Bab 32 ~ Bukti

5K 254 133
                                    

Hai Readers. Salam sayang dari Author.

Part kali ini ada dua fakta yang bakalan nemenin kalian. So enjoy...

Happy Reading🍂
*
*

Saski mencoba mengingat beberapa orang yang mungkin membayarkan biaya rumah sakit Bi Irah. Namun, tidak terlintas satu orang pun dalam pikirannya.

"Tapi saya nggak kenal mbak sama orangnya," Ucap Saski kepada petugas administrasi dihadapannya.

"Sebentar mbak, kalau tidak salah beliau juga sering datang kesini. Hampir tiap hari." Jawab petugas tersebut.

"Hah...hampir tiap hari? Maksud mbak nya Sabila?" tanya Saski.

Petugas Administrasi itu menggeleng, "Bukan mbak, kalau Sabila saya tau soalnya kan sering kesini juga buat tebus obat."

"Eh...eh...mbak itu orangnya mbak," petugas administrasi itu dibuat histeris saat melihat seorang wanita berjalan menggunakan syal.

Saski menarik tangan Rangga," Makasih ya mbak," teriakannya sambil berlari.

"Kemana Sas?" tanya Rangga, meskipun begitu dia tetap melangkah mengikuti Saski.

"Sutttt...kita ikutin wanita didepan itu ya Ga," jawab Saski pelan.

"Ya sudah ayok."

Saski dan Rangga berhenti tepat didepan pintu ruang rawat Bi Irah. Mereka berdua mengintip dari kaca kecil yang ada pada pintu. Dengan sangat jelas keduanya bisa melihat bahwa wanita itu tengah bersedih, terlihat dari gelagatnya.

"Gimana Sas?" tanya Rangga.

Saski menoleh, "Kita masuk aja ya Ga, aku khawatir sama bibi."

Kriet....

Suara pintu terbuka, sontak wanita  yang sedari tadi menjadi misteri itu pun menoleh.

"Mam....mi..." Suara Saski bergetar, tubuhnya terasa sangat berat.

"Sayang..." Suara lembut yang sudah lama Saski rindukan pun akhirnya terdengar lagi.

Ternyata wanita yang selama ini sering mengunjungi Bi Irah itu adalah Mami Evi. Wanita yang pernah membuang Saski, lebih tepatnya pergi tanpa berpamitan.

"Saski maafin Mami.." Mami Evi berjalan mendekati Saski.

Saski reflek memundurkan badannya, dia tiba-tiba teringat masa kelamnya dulu. Karenanya dia harus bertemu dengan Gibran dan terpaksa menikah dengannya.

"Sas...maafin mami..hiksss..." Mami Evi bersimpuh dihadapan Saski.

"Jangan seperti ini mi," Saski mencoba membantu wanita paruh baya ini untuk bangkit.

"Maafin mami nak...hikss...mami jahat sama kamu.." terlihat dengan jelas dari matanya bahwa Mami Evi memang benar-benar menyesal.

Saski yang tidak tega pun ikut berjongkok, bagaimanapun wanita dihadapannya ini berjasa.

"Mi jangan seperti ini, Saski memang kecewa sama mami. Tapi Saski udah maafin mami kok," Saski merangkul wanita yang tengah menangis sesenggukan itu.

Mami Evi membalas rangkulan Saski," Sayang maaf, mami seperti ini karena mami punya alasan tersendiri. Tapi yang harus kamu tau mami sayang banget sama kamu nak."

Singkat cerita Saski, Rangga dan Mami Evi tengah berbincang di taman rumah sakit. Mereka sengaja pindah karena takut mengganggu istirahat Bi Irah.

"Jadi ini suami kamu nak?" tanya Mami Evi, matanya menatap Rangga dengan sendu.

GISAS || CEO Penakluk (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang