4. Pecah

3 1 0
                                    

Tidak terasa waktu telah berlalu. Alam sudah mulai akrab dengan Salma, maupun sebaliknya.

"Baik anak-anak, sekedar informasi kalau ujian akhir semester akan dilaksanakan sekitar 3 minggu lagi." Ucap pak Beno.

"Jadi persiapkan diri kalian menghadapi ujian itu. Dan juga yang paling penting, kalian perlu melunasi semua uang SPP dari bulan Juli sampai Desember supaya bisa ikut ujian nanti." Lanjutnya.

Mendengar pernyataan pak Beno tersebut, Alam yang awalnya riang seketika terdiam. Ia menyadari, bahwa ia belum membayar uang SPP nya selama ia menginjakkan kaki di sekolah barunya itu. Sedangkan kondisi ekonominya masih abu-abu.

***

"Baik anak-anak, siapa saja yang tidak hari hari ini?" Tanya bu Suci yang mengajar MTK.

"Toni sakit bu, Fitri izin, kalau Alam...saya ga tahu." Jawab Niko selaku ketua kelas.

"Oke, Alam saya buat alpha. Terima kasih nak Niko." Balas bu Suci dengan tegas.

Mengetahui hal itu, Salma seketika kaget. Alam tidak pernah sama sekali absen, apalagi alpha. Ia mengira bahwa Alam sakit, tetapi rasanya ia sehat sehat saja kemarin.

"Alam, lo kenapa ga sekolah?" Tanya Salma melalui WhatsApp.

6 jam sudah chat tersebut dikirim. Namun tidak ada jawaban sama sekali. Bahkan, dibaca saja tidak.

***

"Kringg... Kringg"

Bel tanda waktu pulang sekolah telah berbunyi.

Waktu pulang sekolah telah tiba. Chat yang dikirim Salma 6 jam lalu belum juga di balas oleh Alam. Rasa penasaran menggebu hati Salma. Rasa penasaran itu pun mengarahkannya untuk bertanya tentang alamat Alam. Niatnya ingin menanyainya langsung kenapa ia tidak sekolah.

"Kal, gue mau nanya." Tanya Salma yang melihat Haikal berdiri di depan gerbang.

"Tumben lo mau ngomong sama cowo. Nanya apaan?" Balas Haikal heran.

"Emm anu... Alamat rumah Alam dimana kalau boleh tau?" Tanya Salma ragu ragu.

"Wopp, perhatian banget sama Alam. Lo suka ya sama dia?" Ucap Haikal yang menggoda Salma.

"Apaan sih! Engga! Gue cuman nanya loh. Kalau ga mau jawab ya udah." Balas Salma kesal.

"Rumahnya di jalan Kakap, nomor 12. Cari aja rumah warna putih sebelah kiri." Jawab Haikal sambil tertawa.

"Basi." Balas Salma yang langsung meninggalkan Haikal.

Setelah mendapat alamat Alam, Salma yang sedang kesal memutuskan langsung ke rumah Alam.

Sesampainya di jalan Kakap, Salma berfikir dua kali. Seketika langkah kakinya yang berjalan dengan lancar terhenti.

"Kenapa tetiba gue peduli banget sama dia sih? Kalau dia ga sekolah ya udah sih peduli apa gue." Ucap Salma yang ngedumel di dalam hati.

Salma yang hampir sampai di rumah Alam seketika merubah pikirannya. Ia memutuskan untuk kembali ke rumahnya. Sayang banget sih, udah dekat malah milih buat balik.

***

"Oke anak-anak, saya absen dulu, siapa saja yang tidak hadir hari ini?" Tanya pak Kusno yang mengajar PKn.

"Toni masih sakit pak, kalau Alam masih belum masuk, ga tau karena apa pak." Jawab Niko selaku ketua kelas.

Ini hari kedua Alam tidak datang. Dan ya, kali ini masih tanpa kabar. Chat yang kemarin dikirim oleh Salma juga masih belum di jawab.

Mi AlmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang