Pertama Kali Dimalam Itu

2.9K 25 4
                                    

Sore itu, hujan gerimis melanda kotaku. Aku yang duduk dibalkon kost'ku sedang menikmati suasana hujan gerimis, tiba-tiba teringat kembali kenangan lama yang membuatku mempunyai kebiasaan unik dan aneh. 

Sebenarnya apa yang dulu sudah kulakukan sehingga aku memiliki kebiasaan ini. Itu pertanyaan yang ada dibenakku selama ini. Sebelum kenanganku terbang jauh, akupun menyeruput kopi hangat ditanganku dan kenangan itupun dimulai.

Kejadian itu terjadi sekitar pertengahan 90'an dan aku saat itu masih kecil, mungkin baru menginjak sekolah dasar. Aku punya seorang kakak cewek, namanya Kak Desi yang usianya terpaut jauh denganku. Sehari-hari aku diasuh dan diajak main oleh kakakku karena orang tua kami sering keluar kota. Kejadian itu bermula bukan dari kakakku, melainkan dari temannya, namanya Kak Grace. Kak Grace sangat cantik, wajahnya imut, kulitnya putih bersih dan wangi.

Hari itu Kak Grace datang kerumah untuk menginap dan menemani kami selama satu malam. Setelah siang sampai sore hari kami puas bermain, malam haripun tiba, inilah saat pertama kalinya aku merasakannya. Malam hari itu didepan rumah kami ada sekolahan yang mau berangkat berwisata (study tour atau semacamnyalah), Kak Grace dan kakakku naik keatas meja dan duduk dengan posisi merangkak sambil nungging melihat keluar jendela. Karena keduanya sepertinya asik ngobrol sambil tertawa diatas meja, aku yang penasaran mencoba untuk ikut naik keatas meja. (Posisinya terlihat seperti ini)

Kuambilah kursi disamping meja, kutaruh dibelakang Kak Grace yang sedang posisi merangkak nungging diatas meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kuambilah kursi disamping meja, kutaruh dibelakang Kak Grace yang sedang posisi merangkak nungging diatas meja. Saat aku berdiri dikursi, didepan wajahku ada pantat nungging Kak Grace yang memakai celana ketat. Tiba-tiba terdengar...

bunyi yang lembut disertai aroma yang hangat dan pekat mengarah kewajahku. Saat kuhirup aroma itu, sekujur tubuhku terasa panas, ada sensasi getaran yang menggelitik ditubuh bawahku, nafasku mulai berat melihat pantat didepan wajahku mengeluarkan udara yang hangat dan bau. Aroma itu seperti memanggilku untuk menciumnya. Kudekatkanlah sedikit demi sedikit wajahku kearah pantat Kak Grace sambil kuhirup sedikit demi sedikit dan menikmatinya. Lalu setelah aku menikmatinya, kutepuk pantatnya dan berkata:

Dio: "Kak, barusan ada keluar dari sini itu apa kak? Kentut Kak Grace ya?" (menunjuk kearah pantat)

Kak Grace dan kakakku kaget dan menoleh kearahku

Kak Grace: "Eh. Kok kamu ada disitu?"

Aroma itu tercium kakakku kemudian berkata.

Kak Desi: "Barusan kamu kentut ya, Grace?"

Kak Grace: "Iya, hehehe." (sambil mengipas kipas kentutnya)

Kak Desi: "Dih, bau banget!. Lihat tuh adikku kamu kentutin, wajahnya sampai merah gitu"

Kak Gracepun tertawa sambil memelukku dan berkata.

Kak Grace: "Aduhh maaf ya. Dio, barusan cium kentut kakak ya? Kamu gak apa apakan?"

Dio: "Iya, tadi ada yang anget-anget keluar dari situ." (menunjuk kearah pantat)

Kak Grace: "Hhhahahaha. Gimana, bau banget ya kentut kakak? Kamu suka?"(candanya)

Dio: "Ehhhmm enggak tau, tapi pas aku cium tadi pantat kakak anget-anget gitu deh."(jawaban anak yang kaget menghirup kentut pertama kalinya)

Kak Grace tertawa mendengar jawabanku.

Kak Grace: "Maafin kakak ya, lagi masuk angin hhehe. Sebagai gantinya, gimana kalau malam ini kamu tidur sama Kak Grace ya, nanti aku kelonin deh."

Dio: "Eehmm." (senyum sambil mengangguk)

Waktu tidurpun tiba, aku terbaring disamping Kak Grace tapi aku tidak bisa tidur. Sepanjang malam aku terus kepikiran kejadian barusan, sambil sesekali aku melirik kearah pantatnya. Saat aku menarik nafas panjang, sensasi kentutnya masih terasa. Nampaknya aku menyukai kejadian barusan. Seperti terusik dengan kegelisahanku, Kak Grace terbangun

Kak Grace: "Masih belum bisa bobo ya? Kenapa?."

Dio: "Kak, sepertinya aku suka deh sama Kak Grace."

Kak Grace: "Tadi baru aja aku kentutin, kamu langsung suka. Ada-ada aja deh kamu. Udah yuk bobo aja, sini kakak puk-puk'in."

Akupun mendekap pelukannya, menarik nafas panjang untuk menghirup sisa-sisa aroma kentutnya dan tertidur pulas dipelukannya.

SnifferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang