4

232 31 5
                                    

Maaf chapternya berantakan ㅠㅠ udah aku ubah lagi dan masih sama. Ini aku buat chapter baru padahal udah rapi pas habis update ngasal lagi skskskk maaf ya kalau buat kalian bingung 😭😭



















.
.
.
.
.

" Waah! "

Yoshi menatap tak percaya pada pantulan dirinya di cermin.

" Aku bukan monster lagi.. "

Mashiho mengangguk semangat. Ini perubahan terbesar dari Yoshi.

Selama ini Mashiho menemani Yoshi. Mengajarinya bagaimana memperlakukan seseorang dengan baik dan benar. Yoshi menuruti semua aturan-aturan yang Mashiho berikan meski sempat beberapa kali cekcok karena ego Yoshi yang begitu besar.

Lambat laun sosok Yoshi yang sebelumnya memiliki manik safir yang memancarkan aura mengerikan telah sirna, tak ada lagi tindik diantara alis Yoshi, tak ada lagi aura hitam mencekam, tak ada lagi taring yang mencuat dari barisan giginya.

Dan hari ini, Yoshi sore tadi telah menyelamatkan anak jalanan yang hampir terlindas kereta. Ia melihat kereta tersebut mengerem kuat dan segera menghampiri sang masinis agar orang tersebut mau meminta maaf. Anak kecil tersebut juga minta maaf karena kesalahannya bermain di sekitar rel kereta. Yoshi mengantar pulang anak itu dengan selamat, menyambut sapaan hangat keluarga anak kecil itu kemudian kembali ke istana.

Tentu saja tanpa Mashiho. Lelaki manisnya itu sibuk mengurus masalah kerjaan bersama sang penasehat. Yoshi tidak tau masalah apa itu.

" Tandukmu hilang! " Mashiho memekik senang dan dengan reflek memeluk leher Yoshi.

Yoshi agak oleng namun dengan cepat mengembalikan posisinya. Ia mengangkat tubuh Mashiho dan menggendongnya ala koala.

" Terimakasih.." satu kecupan Yoshi berikan pada kening Mashiho. Membuat Mashiho reflek memejamkan kedua matanya.

Mashiho menikmati kecupan itu.

Mashiho tersenyum melihat Yoshi yang menampilkan senyuman hangatnya dan tatapan teduhnya. Ia menangkup wajah Yoshi dengan tanganya. " Dengan begini kamu bisa pulang kan? Kamu akan di terima lagi disana "

Yoshi menatap dalam mata Mashiho yang berkaca-kaca.

" Jangan sedih.. Aku tetap tak bisa pulang karena sayapku yang patah "

Ah benar..

Bagaimana Mashiho bisa lupa.

***

Langit nampak lebih gelap namun tetap tak ada tanda-tanda hujan akan turun.

Mata safir itu menatap ke langit malam yang hitam. Sehitam masa lalunya.

" Apa aku benar-benar bisa pulang? " gumamnya pada angin.

Sungguh, Yoshi ingin pulang. Ia tak ingin berlama-lama disini meski Mashiho adalah alasannya tinggal.

Perang batin menyiksanya. Dalam fikirannya ia menginginkan rumah hangatnya dengan anak anjingnya yang menggemaskan. Namun lain dengan hatinya yang kukuh ingin menetap.

Mengingatkannya pada perkataannya sendiri bahwa ia telah mengikat lelaki manis yang telah berhasil membuatnya berubah.

Mengingatkannya pada ucapan lelaki manis itu untuk tak meninggalkan. Menekannya untuk tak menyakiti lelaki dengan hati semurni milik Takata Mashiho.

TRUST - Yoshiho (cek chapter dahulu ya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang