Hari-hari Ohm selanjutnya terasa penuh warna bersama Nanon sebagai pelanginya. Satu minggu penuh Ohm menginap di rumah Nanon dan menjadi pelipur lara bagi kekasihnya. Ohm sempat menawarkan Nanon untuk menginap di kondo miliknya, tapi Nanon hanya mengunjungi dan menginap sesekali. Ia tetap memilih pulang ke rumah agar merasa tetap dekat dengan mendiang sang adik.
Penganut agama Budha percaya, setiap kehidupan yang telah mati akan lahir kembali dalam wujud reinkarnasi. Nonnie mungkin tidak serta merta akan mengingat seluruh masa lalunya dalam wujud yang baru nanti, tapi Nanon percaya mereka pasti akan bertemu kembali.
Ohm sudah menyelesaikan seminar hasil skripsi berikut revisinya. Sidang bahkan sudah pula dijalaninya dengan didampingi Nanon sebagai pendukung setianya yang paling depan.
"Selamat, ya..." Nanon memeluk pinggang Ohm yang balas memeluk seluruh pundaknya dengan erat.
"Terima kasih, sayang. Terima kasih banyak. Mmmuah mmmuah mmmuah." Ohm mengecup kening sang kekasih berkali-kali sampai menimbulkan bunyi yang dapat didengar oleh sahabat-sahabatnya.
"Ehem..." Joong berdeham.
"Uhhuk... Uhhuk..." Nani memberi kode batuk-batuk dengan suara yang cukup keras.
Mau tak mau Ohm melepas pelukan sembari menahan senyum bahagianya. Sementara Nanon, tidak lagi merasa canggung karena sudah mengenal para sahabat Ohm dan sempat beberapa kali ikut menghabiskan waktu bersama mereka.
"Selamat, pheuan." Dew menyalami Ohm lebih dulu sambil memberikan pelukan singkat.
"Selamat, Ohm." Nani selanjutnya melakukan hal yang sama dengan Dew. Disusul oleh Joong, lalu Win yang terakhir.
Ohm memeluk para sahabatnya bergantian hanya dengan satu tangan, sementara satu tangannya yang lain sama sekali tidak melepaskan jemari Nanon.
"Jadi, kau akan pulang ke rumah sore ini?" Nani memastikan kabar yang sudah diketahui oleh semua orang di antara mereka.
Ohm mengangguk. "Ya, mungkin tiga hari. Ibuku sedang merindukanku."
"Baiklah, tidak masalah. Kita bisa rayakan kelulusanmu tiga hari lagi." Win menimpali bersama satu kali tepukan di punggung sang sahabat.
"Ya, nanti akan kukabari kalian jika sudah kembali ke kondo." Ujar Ohm berusaha mengakhiri percakapan. Ia masih ingin menghabiskan beberapa jam yang tersisa sebelum pulang berdua saja bersama Nanon.
Jika sudah berkaitan dengan Nanon, Ohm menjadi sangat mudah ditebak. Dalam situasi seperti ini, tidak hanya Dew yang memiliki kepekaan tinggi. Joong yang berpamitan lebih dulu karena ada janji temu dengan Dunk. Win dan Dew akan kembali bekerja, mereka hanya datang untuk mendukung siding Ohm, kebetulan dijadwalkan pada jam makan siang.
"Dan kau... Apa kau tidak memiliki janji dengan siapapun?" Tanya Ohm pada satu-satunya sahabat yang tersisa di hadapannya.
"Um, aku... Ya, ya. Aku ada janji juga. Dengan... Um..." Nani tampak kesulitan menemukan jawaban karena ia memang sedang tidak memiliki janji dengan siapa-siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPERMODEL (OhmNanon)
FanficPLEASE DO NOT READ IF YOU'RE UNDER 21!! Di malam pesta bujang sebelum pernikahan sahabatnya, Ohm Pawat harus menepati janji yang mereka sepakati bersama untuk melepas keperjakaan di tempat prostitusi elit. Naas karena menjadi yang paling tidak antus...