Chapter 12

29.8K 1.7K 1
                                    

Assalamualaikum hellaw guyss, kalau kalian suka cerita ini.
Share ke teman-teman kalian yaa
Syukron...♡

Happy reading🌻
.
.

Pukul 23:10 Afiza masih mencari keberadaan Sinta, dari selesai acara ia tak melihat sahabatnya itu. Afiza terus berjalan menyusuri area asrama putri.

"Assalamualaikum, kamu lihat Sinta nggak?". Tanya Afiza pada salah satu santri.

"Waalaikumussalam, ana nggak lihat Ning".

"Eh panggil Afiza aja, kita kan teman".

"Hehe biar sopan Ning Afiza".

"Panggil Ning kalau ada Gus Aidan atau keluarga ndalem aja, selain itu panggil Afiza, oke?". Tutur Afiza seraya memegang bahu temannya.

"Iya A-Afiza".

"Yaudah syukron ya, assalamualaikum".

"Waalaikumussalam".

Karena tak kunjung menemukan sahabatnya itu, kini Afiza kembali ke ndalem. Abah Rofiq dan ummi Fatimah sudah tertidur, dan hanya ada suaminya yang menunggunya di ruang tamu.

"Assalamualaikum mas"

"Waalaikumussalam, loh kok mukanya cemberut gitu sayang, kenapa?".

"Afiza nggak ketemu Sinta, kira-kira kemana ya? gak biasanya dia ngilang gini, biasanya pasti pamit sama Afiza". Afiza memerosotkan bahunya.

Gus Aidan segera memeluk istrinya itu dan menyenderkan kepala Afiza di dada bidang miliknya.
"Udah gak usah terlalu dipikirin sayang, mungkin Sinta ada urusan mendadak jadi gak sempet bilang sama kamu dulu. Yaudah sekarang ke kamar aja ya, istirahat!". Afiza mengangguk pelan.

**

Keesokan harinya, Afiza membantu ummi Fatimah menyiapkan sarapan untuk semua keluarga ndalem. Hingga sarapan selesai, Gus Aidan mengajak Afiza untuk pindah ke rumah barunya.

"Mas beli rumah beneran?". Cengo Afiza.

"Nggak, rumah barbie! ya iya lah humairah ku". Gus Aidan mengacak rambut istrinya yang berbalut hijab dengan gemas.

"Terus abah sama ummi tinggal berdua dong sama kayak mama papa?".

"Heem, lagian disini kan rame banyak santri juga".


Tokk... Tokk.. Tokk!

"Assalamualaikum". Gus Aidan membukakan pintu.

"Waalaikumussalam, loh abang sama mbak Ziya kesini kok gak ngabarin dulu?".

"Iya Dan, soalnya mendadak hehe". Jawab Gus Ali dengan cengiran khas miliknya.

"Kebiasaan deh apa-apa selalu ndadak, gih masuk!".

"Abah sama ummi kemana, Aidan?". Tanya Ning Ziya.

"Sebentar mbak, Aidan panggilin".

"Biar Afiza aja mas yang manggil".

"Oh yaudah sayang".

Kemudian abah Rofiq dan ummi Fatimah turun untuk menemui putra dan menantunya.
"Loh tumben kesini gak kasih kabar nak?".

"Iya bah, ini Ali sama Ziya mau langsung pamit ke Mesir, mau melanjutkan pendidikan disana".

Uhibbuka Fillah Gus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang