part 14

68 2 0
                                    

Kahfi turun dari motornya dan segera masuk kedalam rumah yang mewah dan megah itu. Rumah yang bergaya keeropaan yang berwarna abu abu .

Kahfi berjalan dengan pelan ada raut wajah ketakutan diwajahnya sekarang. Kahfi sangat takut bila papanya dirumah karena papanya tidak suka melihat Kahfi keluar malam.

"Dari mana kamu?"berdiri seorang pria yang berkisaran usia 30an itu ditangga rumahnya. Kahfi yang awalnya terkejut mulai merasakan ketakutan. Pria yang diketahui papanya Kahfi yang bernama delan shakil antanara .Kahfi tidak pernah menyebutkan nama belakang papanya itu karena dia ingin tertutup Tanpa diketahui dari keluarga siapa.

Delan berjalan kearah Kahfi dengan tatapan dingin dan tajam."dari mana aja kmu pulang selarut ini haa"teriakan dari Devan mampu membuatnya diam.

"Kamu punya telinga kan dan punya mulut kenapa ga denger dan ga jawab perkataan saya "Kahfi yang menunduk memberanikan diri menatap papanya.

"Maaf..pa tadi Kahfi kerja kelompok "Kahfi menjawab jujur pertanyaan papanya itu.

Devan tepat berhenti dihadapan Kahfi menatap anaknya itu."plakkkk"bunyi tamparan terdengar jelas diruang keluarga.

Kahfi yang ditampar merasa perih disudut bibirnya. Menatap delan dengan tatapan sendu .

"Prank"Vas bunga yang ada didekat meja dilempar delan kearah Kahfi untung saja tidak mengenai dia.

"Bukkk"
"Bukkk"
"Bukkk"

"Akhh... Sakit pa"Kahfi berteriak kesakitan Perutnya ditendang oleh delan . Delan berjongkok dan mengelus rambutnya anaknya dengan sayang.

"Besok jangan diulangi lagi ya,sampai kamu ngulangin lagi lebih dari ini "delan tersenyum dan segera berdiri saat dia ingin melangkah terhenti oleh ucapan Kahfi.

Kahfi menahan sesak didadanya"pa..Kahfi capek pa gini teruss..Kahfi juga ingin pa kayak anak anak yang lain dapat kasih sayang dari mama papa . Selama ini Kahfi ga pernah ngerasain dipeluk papa , ga pernah ngerasain dicium sama papa mama, ga pernah diantar kesekolah kayak teman teman Kahfi waktu TK . Kahfi ga pernah dapat kasih sayang dari papa atau mama Kahfi iri pa. Sekali aja pa ngertiin Kahfi . Kahfi udh berusaha untuk kelihatan bahwa baik baik aja tapi Kahfi ga bisa gini teruss. Sakit pa.."Kahfi memukul dadanya pelan merasakan sakit yang dia tahan selama ini.

Dari usianya 5 tahun harus mandiri tanpa kasih sayang orang tua tanpa perhatian mereka. Dia selalu dikasarin ,mamanya pergi keluar negeri dan meninggalkan nya.

Delan membalikkan badannya dan melihat anaknya yang sudah tergeletak tak berdaya dilantai dengan wajah yang sudah lebam .

Delan tersenyum penuh arti"seharusnya kamu itu beruntung saya masih mau ngurus kamu. Lihat mama kamu aja ninggalin kamu untuk keluar negeri kan . Kmu bilang sakit? Saya yang lebih sakit karena ngurus anak yang ga berguna kayak kamu ,kamu itu anak yang ga saya harapkan ngertikan ?"menatapnya anaknya itu remeh.

Kahfi tersenyum manis mendengar ucapan papanya itu sama sekali tidak memikirkan ucapan kepadanya yang sudah berlebihan.

Kahfi menghela nafas berat"Kahfi udh usaha pa kasih semua yang Kahfi bisa Kahfi juara terus,Kahfi selalu ngikutin olimpiade semua itu ga cukup pa ?.untuk jadiin Kahfi anak yang berguna untuk papa "

Delan terkekeh"Itu ga seberapa ,kamu itu tetap ga ada gunanya sama saya "delan meninggalkan Kahfi dengan keadaan yang kacau .

Kahfi tersenyum paksa nyatanya semua yang dia lakukan selama ini tidak ada gunanya sama papanya. Kahfi merasakan dingin lantai menyatu dengan udara yang dingin membuat semakin tak berdaya.

Kahfi berusaha untuk berdiri tapi nihil kakinya keluar untuk melangkah . Kahfi tidak pernah menyesal karena telah dilahirkan didunia . Tapi dia hanya tidak terima dengan takdir sudah berusaha untuk merubahnya tapi tetap saja ending nya akan sakit .

Antara Benci & CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang