Sinar mentari baru saja muncul dan menyinari bumi, tetapi seorang gadis kini sudah siap dengan seragam SMA yang pas di tubuhnya, tidak ketat dan juga tidak kebesaran. Setelah merasa dirinya siap, ia mulai keluar dari kamar dan menuruni tangga dengan cepat menuju dapur kemudian menyapa seorang wanita paruh baya yang saat ini tengah bertempur dengan alat-alat dapur di atas perapian.
"Good morning Mamiku tercintaah," sapanya sambil memeluk wanita paruh baya itu dari belakang.
"Morning too dear," balas wanita itu.
"Mami lagi apa, nih?" tanyanya.
"Mami lagi masak makanan kesukaan Alexa dan bang Al."
Gadis itu adalah Alexa, atau lebih tepatnya Alexandra Naira Anderson. Dan yang sedang berbicara dengannya adalah Sera Anderson, maminya.
"Di mana bang Al, Sayang?" lanjut Sera.
"Mami kaya gak tahu bang Al aja. Dia kan selalu tidur lagi sehabis shalat subuh," jawab Alexa dan mulai membantu maminya menyiapkan sarapan pagi.
"Alexa, panggil bang Al, gih!"
"Siap, Mami."
Setelah itu, Alexa berlari ke lantai atas untuk memanggil sang abang. Sesampainya di depan kamar abangnya, Alexa mengetuk pintu kamar sambil terus memanggil abangnya.
"Bang Al, bangun! Abang Alex-ku tersayang, bangun yuk!" teriak Alexa.
Karena tidak mendapatkan jawaban dari dalam, Alexa langsung membuka pintu dan berusaha membangunkan Alex dengan berbagai cara. Mulai dari mengguncang tubuhnya, menepuk pipi, dan hal lainnya, tetapi tidak ada satu cara pun yang membuat sang abang bangun. Karena sang abang tak kunjung bangun, ia pun berteriak tepat di telinga Alex.
"BANG ALEX BANGUUN SUDAH PAGI, IIHHH!" Teriakan Alexa membuat Alex sang abang-saudara kembarnya-terbangun dengan sekali gerakan karena terkejut dan hampir saja membuat Alexa terjatuh dengan tidak elit, jika saja ia tidak cepat menghindarinya.
"Apaan sih Ca? Berisik banget! Gatau orang lagi ngantuk, apa?" serunya.
"Habisnya Abang gak cepat bangun sih ... Eca kan kesel! Tuh, mami nyuruh Abang bersiap karena udah pagi tauk," kesal Alexa mengembungkan pipinya membuat ia terlihat lucu di mata Alex.
"Emang sekarang jam berapa, sih?" tanya Alex.
"Udah jam 06.15 WIB, Abang. Makanya ayo bangun, entar Eca telat ke sekolahnya ..., " rengek Alexa menarik tangan dan menyuruh abangnya bangun.
"Ayo Abang, bangun iih ... Eca gamau telat ke sekolah ... mami udah siapin sarapan dengan menu spesial kesukaan kita .... "
"Iya, iyaa ... ini Abang bangun," ucap Alex lesu.
"Yaudah cepet!" gertak Alexa.
"Yaudah kamu keluar dulu! Abang mau mandi."
"Awas aja kalau tidur lagi, Eca siram Abang pake air comberan bekas cuci piring mami," ancamnya.
Setelah membangunkan sang abang, Alexa turun ke lantai bawah dengan menghentakkan kakinya kesal membuat kedua orang tuanya heran dengan tingkah sang anak. Karena penasaran sebab kekesalan sang putri, Rio kemudian bertanya pada Alexa.
"Kamu kenapa kelihatan sebel gitu, Sayang?" tanyanya.
"Eca kesel masa, sama bang Xander. Masa dia susah banget dibanguninnya Pi ... Eca kan kesel jadinya," adu Alexa kembali mengembungkan pipinya.
"Terus, sekarang bang Al udah bangun?" Kini giliran Sera yang bertanya.
"Udah kok Mi, paling sebentar lagi dia turun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexa (END)
RomanceAlexandra Naira Anderson, seorang gadis lugu yang harus kehilangan harapan untuk mencapai cita-cita dan impiannya hanya karena sebuah tantangan yang dilaksanakan oleh Arkanata Mahendra Pratama sahabat dekat saudara kembarnya. "Arka, Eca cuma mau bi...