CHAPTER 14

1.2K 82 0
                                    

" DOLCEZZA ! " Seroja terperanjat dan menyimbah Alvies dengan sisa air paip yang berada di dalam cawan yang dibasuh . Lelaki itu memejam mata dan tertawa dengan apa yang jadi .

" Aaa sorry ! " mula gelabah Seroja mencari tisu . Dia mengelap wajah Alvies yang basah . Lelaki itu menahan tangan gadis itu agar berhenti .

" Its okay , mi amore . Small matter " dia mencubit pipi Seroja yang kerisauan . Gadis itu mendongak memandang Alvies dengan pandangan tidak berpuas hati . Tangannya disilangkan ke dada .

" Bila balik ? Kenapa tak bagitahu ? "

" I want to suprise you ? Tapi tulah tak sangka pula kena mandi air paip " dia tersengih . Rambutnya yang sedikit basah diusik . Nasib sahajalah tak terlalu banyak air yang terkena padanya .

Seroja menggeleng kecil . Dia menjeling lelaki itu sebelum menyudahkan mencuci gelas di pantri . Ye , sekarang ini waktu kerjanya tapi Alvies datang pula buat kejutan .

" Miss me ? "

" Of course . Gila ke kalau tak rindu awak ? Macam mana syarikat kat sana ? Okay ? "

" So far okay . Saya balik sini tak sorang tau . I brought my family too . Diorang ada dekat rumah " cerita Alvies penuh senang . Seroja mula bersinar matanya .

Alvies pernah menceritakan tentang keluarganya . Lelaki itu mempunyai ibu dan ayah dan juga seorang abang dan adik perempuan . Tidak lagi Seroja berjumpa kerana mereka semua berada di Itali .

" Ouh really ? "

" Nanti saya bawa awak jumpa mereka " Seroja mengangguk dan tersenyum . Mesti semua keluarga Alvies semuanya elok-elok belaka . Tengok sahajalah rupa Alvies . Kacak maut !

" Ehem ! Seroja ? " pandangan mereka beralih pada pintu masuk . Wajah Nurhan dan Qaid jadi tatapan . Keduanya serius merenung Seroja dan Alvies silih berganti .

" Ini tempat kerja bukannya tempat nak dating , Seroja " sindir Qaid dengan sedikit marah . Nurhan menyuruh agar lelaki itu diam sahaja .

Senyuman diukirkan buat Alvies . Mereka berdua berjabat tangan . Nurhan menepuk bahu rakannya itu ramah . Beza betul Nurhan dan Qaid . Seorang tenang seperti air yang mengalir seorang lagi macam lava gunung berapi .

" Tak cakap dah balik Malaysia . Datang sini terus jumpa Seroja ye kau ? "

" Eh ! Rindu kan ? Mestilah cari dia ni dulu " diusap kepala Seroja manja . Gadis itu pamer senyuman malu sebelum memandang tajam Alvies agar memberhentikan perbuatannya itu .

Dia bertentang mata dengan Qaid . Lelaki itu menggeleng kepala melihatnya sebelum menjeling Seroja . Reaksi itu buatkan gadis itu keliru . 

Kenapa ? Sebab Alvies usap kepalanya ke ? Nak kata dia tak jaga batas la ? Habis dengan perempuan nama Shamina tu boleh pula siap urut bahu bagai !

" Tapi ni still office . Apa kata orang nanti ? " Qaid masih tetap dengan sindirannya . Alvies menghembus nafas sambil mata memandang Qaid .

"Okey aku minta maaf . Aku just rindu dengan Airis "

" Tak kisahlah tu . Jangan lebih macam diri tu dah kahwin boleh ? " dia terus beredar selepas menghamburkan marahnya dan sempat dia menjeling Seroja . Memang dia sengaja menekankan baris ayat terakhir itu pada gadis itu agar sedikit beringat .

Alvies berkerut tidak faham dengan Qaid yang tiba-tiba emosi lebih . Nurhan mengeluh kecil sebelum dia mencuit Alvies .

" Biasalah pasal umi dia la tu . Jangan layanlah Qaid tu eh ? " Alvies dan Seroja mengangguk . Nurhan menghembus nafas perlahan .

QAID BUAT SEROJAWhere stories live. Discover now