11. Broken heart

766 66 2
                                    

Selama pesta dansa berlangsung selama itu pula Chaca melihat kebersamaan Lisa dan Jeka. Mereka tak sekalipun menghiraukan orang-orang yang menatapnya sinis, terlebih lagi fans Jeka yang patah hati melihat Jeka memilih Lisa sebagai pasangannya. Bukannya apa-apa, hanya saja itu terbilang mustahil karena mereka dikenal kurang akrab dan selalu bertengkar ketika bertemu. Jeka yang dingin dan sangat ketus terhadap cewek dan Lisa yang keras kepala tidak akan mau mengalah kepada Jeka. Bagaimana mungkin sekarang mereka bisa tersenyum manis satu sama lain meski terlihat masih ada perdebatan kecil yang mereka bicarakan. Tetap saja itu mengherankan bagi orang-orang.

Pandangan Chaca tak sekalipun berpindah dari Lisa. Ia diam-diam memandang Lisa dari kejauhan sambil meneguk orage juice. Sedikit kecewa karena Lisa menolaknya kemarin dan sekarang Chaca tahu siapa laki-laki pertama yang mengajak Lisa menjadi pasangannya. Chaca kalah cepat dari Jeka yang mendahuluinya.

Chaca tak ikut berdansa seperti teman-temannya. Jay tengah berdansa dengan Rose, terlihat mereka tersenyum malu satu sama lain. Mingyu bersama Mina. Chaca sedikit bingung sejak kapan Mingyu mendekati Mina. Entahlah.

Dan terakhir Bambam sekarang tengah membututi Jiyo dari belakang berusaha membujuk Jiyo agar mau berdansa dengannya. Chaca terkekeh pelan melihat sahabatnya memohon mohon dengan wajah memelasnya kepada Jiyo. Tampaknya tak ada harapan Bambam untuk berdansa dengan Jiyo karena gadis ini menolaknya mentah-mentah.

"Gak dansa lo cha? liat tu dia nungguin lo daritadi." Tanya Yugi menghampiri Chaca setelah mengambil beberapa dessert dimeja hidangan.

Oke, satu lagi Chaca lupa bukan cuma dirinya yang tak ikut berdansa. Tapi Yugi juga. Laki-laki ini sangat cuek akan hal seperti itu.

Melirik ke arah gadis yang dimaksud Yugi, gadis itu sedang duduk manis sambil menatap orang-orang berdansa. Chaca kasihan melihatnya sendirian tapi ia juga tidak ingin sikap baiknya salah diartikan olehnya.

"Gue gak mau ngasih harapan palsu ke dia takutnya dia malah baper." Jawab Chaca kembali meneguk minumnya.

"Bukannya selama ini itu yang lo lakuin ke dia." Chaca mengangkat satu alisnya.

"Gue gak pernah ngasih harapan apa-apa sama Una. Gue bersikap baik karena dia fans gue. That's all." Ucap Chaca jujur.

Yugi hanya mengangguk paham sambil menikmati dessertnya. Melirik ke arah Una yang berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah mereka. Yugi menyunggingkan senyumnya lalu menatap Chaca.

"Fans lo mau kesini tuh. Sebagai idola yang baik lo harus melayani fans lo dengan baik juga." Tukas Yuqi menepuk pelan bahu Chaca sebelum beranjak pergi.

Berpapasan dengan Una, Yugi hanya menatapnya sekilas tanpa senyum sedikitpun membuat Una menatapnya heran. Apa ada yg salah darinya? Entahlah, laki-laki es itu memang selalu bersikap seperti itu padanya.

"Hai cha. Kamu nggak ikut dansa?" Sapa Una ramah. Setelah beberapa menit dia menunggu akhirnya Una memberanikan diri menghampiri Chaca walaupun dalam hati Una berharap Chaca menghampirinya namun tampaknya laki-laki yang memiliki senyum manis ini sangat tidak peka.

Chaca menggeleng pelan. "Gue gak punya patner buat diajak dansa."

"Masa sih gak punya partner. Sebanyak ini fans cewek kamu kok gak dianggep sih. Pasti salah satu dari mereka mau dansa sama kamu."

Chaca tergelak pelan. Una ada benarnya. Dari tadi sebenarnya sudah banyak cewek yang mengajak Chaca berdansa tapi dianya sendiri yang tak ingin. Melihat Lisa bersama Jeka cukup membuat Chaca patah semangat untuk menikmati acara ini.

Una membentangkan satu tangannya ke arah Chaca membuat laki-laki ini mengerutkan alis bingung.

"Ayo."

High School Love Story [Liskook & 97 liner]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang