[16] Kenangan Masa Lalu

106 109 0
                                    

[ Seoul, 2012 ]

Nantha baru kembali dan bergabung dengan keluarga mereka, tapi Nantha sudah sangat dekat dengan Rajiela.

"Nantha kembaliin boneka Jiel!"

"Apa?" Tanya Haikal yang baru masuk kamar adek bungsunya.

Pintu kamar itu terbuka lebar, Irene juga mengawasi anak anaknya yang sedang bermain dari kejauhan.

"Panggilnya pakai sebutan kakak, Jin." Tegur Haikal.

"ih, kak Haikal kenapa sih? Ganggu aja. Pergi sana!" Usir Rajiela dengan wajah cemberutnya.

Nantha tertawa pelan. Rajiela sangat menggemaskan sekarang.

"Tapi, kalo manggil gitu pakai kakak. Awas kalo cuman pakai nama, kayak tadi!" Ancam Haikal lalu melesat pergi meninggalkan kedua adeknya dan membiarkan keduanya kembali bermain bersama.

"Siap, Haikal!" Ledek Rajiela yang sekarang sedang tertawa puas.

"Rajiela." Tegur Danu.

Rajiela menundukan kepalanya. "ih, sekarang gantian papa lagi. Nyebelin banget!" Kesal Rajiela yang tidak jadi melanjutkan mainnya dan malah memilih untuk merebahkan dirinya diatas kasur dan menangis.

Nantha panik pas dengar Rajiela nangis, begitupun dengan Narendra yang tadi lagi asik beresin meja belajar adek bungsunya.

Narendra menyuruh Nantha untuk mengambil air putih buat Rajiela, sedangkan dirinya sedang berusaha untuk menenangkan adeknya.

Irene hanya tersenyum sambil mengamati anak kembarnya yang sedang bekerja sama untuk menenangkan anak perempuan itu.

"Rajiela, ayo main sama kak Nana."

"Ga mau! Rajiela marah sama papa!"

Narendra tersenyum tipis. Mengusap pelan lengan adeknya yang tiduran tengkurap diatas kasur.

"Hei, dengerin. Rajiela marah sama papa kan? Kenapa kakak juga jadi ikut di marahin? Rajiela marah sama kakak?"

Perlahan anak perempuan itu mengangkat kepalanya. Mendudukan dirinya diatas kasur, disebelah Narendra yang sedang duduk di pinggir kasur.

Rajiela mempout bibirnya kesal. Menatap kakaknya yang terlihat tersenyum tipis kearahnya.

"Ga! Rajiela- hiks..."

Narendra terkekeh gemas. Dia langsung memeluk adeknya yang kembali menangis itu.

Nantha baru kembali dengan segelas air putih ditangannya.

"ih, Na! Kami apaan lagi, Jielnya?"

Narendra menatap Nantha disebelahnya. Gelas berisikan air putih itu sudah diletakan Nantha di atas nakas.

"Dia nangis sendiri, Njun."

"Bohong banget! Jelas jelas dia nangis di pelukan kamu, gitu!"

Sifat Nantha dengan Rajiel mirip ya?

"Nan, kamu kenapa sih?" Tanya Haikal yang kembali kekamar adeknya.

"Lah? Rajiela kenapa, Na?"

Narendra menatap Nantha dan Haikal bergantian. Dia tersenyum tipis.

"Rajiela gapapa-"

"Bohong dia kak!" Sela Nantha dengan cepat.

"Dengerin dulu, Nantha."

Nantha menggelengkan kepalanya. Mengusap pelan kepala Rajiela dan tak lama anak perempuan itu mendongak, dia melepaskan pelukannya dengan sang kakak.

"Brisik. Rajiela padahal mau tidur tadi."

Rajiela mengusap air matanya dengan kasar. Turun dari atas kasur dan menggandeng tangan Nantha. Rajiela menatap Narendra dihadapannya.

Rajiela tersenyum lebar.

"Kak, ayo main!"

[ i. epilog ]

TAKDIR KEHILANGAN : RYUJIN [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang