Chapter 38

1.3K 69 4
                                    

"Selamat!"

Kawaki mematung, kakinya bahkan tak sanggup lagi menapaki tanah dibawahnya. Mata pria itu berkaca-kaca, ia tak melihat adanya pengantin yang sedang melaksanakan pesta pernikahan.

Yang Kawaki tahu, pria itu melihat Menma berdiri seorang diri didepannya dan teman-temannya yang lain mengelilingi mereka. Kae, Himawari, Sarada, Boruto, Mitsuki, dan teman seangkatan Boruto juga teman seangkatan Himawari.

Mereka semua mengucapkan kata selamat sembari menatap kearah Kawaki, Kawaki benar-benar tak mengerti dengan apa yang terjadi, sementara Menma menghampiri pria itu dengan langkah pelan.

"Menma?"

"Aku sudah menduganya kau akan berjuang untuk mengejar ku sampai kemari."

"Terimakasih, Banjiro-san," Kae melambai kearah belakang Kawaki.

Kawaki menoleh. "Aa- apa ini?"

"Kau pikir aku akan meninggalkanmu ya?" tanya Menma menyentuh pipi Kawaki yang basah oleh air mata.

"Apa-apaan ini?" tanya Kawaki tak percaya.

"Segitu terkejutnya ya?"

Boruto menyenggol lengan Kawaki, tentunya mereka semua tahu jika Kawaki akan terkejut dengan apa yang pria itu lihat saat ini. Mereka sebenarnya sengaja melakukannya, ini merupakan rencana Menma.

Semua berawal saat Boruto menceritakan pada Menma jika Raja hendak menjodohkan Kawaki dengan Kae, Menma yang mendengarnya pun mengirim surat permohonan pada Raja agar tidak menjodohkan Kawaki dengan Kae dan Menma berjanji akan mengantar Kae pulang dengan selamat.

Tapi sayangnya Raja membuat permintaan pada Menma untuk mencarikan pasangan yang sesuai dengan Kae jika bukan Kawaki orangnya. Menma tanpa pikir panjang menyebut nama anak angkat Kazekage dalam suratnya.

Kae juga menyiapkan pulau tempat mereka sekarang dengan bantuan para pengawalnya, lalu sebagian pengawal mereka pun menjemput Shinki di Sunagakure, walau agak lambat, tapi akhirnya Menma berhasil mencegah perjodohan Kae dan Kawaki.

Dan sebenarnya, Menma berpikir akan menikahi Kae jika Kawaki benar-benar tak datang mengejarnya, Menma bahkan menahan pengawal di Suna, apakah mereka harus membawa Shinki atau tidak.

Tapi Menma senang karena ternyata Kawaki begitu memperjuangkannya, semuanya begitu terasa tak nyata. Teman-temannya juga telah berusaha membantu mereka menghias pulau kecil itu dengan baik untuk mengejutkan Kawaki.

Walau sebenarnya mereka datang juga untuk menghadiri pesta pernikahan Kae besok, mereka berharap bisa menyaksikan Kae yang menikah walau dengan perjodohan. Tapi tak ada yang akan tahu apa yang akan terjadi kedepannya, mereka hanya berharap Kae dan Shinki bisa bahagia dan saling mencintai.

"Banjiro-san, aku pinjam perahu mu, ya."

"Kau ingin melakukan apa?"

Menma tak menjawab dan langsung menarik tangan Kawaki agar pria itu mengikutinya ke pelabuhan, keduanya langsung menaiki perahu milik Banjiro, dimana Menma membawa perahu tersebut ke tengah-tengah laut.

"Menma?"

Menma mengeluarkan chakra medisnya dan menyembuhkan lengan Kawaki yang tadinya terluka karena terkena tusukan duri, melihat wajah Menma yang serius menyembuhkan lukanya, Kawaki menundukkan kepalanya.

"Maaf..."

"Hn?"

"Maafkan aku."

"Maksudku.. kenapa kau meminta maaf?"

"Eh?"

"Aku tidak menyukai sikapmu yang seperti ini, Kawaki, itulah mengapa aku menghukummu seperti ini. Tapk kau tidak sadar juga? Aku sudah memberimu pukulan terakhir untuk menyadarkan mu karena telah menyerang desa dan orang tuaku, itu sudah selesai bagiku."

Rahasia ~ Ninja Misterius{✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang