Suatu hari, seperti biasa, Welda berangkat sekolah dengan penuh semangat dan menetapkan niatnya untuk belajar sungguh sungguh. Tapi apa takdir, sesampai di sekolah, ternyata gerbang sekolah sudah tertutup rapat dengan 2 pengawasan satpam yang berdiri tegak di depannya. Welda pun hanya bisa diam dan memandanginya.
Perlahan welda mulai mendekati satpam tersebut. Satpam bertanya dan welda meminta maaf atas kesalahannya pada hari itu.
“Apakah kau masih ingin mengikuti pembelajaran hari ini?”
“Sangat ingin sekali!” jawabnya dengan spontan.
S
esuai dengan kebijakan sekolah yang telah disepakati bersama, (bahwa bagi siswa yang terlambat akan menggantikan posisi OB untuk membersihkan kamar mandi dan denda Rp 5.000)
Oke, Welda menerima hukuman itu. Welda meletakan tasnya di loker lalu mengambil sepaket alat pembersih kamar mandi dan mulai mengerjakannya.
Ketika Welda masuk ke kamar mandi, ia merasa sedikit ketakutan, entah mengapa. Tapi Welda mencoba untuk tak menghiraukannya.
Seseorang masuk ke kamar mandi yang dibersihkannya.
“Huh. untung ada orang!” seru dalam batin Welda.
Suara kran air dan barang barang jatuh terus terdengar dari kamar mandi seseorang tadi. Rasa merinding dan ketakutan mulai muncul merajai dirinya. “Ada apa di dalam sana?.” tanya welda sambil teriak dengan mengeluarkan sedikit air mata.
Tiba tiba lampu kamar mandi mati, cermin cermin hancur dan pintu kamar mandi membuka dan menutup sendiri. Welda segera keluar dari situ dan langsung berlari menuju kelas.
Cukup sampai situ, Welda benar benar tidak berani untuk terlambat lagi.
