambil berjalan terus di samping Ryu.

"Gak usah ngerepotin, gue bisa sendiri kok semuanya" jawab Ryu sambil tersenyum kecil.

"Gue gak yakin, lo kelihatan lemah, mental lo aman 'kan?" Tanya Reno.

"Aman semua Ren, lo tenang aja, lagian juga Eksel selalu ada buat gue" jawab Ryu yang membuat senyum Reno luntur seketika.

"Tapi Eksel sering buat lo sakit" gumam Reno.

"Tapi aslinya dia baik, dia gak mau gue kenapa-napa" jawab Ryu yang membuat Reno tak yakin dengan perkataan Ryu.

"Gue tau ada yang lo sembunyikan, kelihatan dari mata lo" jawab Reno yang membuat Ryu tertawa kecil.

"Semoga lo sama Eksel baik-baik aja ya, gue juga tau Eksel itu posesif banget sama lo, ya memang karena dia takut kehilangan lo" jawab Reno meyakinkan dan Ryu tampak tersenyum kecil dengan mata yang tidak bisa di bohongi.

"Jangan sungkan ya buat cerita sama gue, anggap aja gue temen curhat lo, dan gue siap dengarin curhatan lo" ujar Reno sambil menepuk pelan bahu Ryu.

"Iya Reno, makasih ya" jawab Ryu sambil tersenyum manis pada Reno.

"Yaudah masuk gih, udah malam" jawab Reno sambil mempersilahkan Ryu masuk ke rumah yang ada di depan mereka sekarang.

"Yaudah aku masuk duluan ya, by Ren!!" Seru Ryu, lalu masuk ke rumahnya.

Reno hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya pada Ryu.

Setelah sampai di dalam rumah, Ryu langsung menyusun semua belanjaannya tadi ke lemari es, setelah itu ia membuka baju kerjanya dan hanya menyisakan celana pendek dan tank top di badannya.

No OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang