💍Delovia «1»💍

87 10 32
                                    

"Dengarkan ramalan saya baik-baik, karena saya tidak akan mengulanginya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dengarkan ramalan saya baik-baik, karena saya tidak akan mengulanginya lagi." Tiga anak remaja mengangguk paham dengan penjelasan dari wanita peramal di hadapan mereka itu.

Wanita peramal itu menunjuk pada perempuan remaja berambut sebahu. "Kau selalu dikelilingi aura positif, tapi tidak selamanya. Terkadang ada aura negatif yang mengikutimu, tapi aura positif lebih sering mengikutimu. Kau beruntung, gadis muda. Senantiasalah merasa bahagia, agar aura positif itu selalu menyertaimu."

"Aku merasa jauh lebih baik." Perempuan berambut sebahu itu mengelus dadanya dengan lega.

"Selanjutnya kau." Wanita peramal itu menunjuk pada perempuan satunya lagi, yang berambut kepang dua.

"Kosong, hidupmu kosong bagai kaleng makanan tanpa isi. Kau menjalani kehidupan seakan tidak ada hal bermanfaat yang harus diperhatikan, kau merasa bukan siapa-siapa selain manusia yang menunggu kematian. Aura positif atau negatif, sulit untuk mendekatimu. Sebisa mungkin kau harus melakukan perubahan pada kehidupanmu, sebelum kau merasa hampa selamanya."

Perempuan berambut kepang itu menghembuskan napasnya setelah hampir tak bernapas selama wanita peramal itu meramalkan kehidupannya. "Tidak heran, karena semua itu memang sesuai."

"Lalu yang terakhir, kau!" Wanita peramal itu menunjuk pada seorang pemuda, yang sudah tidak sabar mendengar ramalan tentangnya.

"Saat ini, aura positif sedang menyertaimu. Tapi itu tidak berlangsung lama, dalam waktu dekat, akan banyak aura negatif yang menghampirimu. Berhati-hatilah sedikit lebih tinggi, aura negatif itu bisa datang dalam bentuk apa saja. Entah itu bencana, kabar, keadaan, atau kesehatanmu. Berwaspadalah, anak muda."

Itulah ramalan terakhir yang wanita peramal itu jelaskan. Tiga orang remaja itu meninggalkan tempat peramal dan pulang dengan hati yang puas, pemuda itu mendadak merasa takut. Ia dengan cepat percaya pada ramalan barusan. "Bagaimana aku mengatasi aura negatif yang akan mendatangiku nantinya?"

"Jangan mudah percaya pada ramalan, Yosua." Sahut Karen, perempuan berambut kepang.

"Ramalanmu masih lebih baik, Karen. Aku ikut prihatin pada hasil ramalan Yosua, tapi aku yakin aura negatif yang dikatakan peramal tadi, tidak akan berdampak besar pada kehidupanmu kok, Yosua. Kau percaya pada ucapanku 'kan, Yosua?" tanya Dhelsi, perempuan berambut sebahu yang dapat ramalan paling bagus.

Yosua tidak menjawab, dia hanya mengangkat kedua bahunya dengan bersamaan dan menatapi matahari terbenam. "Sudah mau malam, lebih baik kalian berdua segera pulang. Tidak baik perempuan pulang saat senja menjelang malam."

"Terima kasih untuk perhatianmu, Yosua. Kamu hati-hati ya, pulangnya."

"Kalian juga."

💍☠️💍

Yosua tidak langsung pulang ke rumahnya, ia pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Felick, ayahnya. Tanpa kesulitan mencari ruang inap ayahnya, Yosua menginjakkan kakinya di ruangan ayahnya dirawat dan menutup pintunya kembali.

Delovia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang