Note :
Chapter 43 dan 44 adalah puncak masalah. Panjang tiap chapter lebih dari biasanya. Ada banyak sudut pandang, ada banyak subplot, dan seperti yang pernah author bilang, anggap aja nonton film/main game. Jadi sediakan waktu kalian untuk bertarung. Terima kasih.
// KERAJAAN
Ulang Tahun Gabriel dirayakan dengan megah. Kue-kue ulang tahun mewah berjejer, makanan-makanan dan berbagai stand juga bebas dipilih tamu undangan. Banyak orang penting dan terkenal yang datang ke kerajaan Mecas untuk merayakan hari itu. Seluruh bagian Istana terbuka untuk tamu undangan. Rakyat kerajaan Mecas juga diberi carnaval meriah di lapangan kerajaan. Semuanya menyenangkan bagi kerajaan Mecas hari itu.
Acara pertama adalah sambutan Raja dan prosesi pemotongan kue. Semuanya lancar, Gabriel senang, dan yang paling menegangkan adalah pidato dari sang kakak, Rafael. Tidak banyak yang tahu mengenai kondisi Rafael kecuali keluarga. Felix membantu Rafael berjalan menuju tengah tamu undangan dan dia memberikan Mic lalu memberikan Rafael semangat.
Semalaman Felix berusaha menyembuhkan trauma dan sakit mental yang sang putra mahkota alami. Ini adalah pembuktian apakah Rafael layak menjadi putra mahkota atau tidak. Rafael memegang mic dan sedikit gugup.
"Se..Selamat Ulang Ta..tahun Adikku. Gabriel" ucap Rafael pelan.
Felix tersenyum dan berkata "Kau pasti bisa pangeran"
"Selamat ulang tahun" Rafael menelan ludah dan melihat banyak orang yang memperhatikannya "Dulu kau adalah anak kecil yang selalu menggangguku saat berkuda. Sekarang kau punya mobil mewah yang bahkan lebih cepat dari kuda-kuda ku. Kau sudah besar dan senang rasanya melihatmu tumbuh menjadi apa yang kau mau. Tidak ada doa yang bisa kusampaikan selain berharap semua doamu terkabulkan. Kuharap ucapan singkatku ini bisa membuatmu semakin sayang kepadamu. Selamat Ulang Tahun, Aku menyayangimu Adikku"
Semua hadirin tepuk tangan dan Gabriel memeluk Rafael disertai ekspresi terharu dari Raja dan Ratu. Pesta berjalan lancar, semuanya bahagia, dan ada penampilan hiburan termasuk tarian yang dilakukan oleh Ratu dan 6 muridnya. Juna berdiri disamping Laura dan meladeni beberapa tamu yang terlihat tertarik dengan berlian Laura.
"Mereka tidak mungkin melakukan pembunuhan di tempat seramai ini kan?" bisik Satria ke Bara.
"Tidak ada yang tidak mungkin. Tapi kau tenang saja, Esta menjaga diluar dan Udara ada di atas, semua orang yang berbahaya akan mereka lumpuhkan sebelum sempat mendekati Juna" jawab Bara.
// BELAKANG PANGGUNG
Setelah Ratu dan muridnya selesai tampil dia duduk dibelakang panggung dengan kesal. Banyak makanan yang disediakan dan para penari makan dengan lahap. Ratu mengecek handphonenya tapi tidak ada respon dari Bayu maupun Aaron.
"Bagaimana mungkin Bayu dan Aaron gagal membunuh Juna kemarin malam?" tanya Ratu dengan kesal.
"Mungkin mereka salah perhitungan Ratu" ucap salah satu murid yang sedang minum air lemon.
"Tapi artinya ini bagus kan, kita punya kesempatan untuk memenangkan perburuan" ucap Murid yang lain.
"Masalahnya kedua perguruan itu adalah perguruan tercerdas dan paling ahli senjata. Mereka saja tidak bisa apalagi kita" murid lain juga bicara.
"Kau tidak boleh begitu, kita harus percaya diri" sambung yang lain.
"Para penari, setelah makan Raja memerintahkan kalian untuk pergi ke taman, akan ada foto bersama para tamu undangan" ucap seorang Staff kerajaan.
"Tunggu lebih sore, kita bergerak saat pengunjung mulai sedikit" bisik Ratu ke murid-muridnya.
Murid-muridnya menyelipkan belati di balik kostum tari mereka. Mereka melihat diantara kerumunan, Juna sebenarnya sangat mudah untuk didatangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Bebek yang buruk kisah cintanya (SKY)
Fiksi RemajaNama gue Juna, dan Gue gay. Gue ketemu dia, laki-laki paling straight yang gue kenal. Gue juga ketemu teman-temannya, orang-orang paling random yang pernah gue temuin. Nama gue Satria, gue normal. Sekian terima kasih 🔕🔕 Romance - Friendship - Acti...