Begadang setiap hari sudah menjadi rutinitas Mark dan Haechan setelah memiliki bayi. Keduanya berbagi tugas sebaik mungkin meskipun tidak bisa di pungkiri jika peran Haechan jauh lebih banyak jika di bandingkan Mark.
Melelahkan? Memang sangat melelahkan tapi di saat bersamaan mereka berdua juga menikmati proses menjadi orang tua.
Saat ini jam sudah menunjukkan pukul setengah 2 dini hari, akan tetapi Mark masih berusaha menidurkan Eunseok yang terbangun. Lelaki itu sudah mengganti popok anaknya, tapi anaknya itu masih tidak ingin tidur.
Ingin membangunkan Haechan, akan tetapi lelaki manis itu juga baru tertidur kurang lebih 45 menit yang lalu. Alhasil Mark tidak jadi membangunkan Haechan.
Lelaki itu memilih untuk berjalan-jalan di area rumah, siapa tahu anaknya ini memerlukan suasana baru untuk membuatnya merasakan kantuk. Mungkin di kamar terus membuat Eunseok merasa bosan.
Beberapa waktu berlalu, akan tetapi tidak ada tanda-tanda Eunseok akan tidur. Yang ada bayi itu justru semakin rewel dan merengek. Mark tidak tahu dimana letak kesalahannya.
Setelah kembali ke kamar, Mark menatap Haechan yang tertidur dan terlihat lelap sekali. Ia memperhatikan anaknya dan Haechan secara bergantian. Di satu sisi dia tidak tega membangunkan Haechan, di sisi lain dia juga sudah mulai mengantuk.
Dan pada akhirnya Mark memilih untuk mengusik tidur lelaki manisnya. Tentu saja dengan perasaan bersalah Mark mengguncang bahu Haechan lembut.
"Haechanie ... " panggil Mark pelan. Tindakannya membuat Haechan mengerjapkan mata.
Lelaki manis itu menyesuaikan penglihatan dengan penerangan yang ada di kamarnya.
"Mark hyung belum tidur? Ini jam berapa?" tanya Haechan dengan suara pelan dan seraknya.
Mark memasang senyum bersalahnya "Maaf mengganggu tidur mu, tapi aku tidak bisa menidurkan Eunseok lagi" ucapnya sembari menyerahkan Eunseok ke pelukan Haechan.
Haechan tersenyum sembari menerima bayinya, sekalipun matanya masih sangat mengantuk.
Haechan memperhatikan jam, dan terkejut ketika mendapati waktu menunjukkan pukul setengah 3 lebih.
"Kenapa tidak membangunkan aku dari tadi? Besok kau juga masih harus ke kantor Mark hyung" ucap Haechan.
"Sssstt sudah, kau tidurkan dulu Eunseok. Baru setelah itu kau bisa memarahi ku Haechanie" Mark menjawab guna menenangkan Haechan.
Haechan menghela nafasnya, tapi juga menuruti perkataan lelakinya. Haechan tidak ingin memperburuk suasana hanya karena permasalahan ini.
"Mark hyung kesini" pinta Haechan pada lelaki yang lebih tua saat Mark ingin memejamkan mata. Tangannya menepuk bagian kosong di antara mereka, meminta Mark agar mendekat ke arahnya.
"Hm ... " gumam Mark pelan yang memang sudah di lingkupi rasa kantuk. Ia menggeser tempatnya dan memeluk dua kaki Haechan yang lurus. Menjadikan nya sebagai guling.
Dengan menidurkan Eunseok, Haechan sekaligus memberi usapan lembut pada kepala lelakinya. Seakan-akan memberi kenyamanan pada dua orang berharga dalam hidupnya.
Dan tidak berapa lama Haechan mendengar dengkuran harus dari lelaki yang lebih tua. Haechan kembali tersenyum melihatnya.
Haechan beralih pada bayinya yang sedang menyusu. Mata bayi tersebut juga masih terlihat segar, tidak ada tanda-tanda jika Eunseok mengantuk.
"Ada apa hm? Kau tidak ingin tidur? Ini masih dini hari sayang?" ucap Haechan berbicara dengan bayi yang sama sekali belum mengerti ucapan nya.
Yang di ajak bicara justru menggerakkan tangan nya, serta memekik seakan merespon perkataan eommanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding Ring's || Markhyuck || [Completed]
Fiksi PenggemarBXB, MPREG Tepat sehari sebelum pelaksanaan pernikahannya dengan sang kekasih, Haechan mendapat berita yang mengharuskan nya untuk merelakan pernikahan nya demi sang adik kesayangan. "Bagaimana aku bisa menikah dengan orang lain sementara aku mencin...