02. Brownies

18 12 0
                                    

🦋 Happy Reading 🦋

Saat ini Iriana sedang berada di Supermarket untuk membeli bahan-bahan kue brownies, karena kebetulan bahan-bahan kue yang dibutuhkan sudah habis.

“Semuanya kayaknya udah lengkap deh” gumam Iriana.

Dia pun pergi ke kasir, saat dia ingin ke kasir dia lihat eskrim kesukaan kedua anaknya itu, jadilah dia mengambil 2 box eskrim untuk kedua anaknya agar tidak berebutan.

Dia melanjutkan perjalanan ke kasir. Setelah si kasir tersebut sudah menyebutkan nominal yang harus dibayar dia pun membayar nya lalu pulang.

drrt drrrt

Ponsel milik Iriana berbunyi dengan cepat dia mengangkat telpon itu setelah dia membaca nama kontak yang menelpon.

“Assalamualaikum, kenapa nak?”

“Waalaikumsalam, Bunda bisa jemput aku gak? Tadi kata Kang Dimas ban mobil bocor jadi lama” ucap Nafisya diseberang sana.

“Bisa, kebetulan bunda lagi ada di supermarket yang tidak cukup jauh dari sekolah kamu” ucap Iriana.

“Yaudah kalau gitu aku tutup telponnya, Assalamualaikum bunda cantik.”

“Waalaikumsalam”

Iriana segera masuk ke dalam mobilnya dan pergi menjemput anak gadisnya.

A few minutes later..

Iriana sudah sampai di depan gerbang sekolah Nafisya, Nafisya yang melihat mobil bundanya segera keluar.

“Kok cepat pulang dek?” tanya Iriana saat Nafisya sudah masuk ke dalam mobil.

“Guru-guru rapat jadi dipulangkan lebih awal”

“Bunda kira kamu bolos, bantuin bunda buat kue untuk Abang kamu ya”

“Yakali Fisya bolos, siap bunda”

Iriana baru menyadari jika ada lebam di jidat Nafisya, ia pun segera bertanya pada anaknya itu.

“Jidat kamu kenapa lebam?”

“O-oh itu tadi aku ke jedot pintu” jawab Nafisya dengan gugup.

‘Maaf, tapi Fisya gak mau Bunda khawatir’ batin Nafisya.

“Lain kali hati-hati makanya” ucap Iriana dengan penuh ke khawatiran, hatinya merasakan perasaan yang janggal tapi ia percaya pada anak tirinya itu.

“Iya bunda”

•Hidden Sadness•

Sesampainya di mansion, Nafisya langsung naik keatas membersihkan tubuhnya, sedangkan Iriana dia ke dapur menyiapkan bahan dan alat membuat kue.

Tak perlu waktu lama Nafisya turun dengan Baju Kaos berwarna putih dan hotpants berwarna abu-abu, luka di kepalanya pun sudah diobati saat dia selesai mandi.

“Bunda” panggil Nafisya kepada bundanya yang sibuk memastikan apa-apa saja bahan yang kurang.

“Sini bantu bunda”

NAFDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang