Dua bulan setelah pesta penetapan Yoongi sebagai pengganti Tuan Kim di perusahaan, Yoongi menjadi sangat sibuk. Setiap pulang ke rumah Yoongi selalu kelihatan lelah dan dalam dua bilan ini sudah kali kedua Yoongi berkunjung ke Jepang untuk urusan bisnis. Pagi ini Yoongi langsun masuk ke kamarnya karena cukup lelah karena penerbangannya di tunda. Ji Eun bahkan sudah tidur dengan nyenyaknya malam itu. Setelah selesai membersihkan dirinya Yoongi tidur dan memeluk Ji Eun dan ikut bergabung ke alam mimpinya. Pagi itu setelah sekian lama Ji Eun kembali merasakan pelukan hangat Yoongi yang sudah begitu ia rindukan.
Ji Eun menghela nafas lalu membalikan badannya agar bisa menatap wajah suaminya itu "dulu suamiku selalu di rumah, apa kamu sangat kesepian saat aku sibuk dulu? sekarag aku yang kesepian, lihatlah wajahnya lelah sekali" ujar Ji Eun mengelus wajah suaminya yang masih terlelap itu
"Kenapa appamu punya banyak sekali perusahaan dan bisnis ogh ? lihatlah suamiku jadi seperti ini" ujar Ji Eun
"Sayang kamu tidak suka appa punya banyak bisnis?"tanya Yoongi
"lihatlah matamu, dan kulit ini semakin pucat saja, sekretarismu itu pasti tidak memberikan makanan yang sehat untuk suamiku ini "ujar Yoongi
"datanglah dan bawakan aku makanan ke kantor sesekali" ujar Yoongi membenamkan kepalanya ke pelukan Ji Eun
"baiklah setidaknya aku harus keluar dari mansion ini agar aku tidak menjadi vampir lama lama ada disini" ujar Ji Eun
"kenapa tidak pergi belanja, atau ke caffe seperti Jisoo" ujar Yoongi
"dia masih cukup muda untuk melakukannya" ujar Ji Eun
"Jadi, Ji Eunku sudah tuakah?"tanya Yoongi
"Ah... pria ini kalau aku tua kamu juga" ujar Ji Eun menarik rambut Yoongi yang masih seperti bayi yang menyusu padanya
"sayang aku ingin sesuatu" ujar Yoongi
"dasar mesum" ujar Ji Eun
"yaaak Min Ji Eun kenapa mesum ogh aku bahkan belum bilang aku mau apa" ujar Yoongi
KAMU SEDANG MEMBACA
On You (when you feel the same feeling)
Fanfic"Aku memulainya bukan karena aku mencintaimu. Aku memilihmu karena aku merasakan apa yang kamu rasakan" "Aku terbiasa denganmu dan kini aku tak bisa hidup tanpamu" "Mari mulai segalanya perlahan, mari belajar untuk selalu bersama, hingga kita terbi...