1 | Awal

4 5 1
                                    

Assalamualaikum, gais.

Kali ini aku bawa story baru dengan setting tahun 80-90an. Ya ... gimana ya. Aku tuh suka sama hal-hal yang menyangkut masa-masa jadul. Apalagi lagunya enak-enak semua. Jadi, makin nge-halu buat story macam ini.

Jan lupa support cerita ini, ya.

🎧 Anie Carera - Cintaku Tak Terbatas Waktu 🎧

🍻🍻🍻


Ponorogo, 2021.

Rintik hujan masih menemani, suara gemericik daun tertiup angin menimbulkan bunyi berisik. Meski langit tak lagi hitam dan senja 'tlah nampak di barat sana, alam tak menyurutkan niat untuk berhenti menangis.

Secangkir wedang jahe nampak mengepulkan asap. Selaras dengan hawa dingin yang diam-diam datang melalui angin. Membuat kabut panas itu kian meninggi lalu lenyap perlahan.

Dari kejauhan, alunan nyanyian jadul milik Anie Carera terdengar sayup-sayup. Tembang kenangan mengenai cinta pada seseorang itu menelusupkan sekeping memori yang telah lama ia simpan rapi.

"Aku cinta kepadamu ... Tak terbatas waktu ... Takkan ada selain dirimu ... Cinta yang 'tlah kita bina ... Pahit manis berdua ... Eh, Ibu !"

Wanita berumur itu tersenyum sambil mengangguk. Meraih cangkir guna meneguk wedang jahe miliknya. Dalam sekejap rasa hangat mengalir memenuhi rongga dada hingga ke perut.

"Besok jadi berangkat ke Surabaya?"

Gadis manis berkulit sawo matang itu menganggukkan kepala. Melirik sebentar ke arah sang ibu yang masih asyik mengecap pedasnya wedang jahe.

"Keburu diambil orang nanti."

"Kerja di rumah tangga itu capek loh. Kamu juga masih belum pengalaman."

"Tau kok, Bu. Ya ... namanya pengalaman gak akan punya kalo nggak dicari."

"Di sana hati-hati, loh. Kalau lihat barang punya majikan biarkan saja, jangan lupa sholat juga meski sibuk."

Gadis itu mengangguk paham. Bahkan sangat paham dengan petuah ibunya yang berulang kali dengar. Bagaimanapun ini kali pertama ia ke luar kota, merantau demi menyambung hidup. Jelas sekali jika sang ibu khawatir, mereka bahkan tak pernah berpisah jauh selama ini.

"Bu, cuaca kayak gini bikin nostalgia nggak, sih. Ujan-ujan ada senja terus kopi ... Beuh, perpaduan paling epic."

Gitaㅡnama gadis ituㅡmengalihkan topik dari kekhawatiran sang ibu menjadi kenangan masa lalu. Wajahnya yang penuh harap tak ayal membuat sang ibu tersenyum manis.

"Mau dengar sesuatu, ndak?" pancing si ibu.

Dengan antusias Gita mengangguk, "Mau, Bu. Gimana-gimana?"

"Dulu, sebelum Ibu bertemu bapakmu. Pernah kenal lelaki yang berjanji menikahi Ibu."

"Terus kenapa gak jadi nikah?"

"Jadi ... begini kisahnya."

.
.
.
.
.
Bersambung...


Semoga suka, ya.

Bagi pecinta hal-hal jadul kayak aku, mari merapat ...

Tenang, konfliknya ringan kok.

Sampai jumpa. Jangan lupa klik bintang di pojok bawah, ya. Komen2 juga dipersilakan.

Nostalgia '90 [ Re-publish ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang