Kedatangan murid bermata biru
****
"Selamat pagi anak-anak, tetap tenang dan duduk di bangku kalian masing-masing hari ini kita belajar" seru Takeda saat dirinya sudah berada didepan sana sehingga membuat semua atensi mata seluruh kelas memandang kearah guru sekaligus wali kelas 2-A dimana Osamu, Suna, Bokuto dan Kageyama berada didalam kelas tersebut
Osamu sontak berdiri tidak percaya dengan apa yang dirinya lihat sekarang, sekolah ini sudah gila itulah yang ada dipikiran Osamu sekarang ini. Takeda yang melihat Osamu berdiri pun lantas mengalihkan pandangannya menatap anak didiknya sembari mengerutkan keningnya.
"Ada sesuatu Osamu?" tanyanya dengan nada yang terdengar biasa saja namun entah mengapa justru memuakkan bagi Osamu
Osamu memejamkan kedua matanya sejenak, sebelum akhirnya membuka kedua matanya kembali dengan pandangan mata yang terlihat tajam menatap sang wali kelas tanpa memperdulikan status mereka sebagai seorang guru dan murid.
"Apa bapak sedang bercanda sekarang?" seru Osamu mengertakan gigi-giginya kesal berusaha untuk mengontrol emosinya
"Apa maksudmu Osamu? Jika kamu sedang ada masalah sebaiknya kembali ke asrama dan jangan membuat keributan disini" tegur Takeda secara tiba-tiba mengubah nada bicaranya yang kini terkesan lebih dingin berbanding terbalik dengan yang tadi
Brak
Osamu memukul meja kencang sehingga menimbulkan suara yang sangat nyaring, tanpa memperdulikan Osamu, Takeda sontak berjalan menghampiri adik dari Atsumu tersebut dengan wajah tanpa ekpresi miliknya.
"Semua murid-murid disini sedang diambang kepanikan dan ketakutan setelah teman-teman kami mati tanpa ada yang tahu siapa pembunuhnya dan sekarang bapak meminta kita untuk tetap belajar!" bentakan Osamu lontarkan pada walik kelasnya namun tidak ada respon apapun yang Takeda tunjukan
Takeda menepuk pundak Osamu pelan, "Kamu berpikir jika pihak sekolah hanya diam saja? Tanpa mencoba untuk mencari tahu siapa dalang dibalik semua ini?" ucapnya dengan teramat santai
Takeda tertawa pelan, sebelum akhirnya ia menghentikan tawanya lalu memandang semua muridnya secara bergantian tanpa terlewat satupun, lalu mendudukkan dirinya diatas meja Osamu.
"Pembunuhan ini tidak ada hubungannya dengan kalian bukan? Kalau begitu tugas kalian tetap belajar. Jadi tetaplah menjadi murid yang baik" Takeda tersenyum manis ia mengetuk beberapa kali meja Osamu
"Ini tidak masuk akal pak! Kenapa disaat kekacauan ini bapak malah masih berpikiran untuk menyuruh kami belajar?" teriak Kageyama tidak Terima
Kageyama mendekati Takeda, disusul oleh Bokuto dan Suna, karena keduanya tahu jika sekarang ini Kageyama sedang dikuasai oleh emosinya dan bisa saja Kageyama menghajar Takeda langsung tanpa aba-aba.
"Apa bapak gak punya rasa empati sedikit pun? Apa sekolah ini memang gila seperti ini?" tanya Kageyama tidak percaya pasalnya beberapa menit yang lalu dirinya mendapatkan kabar dari temannya Yamaguchi jika Hinata sudah tewas terjatuh dari atas gedung
Tentu saja, Kageyama sangat yakin jika Osamu, Bokuto atau bahkan Suna belum mengetahui soal ini.
"Pak tolong setidaknya biarkan kami menghadiri pemakaman teman-teman kami dan melihatnya untuk terakhir kalinya" kali ini Bokuto yang bersuara karena dirinya ingin sekali menghadiri pemakaman teman-temannya yang sudah tewas untuk menberikan penghormatan terakhir kalinya
KAMU SEDANG MEMBACA
EYES [HAIKYUU]
Fanfiction"Sepasang mata itu selalu mengawasi kita, pastikan kalian bersembunyi di tempat yang aman atau nyawa kalian akan melayang" Teror demi teror terus terjadi disekolah Haikyuu High School, banyak siswa ataupun guru yang tewas akibat teror tanpa rupa. ko...