10

24 5 3
                                    

Hai 👋
Hello 👋👋
Annyeong Yeorobuuunnn👋👋👋🤗

Aku kembali lagi hehehe
Sebelum baca jangan lupa klik bintangnya ⭐ dulu ya

Bantu Tandain Typo Okee
Happy Reading


Sesampainya dirumah Afsa langsung mengganti pakaiannya dan meletakkan seragam serta jas OSIS Gana kedalam mesin cuci.

Melihat jas OSIS Gana, Afsa jadi teringat kejadian saat Gana mengobati dahinya tadi, sudut bibirnya pun tertarik membentuk senyum manis.

Bayangan wajah tampan Gana yang berada tepat didepan wajahnya, masih tersimpan dengan jelas di kepala Afsa.

"Gue masih nggak percaya, Gana bisa kaya tadi," gumam Afsa.

"Ck, apaan si ngapain gue mikirin dia,"

.
.
.

Kini pagi telah datang kembali, Afsa sudah siap dengan seragam sekolahnya dan sekarang duduk di meja makan untuk sarapan bersama bundanya.

"Masak apa hari ini Bun?" tanya Afsa pada bundanya.

"Bunda bikin nasi goreng seafood," jawab sang bunda.

"Wihhh enak nih, bawa buat bekal sekalian boleh nggak bun?"

"Boleh, bawa aja bunda masak banyak kok sekalian buat Alea biar nanti makan bareng-bareng."

"Okeee siapp."

"Ohh iya, tadi waktu bunda mau nyuci baju, bunda liat ada jas OSIS, itu punya siapa?" tanya bunda.

Afsa terkejut mendengar pertanyaan bundanya, dia bingung harus menjawab bagaimana sekarang.

"Emm itu punya temen Afsa Bun," jawab Afsa seadanya.

"Kenapa bisa ada di kamu?" tanya bunda lagi.

"Emm itu- emm-," Afsa bingung harus jawab apa, mana mungkin Afsa menceritakan tentang pembullyan yang dia alami. Pasti bundanya akan sangat khawatir jika tau. Tapi belum sempat Afsa menjawab bundanya sudah menyela dulu.

"Bilang aja punya pacar kamu, apa susahnya si, Sa," ucap bunda menggoda Afsa.

"Bukan bunda, Afsa kan nggak punya pacar," sangkal Afsa.

"Masa putri bunda yang cantik ini ngga punya pacar, nggak mungkin, 'lah," bunda tidak percaya dengan ucapan Afsa.

"Beneran bunda ihh, Afsa nggak punya pacar," rengek Afsa.

Jangan heran, beginilah Afsa. Saat bersama bundanya dia bisa berubah jadi seperti anak perempuan tapi jika diluar rumah dia akan jadi anak perempuan yang jutek dan emosian.
Sebenernya kalo sama bundanya suka emosi juga si cuman nggak sampe teriak-teriak aja dia takut kualat kayanya.

"Iya deh iya bunda percaya," ucap bunda Afsa sambil menyiapkan bekal untuk Afsa.

"Ini buat kamu, Alea, satu lagi buat yang punya jas OSIS itu ya," bunda masukin tiga kotak makan ke totebag buat dibawa ke sekolah Afsa.

"Ngapain bawa buat Gana juga bunda, nggak usah," ujar Afsa sedikit tidak setuju dengan yang bunda buat.

"Ohhh namanya Gana," bunda mengangguk-anggukkan kepalanya sedikit meledek Afsa lagi.

Afsa langsung menutup mulutnya yang keceplosan menyebut nama Gana.

"Mulut sialan," lirih Afsa memukul pelan mulutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang